DUAPULUH

20.9K 934 8
                                    

Jauh darimu adalah satu hal yang mulai kubenci

~~Adelia~~

Darren merasakan pergerakan istrinya yang tak kunjung berhenti.Ia membuka matanya yang terasa berat dan menoleh menatap istrinya.Ia terperanjat saat melihat istrinya tengah mengigau dan keringat dingin mengucur deras bercampur dengan air mata.

"Dek!!Bangun Dek!!"
"Heyy..sayang!!"
Setelah beberapa kali Darren membangunkannya akhirnya Adel terbangun dan langsung memeluk Darren sangat erat.Walaupun sulit bernafas tetapi Darren membiarkannya.Ia sangat khawatir dengan keadaan Adel.Wanita itu sering ngalamun dan terlihat gelisah setelah ia memberitahukan jika ia akan tugas selama seminggu.

Tetapi memang tugasnya kali ini sangat berbahaya.Tugas gabungan TNI AD,AL,dan AU dalam memberantas pasukan pemberontak yang terletak di kedalaman.

Karena ia juga termasuk dalam anggota khusus jadi ia terpaksa mengikuti tugas ini.Ia sengaja tidak memberitahukannya pada Adel,karena jika wanita itu tau maka ia tidak akan diperbolehkan berangkat atau bahkan wanita itu akan sangat khawatir kepadanya.

"Kau mimpi buruk hemm??"tanya Darren sambil terus mengusap punggung Adel berusaha menenangkan wanita itu.

Darren menghela nafasnya kasar saat tangisan Adel semakin menjadi.Ia terpaksa mengurai pelukan mereka walaupun sedikit sulit.

"Heyy..kamu kenapa sayang??"ucap Darren lembut.

Darren mengangkat Adel keatas pangkuannya dan memeluk Adel erat,berusaha menenangkan wanita itu.Lama kelamaan tangisan Adel berhenti digantikan dengan cegukan kecil yang terdengar samar.

"Ja..jangan pergi..jangan ti..tinggalkan a..aku"bisik Adel.

Darren tersenyum lembut dan menangkup kedua pipi Adel dengan tangan lebarnya.Ia menatap manik mata coklat yang selalu menjeratnya.

"Heyy tatap mata aku sayang,!aku nggak akan pergi,aku hanya akan bertugas seminggu,itupun kalau bisa akan aku percepat.Aku janji!Setelah aku kembali kita akan pergi ke Paris seperti keinginanmu"ucap Darren membuat mata Adel berbinar.

"Oh My!!Paris??"Adel menutup mulutnya tak percaya.

"Hmm!!"

Astaga laki-laki kesayangannya ini memang selalu mengerti dirinya.Tapi ia tetap tidak bisa melupakan mimpi tadi,mimpi itu terasa sangat nyata dan terus berputar di fikirannya.

"Janji yah!!Kak Ren harus segera pulang!!"ucap Adel tegas walaupun di selingi cegukannya yang tidak kunjung berhenti.

"Janji!!"ucap Darren tersenyum geli,siapa yang tidak ingin tertawa saat melihat wajah istrinya yang terlihat seperti anak kecil,ditambah tautan jari kelingking mereka.

"Janji juga kalau Kak Ren harus selamat sampai di rumah dan jaga kesehatan"ucap Adel penuh kekhawatiran,Darren menatap istrinya heran.Tiba-tiba saja otaknya menangkap pemikiran-pemikiran sedikit konyol.
Ataukah istrinya menangis karena mimpi buruk tentangnya??

Darren menggelengkan kepalanya pelan,mencoba mengusir pikiran negatifnya.Ia terus mengelus puncak kepala Adel hingga tanpa ia sadari Adel telah kembali ke alam mimpinya.

Ia kembali membaringkan Adel dan menutupi tubuh istrinya dengan selimut sebatas dada."Hanya firasatku saja atau memang kamu mimpi tentang aku??Semoga hal itu bukan bertanda buruk"ucap Darren lalu menghela nafasnya pelan.Ia membaringkan tubuhnya di samping Adel sambil menatap langit-langit kamar.

"Aku tidak akan meniggalkanmu"gumam Darren pelan,ia memejamkan matanya berusaha kembali kealam mimpinya dan berhasil.

---------

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang