DELAPAN [Revisi]

26.6K 1.3K 7
                                    

"Siapa sayang??"

Sayang??Astaga!! batin Adel berteriak tidak terima

"Adel??", ucap Darren saat melihat Adel berada di depan matanya dengan pandangan yang sulit diartikan?

----

Terpaksa Adel masuk dan duduk di ruang tamu yang berada di dekat pintu. Sedangkan Darren, lelaki itu menatapnya sambil tersenyum tanpa rasa bersalah. Nita~wanita yang tadi di panggil sayang oleh Darren ternyata adalah kakak sepupu Darren yang berada di New York. Beruntung ia sedang membuatkan minum untuk Adel.

"Udah sembuh??", tanya Adel ketus, ia tidak mau menatap Darren yang terus tersenyum menatapnya. Sepertinya Darren mengetahui jika ia sempat cemburu.

"Udah mendingan sih", ucap Darren, "Kamu kenapa nggak liat aku sih, kamu kaya ngomong sama makhluk lain", ucap Darren gemas dan sukses membuat Adel menatapnya tajam.

"Kenapa Kak Darren nggak ngomong dari tadi kalau dia Kakak Sepupu kamu sih??", tanya Adel kesal.

"Kamu nggak tanya yaudah", ucap Darren cuek.

"Ngeselin!!", ucap Adel membuat Darren terkekeh.

"Kamu cemburu ya??", tanya Darren membuat Adel merona seketika.

"Nggak!! PD banget!! Kalau memang dia pacar kamu yaudah aku bakal tetep masuk kesini atau mungkin memberinya sedikit salam kenal terdengar menyenangkan", ucap Adel sambil tersenyum.

"Salam kenal??", tanya Darren menatap Adel dengan penuh rasa ingin tahu. Tetapi ia langsung mengerti maksud ucapan Adel saat melihat wanita itu menaik turunkan kedua alisnya sambil tersenyum puas.

"Astaga!! Kamu memang gadis bar-bar!!", ucap Darren sambil mengacak pelan rambut Adel membuat Adel menggerutu pelan.

Nita datang membawa minuman dan beberapa camilan lalu meletakkannya di atas meja. Ia menatap Adel sambil tersenyum

"Ohh..jadi ini gadis yang selalu kamu ceritain sama aku, nggak sia-sia penantian kamu selama ini, dia memang cantik dan menggemaskan", ucap Nita sambil menatap Adel dengan senyum lebarnya.

Adel tersenyum kecil saat mendengarnya. "Kakak nggak tau aja, dia ketua gangster! Jadi Kakak jangan main-main dengannya", ucap Darren membuat Adel kesal dan menatapnya tajam.

"Whatt?? Kamu ketua gangster??Wahh kerenn!! Berarti kamu pandai bela diri dong??"

"Lumayan sih kak, nggak pandai banget kok", ucap Adel sambil menunjukkan senyum kecilnya.

"Ohh iya!! Adel tau nggak?? Dari dulu Darren selalu menceritakan kedekatan kalian waktu kecil, bahkan Darren rela menunggu kamu sampai dewasa dan siap menikah", ucap Nita sambil tertawa. Adel terkejut mendengarnya. Ternyata selama ini sudah ada seseorang yang menunggunya??

"Trus dia semakin tergila-gila sama kamu saat kamu beranjak dewasa", ucap Nita dengan semangat.
"Ohh iya, dia jadi tentara juga gara-gara kamu"

Adel terkejut dan menatap Darren yang sedang tersenyum menatapnya.
"Kok karena aku??", ucap Adel ragu.

"Iya..katanya dulu waktu kecil kamu pengen menikah sama TNI kan??", ucap Nita sembari terkekeh pelan. Adel membelalakkan matanya tekejut. Untuk yang satu ini ia tidak pernah lupa! Ia memang berkeinginan menikah dengan seorang tentara, tetapi ia mulai melupakan keinginannya itu dan akan menerima apapun dan siapapun jodohnya nanti.

-----------

"Titip Darren ya Del, kakak mau ke Manado", ucap Nita lalu berjalan ke arah Adel dan memeluknya sayang.

"Iya kak, hati-hati ya", ucap Adel sambil tersenyum manis. Nita menganggukkan kepalanya dan berjalan meninggalkan Asrama Darren dengan koper yang sudah ia persiapkan sejak tadi.

"Kak!! Punya film apa gitu??Bosen nih!!", tanya Adel, ia berjalan menuju rak kecil di samping televisi.

"Ada pilih aja di sana!! Punya Kak Nita sih", ucap Darren yang berada di ruang makan. Adel sempat memaksanya makan tetapi ia menolaknya dan hasilnya Adel mengancam akan pulang saat itu juga.

Akhirnya Adel menemukan salah satu film action kesukaannya. Ia memutar film itu dengan wajah berbinar.

Selesai makan Darren menyusul Adel menonton film yang sedikit menarik baginya. Ia tidak terlalu suka menonton film. Ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk berolahraga atau membaca buku.

Darren duduk di samping Adel dan tersenyum saat melihat wajah Adel yang kelewat serius.

"Kedip Del, sampai nggak kedip gitu!", ucap Darren, ia terkekeh saat melihat Adel menatapnya sengit.

"Kak ambilin snack itu dong", pinta Adel tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

Darren mengambilnya lalu niat gilanya muncul. Ia mengambil snack berbentuk stick dengan rasa sayuran yang di inginkan Adel.

"Sini aku suapin", ucap Darren pelan, ia mulai menjalankan ide gilanya. Ia menggigit sedikit ujungnya dan saat Adel menerima suapan Darren,ia terkejut. Suapan yang di maksud Darren itu membuatnya jantungan.
Wajah Darren terlihat sangat dekat dengan wajahnya. Dan gilanya ia menerima ujung snack itu. Ia pernah melihat game seperti ini waktu Yuki masih suka dengan hal-hal yang berbau Korea.

Adel merasa gila karena mau menerima suapan terabsurd dari Darren. Tiba-tiba Darren mematahkan snack itu dan mencium bibir Adel dengan lembut. Ia sangat tertarik dengan bibir Adel yang berwarna pink alami.

Adel terkejut bukan main. Astaga ini first kissnya dan dilakukan dengan makhluk aneh tapi tampan di depannya dan dengan cara gila seperti ini? Seperti remaja kasmaran saja!. Ia merasakan ciuman Darren begitu lembut dan lihai. Ia sempat terlena dan mulai kehabisan oksigen hingga Darren melepaskannya dan tersenyum manis kearahnya. Ia mengusap bibir bawah Adel.

"Aku menyayangimu Del, dari dulu hingga sekarang dan selamanya!", ucap Darren lirih. Ia kembali mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Adel dengan penuh kelembutan.

------------

"Adel sayang!! kamu jangan hujan-hujanan nanti sakit loh!!", teriak Dira saat melihat Adel berlari menuju halaman.

Dan benar saja apa dugaan Dira, malamnya Adel langsung mengeluh pusing dan suhu tubuhnya mulai panas. Dira segera menelfon dokter keluarganya.

"Kalau di bilangin mamah tuh nurut, kan jadi demam", ucap Dira membuat Adel hanya menganggukkan kepalanya pasrah.

"Mah..panggilin Kak Ren dong", rengek Adel membuat Dira menggelengkan kepalanya. Kebiasaan putrinya tidak bisa dihilangkan, ia selalu meminta Darren untuk menemaninya.

Tak berapa lama Darren datang sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan teh hangat.

"Kak Ren!!Adel pusing!!", rengek Adel membuat Darren terkekeh pelan. Ia duduk di tepi tepat tidur Adel. Ia tersenyum "Sini makan dulu..trus minum obatnya. Kata mamah kalau segera minum obat pasti cepet sembuh", ucap Darren sambil menyodorkan semangkuk bubur ayam ke arah Adel.

"Suapin!!Kalau nggak di suapin Adel nggak mau makan", ucap Adel sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya sini!!", ucap Darren sabar, ia mulai menyuapi Adel dengan telaten. Darren rela meninggalkan kedua adiknya bersama baby sisternya hanya demi menemui Adel.

"Udah ya, kasihan Valy sama Rika mereka aku tinggalin dirumah", ucap Darren tersenyum. Adel menganggukkan kepalanya dan mulai membaringkan tubuhnya. Ia mulai mengantuk, mungkin efek obatnya.

Darren mencium kening Adel sebelum meninggalkannya. Hal itulah yang membuat Adel merasa nyaman saat bersama Darren.

Adel menutup album foto masa kecilnya yang ia temukan di dalam almari. Sudah lama sekali ia tidak melihatnya. Ia baru menyadari jika memang ada seorang anak laki-laki dengan kedua adiknya duduk bersama Adel di taman bermain.

Apakah ini Darren?? Sabar kak, aku akan mencoba mengingat masa kecil kita yang aku lupakan. Maafkan aku!

Nextt🔜
Maaf jika masih ada typo✌
(Revisi, 16 Juni 2019)

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang