DUAPULUHDUA

18.1K 906 8
                                    

~Bahagia adalah hal kecil yang aku rasakan saat bersamamu~

     "Pak!Ke rumah bunda ya"ucap Adel lalu menyandarkan tubuhnya yang terasa lelah.

"Baik nyonya"

Perjalanannya kali ini terasa sepi tanpa Darren yang biasa duduk di sampingnya.Ia menatap pemadangan kota yang sangat padat dan terkejut saat mobil yang ia tumpangi mengerem mendadak.

"Ada apa pak??"tanya Adel sambil mencoba melihat ke depan.

"Itu nyonya.Ada sebuah mobil berwarna Silver yang menghalangi jalan kita"ucap sang sopir membuat Adel mengenyritkan dahinya.

Mobil silver??Siapa??

Adel tersentak saat melihat siapa yang keluar dari dalam mobil itu,Seorang wanita dengan wajah dingin yang sangat kentara tak menutupi kecantikannya sedikitpun.

"Fika??"gumam Adel heran,bagaimana bisa kakak musuh bebuyutannya itu mengetahui mobilnya.Ahh..ia lupa jika ini mobil Darren.Mobil yang biasa suaminya pakai saat kumpul bersama teman-temannya.

"Hai Adelia"ucap Fika sambil tersenyum membuat Adel menatapnya heran.Baru kali ini ia melihat Fika tersenyum kepadanya.

"Ha..Hai Fik"ucap Adel sambil memaksakan senyumnya.

"Apa kabar??"tanya Fika lalu merangkul pundak Adel dengan bersahabat.

"Aku baik,kamu??"

"Ahh..aku??Aku sangat baik!Maaf karena tadi menghadang mobilmu,tadi aku sempat mengklakson tapi sepertinya sopirmu tidak mendengar"ucap Fika sambil tersenyum menatap sang sopir yang berdiri di samping pintu mobil.

"Ohh..emm sebenarnya kamu ada perlu apa??"

"Ohh..kau to the point banget ya orangnya"ucap Fika sambil terkekeh pelan.Ia menatap Adelia dan menghembuskan nafasnya pelan.

"Kita bicara di bangku itu saja yah,nggak enak di pinggir jalan kaya gini"ucap Fika,Adel menganggukkan kepalanya dan mengikuti Fika di belakang setelah berbicara pada sang sopir yang terlihat binggung dengan situasi saat ini.

"Baik,jadi aku cuma mau bilang kalau.."

"Kalau??"tanya Adel penasaran saat Fika menghentikan kalimatnya.

"Emm..tolong bantu aku menyadarkan Hito"ucap Fika dengan satu tarikan nafas.

"Maksud nya??"

"Gini,jadi aku dan mamah aku udah nggak bisa toleransi semua kejahatan Hito,anak itu selalu membuat mamah aku sedih.Dan aku nggak kuat liatnya."

"Tapi apa kaitannya denganku??"

"Karena hanya kamu yang mampu menyaingi semua tingkah Hito,aku berfikir emm sepertinya Hito akan lunak jika kamu bersikap baik padanya"

"Kamu sok tau sekali"ucap Adel kesal.Ia bahkan tidak suka pada laki-laki itu dan bagaimana bisa Adel bersikap baik padanya??

"Karena..emm..maaf sebelumnya.Tapi dia pernah bilang ke aku,kalau dia tertarik sama seseorang.Dan setelah aku pikirkan ternyata diantara ciri-ciri yang Hito sebutkan kepadaku,Aku yakin itu kamu"ucap Fika membuat Adel terkejut.

"Tapi kau sendiri tau aku sudah memiliki suami!!"

"Okeeyy!!Aku tau!!Tapi kumohon kali ini bantu aku!!Aku hanya tidak ingin mamah sedih terus menerus,setidaknya aku ingin Hito sedikit berubah menjadi laki-laki yang baik."

Adel menghela nafasnya kasar.Ia tidak tau arah pikiran Fika yang sangat menjengkelkan baginya.

"Tapi,jika benar dia suka kepadaku dan aku bersikap baik padanya ia bisa salah paham!!"gertak Adel.Kepalanya semakin pusing memikirkan hal ini.

"Kita bisa menjelaskannya Adel,please bantu aku!"ucap Fika dengan penuh permohonan.

"Aku coba fikirkan nanti,dan pastinya aku akan melakukan semua ini setelah Kak Darren mengizinkan"ucap Adel lalu berjalan menuju mobilnya.Ia tidak kuat harus berlama-lama mendengarkan permohonan Fika.

"Kita jadi ke rumah bunda pak,sekarang!"ucap Adel pelan,sang sopir mengangguk paham dan mulai menjalankan mobilnya.

Adel POV

Suasana terlihat sepi saat aku menginjakkan kaki di rumah Bunda.Lalu tiba-tiba Bunda keluar melewati pintu utama dengan tergesa-gesa.
"Sayang!!Ayo kita langsung berangkat saja!Bunda khawatir sama kamu"ucap Bunda membuatku tersenyum dan mengangguk.Pasti Kak Ren sudah menelfon Bunda.

Didalam mobil,bunda bercerita tentang masa kecilku dengan Kak Ren yang membuatku tertawa dan tersenyum malu.Hingga tak terasa kita sudah sampai di pelataran rumah sakit pilihan bunda.

"Ayo,bunda tadi sudah menghubungi dokternya.Kita bisa langsung mengantri"ucap Bunda sambil membimbingku berjalan menuju ruangan dokter.Sepertinya bunda sudah mengenal Dokter itu,dugaan ku semakin kuat saat mereka berpelukan dan mengobrol sebentar sebelum memeriksa keadaanku.

"Kenalin,istri Darren"ucap Bunda sambil tersenyum kepadaku.

"Adelia"ucapku sambil menjabat tangan Dokter wanita yang bernama Qia.
Aku diarahakan untuk berbaring diatas ranjang yang disediakan.

"Maaf sebelumnya,tapi kapan terakhir anda mendapatkan tamu bulanan??"tanya Dokter Qia membuatku mengenyritkan dahi.Kenapa aku bisa lupa hal itu??sepertinya bulan ini aku belum menstruasi.

"Dari hasil pemeriksaan anda positif hamil,Selamat!!Anda sedang mengandung Bu Adelia,usia kandungannya baru 3 minggu."ucapan Dokter Qia membuatku tersenyum bahagia.Dan Bunda menangis haru dan berhambur memelukku.

"Bunda Adel hamil"ucapku senang,Bunda menganggukkan kepalanya dan semakin memeluk ku erat.Sang dokter ikut terharu saat melihat kami.Akhirnya aku mendapatkan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh aku lakukan apalagi di trisemester pertama sangat rawan.

"Aku udah nggak sabar buat beritahu Kak Ren Bun"ucapku pelan,kami menuju restoran favorit bunda untuk makan malam bersama.Bunda sangat memperhatikan ku apalagi kandunganku.Aku jadi kangen mamah.

Tak lama kami sudah berada di halaman Restoran yang sangat mewah bergaya Italia.Bunda membawaku menuju tempat di pinggir kolam.Pemandangan di sana sangat indah.Banyak lampu yang menghiasi dengan berbagai warna.

"Darren juga sering makan disini,makanannya enak-enak kok.Kamu pesen yang banyak ya!!Karena kamu juga harus memberi nutrisi yang banyak untuk LD"ucap Bunda membuatku mengangguk dan tersenyum tetapi aku penasaran dengan akhir kalimat yang diucapkan Bunda.LD??

"L..LD apa Bun??"tanya ku penasaran.Sedangkan bunda malah tertawa sampai beberapa pengunjung mengamati kami.

"Hahaha..LD itu Little Darren sayang"ucap Bunda sambil tertawa.

"Baiklah ayo kita pesan makanan dulu dan kamu makan yang banyak yah"ucap Bunda,ia memanggil seorang waiters dan memesan beberapa makanan terbaik di restoran ini.

Setelah makanan datang,Bunda menghadapkan beberapa makanan di depan ku.
"Makan yang banyak,biar cucu Bunda sehat"ucap Bunda membuatku tersenyum.

Bunda membantuku berdiri.Sebenarnya ini sangat berlebihan.Aku hanya sedang mengandung bukan sedang sakit parah.

Aku mengusap perutku yang masih rata.Senyum bahagia aku tunjukkan pada semua orang yang aku lewati saat keluar dari restoran.

Bersabarlah sayang mom akan segera memberitahukan keberadaanmu pada dad batinku lalu mengikuti bunda masuk ke dalam mobil.

TBC

Ohh..iya Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan.🙏

Jangan lupa vote dan commentnya ya😍

Sory for typo✌

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang