TIGA PULUH ENAM

18.1K 792 13
                                    

Dobrakan pintu depan membuat Adel terkejut dan segera melihat siapa pelakunya.Ia terbelalak saat melihat seorang lelaki dengan jaket kulit warna hitam dan kaca mata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya membuat lelaki itu semakin tampan.

Tapi Adel segera melangkah menjauh saat lelaki yang ternyata suaminya sendiri itu berjalan mendekatinya.

"Apa kabar sayang??"

                           ***

"Ayo kita pulang sayang!Kamu salah paham!Dan jangan pertahankan pikiran konyol mu untuk pergi dariku!!Karena aku akan menemukanmu dimanapun itu"ucap Darren sembari menunjukkan senyumnya.Tapi senyum itu berbeda dari biasanya.Senyum itu penuh dengan emosi yang berusaha ia tahan,hal itu membuat Adel bergetar ketakutan,tetapi Adel tetap dalam pendiriannya.Ia berfikir jika Sella lah yang paling membutuhkan Darren.

Tersy pun sudah pergi setelah melihat sahabatnya butuh privasi dengan suaminya.Benar dugaannya jika Adel sedang tidak akur dengan suminya.

Darren menghela nafasnya kasar."Please Del!!Jangan buat aku menyeretmu sekarang juga"ucapan Darren membuat Adel bergidik ngeri.

"Jadi pulang denganku sekarang atau perlu kuseret??"tanya Darren.

"Ba..baiklah aku akan pulang!tapi jangan seret aku!kasihan anakku"ucap Adel sembari mengelus lembut perutnya yang sudah sedikit terlihat.

"Anak kita Adel!!"ucap Darren lalu meraih dan menggenggam tangan Adel dengan lembut.Ia sangat merindukan tangan mungil istrinya yang sangat pas di dalam genggamannya.

"Tapi..aku perlu berpamitan dengan Tersy"ucap Adel sembari menatap Darren takut.

"Baiklah aku akan memberi waktu,tapi jangan lama-lama!!".Adel menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju kamar Tersy.

******

"Maaf karena aku merepotkan mu Ter"ucap Adel sembari memeluk tubuh sahabatnya.

"Nggak papa Del!!tapi lain kali kalau ada masalah apalagi dengan suami,usahakan selesaikan dengan baik-baik,jangan seperti ini lagi"ucap Tersy sembari mengelus lembut punggung Adel.

"Jaga baik-baik keponakan ku ya"ucap Tersy dengan cengiran khasnya.Adel kembali menemui Darren yang telah menunggunya di ruang tamu.

"Sini kopernya"ucap Darren,Ia meraih koper di tangan kanan Adel dan membawanya ke dalam mobil.

Mereka menuju bandara yang khusus di gunakan untuk landasan jet-jet pribadi pejabat tinggi.Hal itu membuat Adel heran,tapi ia membuang pikiran itu jauh-jauh.Karena saat ini dikepalanya hanya berisi lelaki di sebelahnya.

"Kenapa kau berfikiran sangat bodoh seperti ini Del??"tanya Darren tanpa menatap Adel yang langsung menolehkan kepalanya menatap Darren.

Hening.Adel tidak berniat menjawabnya
"Jawab jika aku sedang menanyaimu Adel!!"
tetapi kalimat yang baru saja Darren ucapkan terpaksa membuatnya menjawab dengan jujur.

"Ka..karena wanita itu terlihat lebih membutuhkan mu kak"gumam Adel nyaris tidak terdengar.

"What??Dari mana kau mendapatkan pikiran konyol seperti ini Del??Astaga"ucap Darren sembari mengusap wajahnya kasar.Ia tidak menyangka Adel akan berfikir seperti ini.

"Dengar sayang,dia bukan siapa-siapa..memang aku yang bertanggung jawab karena kematian tunangannya tetapi bukan berarti aku akan menggantikan tunangannya!!Jangan dengarkan ucapannya yang tidak jelas itu!"

Adel pun tanpa sadar mengusap air matanya yang mengalir.Ia tidak menyangka akan salah paham dan membuat susah suaminya.Entah mengapa saat ia hamil ia tidak bisa berfikir jernih.Selalu saja berfikir kekanakan.

"Ma..maaf kak,tapi aku senang jika kau tidak akan bersamanya"ucap Adel sembari memeluk lengan Darren.

"Aku tidak akan bersamanya sayang!!Jadi please jangan langsung pergi seperti ini!!Kau membuat ku khawatir"ucap Darren sembari meletakkan dagunya di pucuk kepala Adel.

"Tapi bagaimana wanita itu..apak--"ucapan Adel terhenti saat Darren mencium bibirnya cepat.

"Dengar Adel..Sella sekarang sudah kembali ke rumah sakit jiwa,kamu tidak usah khawatir"ucap Darren.Ia mengelus lembut rambut Adel membuat wanita itu merasa nyaman.

"Aku mencintaimu Adelia,jadi jangan pernah meninggalkan ku lagi seperti ini"ucap Darren sembari mencium pucuk kepala Adel berkali-kali.

"Aku juga mencintaimu Kak Ren,maaf karena telah membuatmu khawatir"gumam Adel.Darren tersenyum tipis dan terus mengusap rambut Adel hingga wanita itu tertidur dipelukannya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam,akhirnya mereka telah sampai di rumah dengan Adel yang masih tertidur nyenyak.
Tetapi saat Darren akan menidurkannya di ranjang,Adel terbangun dan menatap sekitarnya heran.Hal itu membuat Darren terkekeh pelan.
"Kita sudah sampai di rumah sayang,kamu mau makan??"tanya Darren sembari mengelus lembut pipi Adel membuat wanita itu tersipu malu.

"Boleh,aku sangat lapar"jawab Adel.Mereka pun menuju ruang makan dan Darren dengan telaten membuatkan makanan untuk Adel.Sup jagung yang sangat lezat hingga membuat Adel ketagihan.

"Emm..Sayang!Dua hari lagi aku ada pelatihan di luar kota,kamu nggak papa kan aku tinggal sendirian dirumah??atau kamu mau ke rumah mamah atau bunda??"tanya Darren membuat tubuh Adel menegang seketika.Ditinggal tugas??apakah lama??

"A..apakah lama??"tanya Adel ragu.Sedangkan Darren mengangkat bahunya tidak tau.Hal itu membuat Adel lemas.
Baru saja masalah mereka selesai,dan sekarang pria itu akan meninggalkannya bertugas tanpa tau seberapa lama.

"Tapi aku janji tidak akan lama,mungkin paling lama sekitar 1 setengah bulan"

"A..apa??1 setengah bulan??astaga Kak,itu sangat lama"ucap Adel merenggut kesal.

"Ya mau gimana lagi sayang,ini sudah tugasku!Aku janji akan segera menyelesaikannya"ucap Darren sembari menggengam lembut tangan Adel yang berada di atas meja.
Adel menatap Darren lama sebelum akhirnya ia memeluk suami tercintanya.

"Aku pasti akan sangat merindukanmu kak"gumam Adel dan tentu saja Darren masih bisa mendengarkannya.

"Kita bisa video call an sayang,untunglah disana banyak sinyal"ucap Darren lembut.Ia juga pasti akan merindukan Adelianya dan tentu saja malaikat kecilnya.

"Syukurlah,Kak Ren disana jaga kesehatan ya!jangan sampai lupa makan trus sakit"ucap Adel membuat Darren menganggukkan kepalanya cepat.

"Mulai sekarang kau harus membiasakan diri jika kutinggal sewaktu-waktu sayang,kamu juga jangan sampai sakit!jangan lupa makan dan minum vitamin mu secara teratur,Ok??"

"Siap Pak"ucap Adel sembari memperdalam pelukannya di dada bidang Darren.

TBC
Jangan lupa vote dan commentnya ya😘
Sory for typo's

Tinggal 4 part lagi end..kalian pilih sad ending atau...happy ending??

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang