"Siap berpetualang??"tanya Darren.
Adel menganggukkan kepalanya antusias dan tersenyum manis,sangat manis hingga bisa membuat Darren terkena Diabetes.Mereka keluar dari rumah kecil itu dan berjalan bergandengan tangan dengan sebelah tangan mereka membawa keranjang tempat buah anggur petikan mereka nanti.
-------------
"Tapi emang kak Ren bisa cara petiknya??"tanya Adel saat Deri berjalan meninggalkan mereka berdua.
"Tenang saja,Darren sangat pandai dalam hal ini"ucap Deri,ia menghentikan langkahnya dan menatap Adel saat mendengar pertanyaan wanita itu.
Adel tersenyum kikuk,ia tidak menyangka laki-laki paruh baya itu mendengar ucapannya.
"Iya paman"ucap Adel pelan,Darren terkekeh melihatnya begitu juga dengan Deri.
"Baiklah,ayo kita berkeliling"ucap Darren sambil mengaitkan jemari tangannya pada tangan Adel yang terasa pas di dalam genggamannya.
Adel mengamati pegawai-pegawai yang sedang memanen buah anggur sambil bercengkrama.Ia tersenyum dan menatap Darren yang sedang tersenyum pada pegawai-pegawai yang mereka lewati.
"Loh nak Darren!!"ucap seorang wanita paruh baya.Ia membawa sekerenjang buah anggur segar di tangan kanan nya.Ia meletakkan krenjang itu dan menghambur memeluk Darren.
"Hai Bi,apa kabar??"tanya Darren saat pelukan mereka terlepas.
"Bi Inah baik-baik saja!Bagaimana denganmu??"
"Darren baik Bi,oh iya!kenalin ini istri aku Bi"ucap Darren sambil menatap Adel.
Adel tersenyum dan mencium punggung tangan Bi Inah."Adelia Bi"ucap Adel sambil tersenyum.Entah mengapa ia seperti melihat neneknya saat pertama kali menatap Bi Inah.
"Wahh..cantik"
"Pantas aja kamu udah nggak pernah tanyain Gina lagi"Adel mengerutkan keningnya saat mendengar nama asing,Gina??Siapa dia??
"Kan biasanya saya cuma tanyain kabar Gina Bi,nggak lebih"ucap Darren saat menyadari perubahan raut wajah Istrinya.
"Padahal Bibi kira kalian bakal jadi sepasang kekasih dan menikah"ucap Bi Inah dengan nada kecewa yang sangat kentara.
"Nggak Bi,saya udah punya tuan putri sejak kecil!Dan saya hanya menginginkan tuan putri itu untuk menjadi Istriku"ucap Darren lalu mencium lembut pipi kiri Adel.
Adel tersipu saat merasakan Darren menciumnya di depan Bi Inah.Apalagi saat ia melihat raut wajah Bi Inah yang terlihat tidak terlalu suka padanya.
"Baiklah,semoga pernikahan kalian langgeng"ucap Bi Inah lalu tersenyum lembut dan berjalan meninggalkan mereka berdua.
Setelah kepergian Bi Inah,Darren kembali mengajak Adel mengelilingi Kebun itu.Tetapi Darren merasa jika Adel berkali-kali menolak genggaman tangannya.
"Kamu kenapa sayang??"tanya Darren lembut dan penuh perhatian.
"Siapa Gina??"tanya Adel tajam.Bukannya menjawab Darren malah terkekeh mendengarnya.Baru kali ini ia mendengar nada cemburu Adel.Ia terlihat sangat menggemaskan.
"Dia putri Bi Inah,dulu aku sempat dekat dengannya tapi hanya sebatas teman tidak lebih"
"Nggak percaya"ucap Adel,ia masih tidak percaya jika Darren hanya menganggap perempuan bernama Gina itu hanya sebagai teman.
"Trus aku harus gimana biar kamu percaya sayang??Kau tau sejak dahulu setiap aku akan mendekati wanita,aku selalu teringat wajah menggemaskanmu saat kecil.Senyummu selalu mengingatkanku"ucap Darren semakin lemah.Ia mengecup kening Adel lembut.
"Wajah mu yang menggemaskan itu selalu muncul disaat aku ingin mendekati seorang wanita,mungkin itu mengingatkanku jika aku harus setia terhadapmu"ucap Darren sambil terkekeh pelan.Begitu juga dengan Adel,ia juga tersenyum lembut.Ia menghambur memeluk Darren dan menenggelamkan kepalanya pada dada bidang milik suaminya.
-------
"Pegang bawahnya trus gunting tangkainya seperti ini"ucap Darren memberikan contoh pada Adel cara memetik buah anggur yang menggantung di depannya.
"Ohh..cuma gitu??"ucap Adel lalu dengan kepercayaan diri tinggi ia memegang buah anggur yang berada tah jauh darinya.Ia menggunting tangkainya dan membawanya perlahan.
"Gampang ini mah"ucap Adel sombong.Ia meletakkan buah itu pada kerenjang di sebelah Darren.
"Kamu mau coba??"tanya Darren sambil menyodorkan sebutir buah anggur di depan mulut Adel.
Ia membuka mulutnya dan mendengus kesal saat Darren menipunya.Bukannya memasukkan kedalam mulut Adel,laki-laki itu malah memasukkannya kedalam mulutnya sendiri sambil tertawa pelan saat melihat raut wajah Adel.Adel terdiam menatap Darren yang masih tertawa membuat matanya membentuk bulan sabit dan memerlihatkan gigi putihnya yang berjejer rapi.Sangat tampan
"Kak Ren ganteng kalau tertawa kaya tadi"
"Uhukk..!!"Adel segera menepuk pelan punggung Darren.Ia terkekeh pelan.
"Baru juga di puji dikit langsung keselek"ucap Adel sambil tertawa.
"Soalnya kamu nggak pernah puji aku,dan sekarang aku terkejut"ucap Darren kesal karena Adel selalu mengejeknya.
Adel terdiam,ia menyadari jika ia memang hampir tidak pernah memuji Darren.
"Ya udah ayo petik lagi"ucap Darren membuat Adel tersadar dari lamunannya.Ia mengangguk dan tersenyum lembut.
Kerenjang mereka sudah penuh dengan buah anggur.Mereka memutuskan untuk istirahat di saung yang tersedia.
"Kak Ren jadi tugas seminggu di Palembang??"
"Iya jadi,bagaimana lagi itu sudah tugasku"ucap Darren sambil tersenyum.Ia memakan anggur hasil petikan mereka.
Ia kembali tersenyum saat melihat wajah melas Adel.Ahh..baru kali ini ia merasa Adel sangat manja.
"Atau kamu mau ikut??"tanya Darren membuat Adel membelalakkan matanya dengan raut wajah gembira,kaget,campur aduk.
Tapi seketika ia menundukkan kepalanya.Ia sadar,ia tidak boleh egois."Nggak kak aku di rumah aja"ucap Adel lalu memaksakan senyumnya.
"Yakin??"tanya Darren sedikit ragu.
"Yakin kak?tapi apakah semua istri TNI selalu di nomor duakan oleh suaminya??"tanya Adel pelan.Ia menatap manik mata Darren mencoba mencari jawaban disana.Ya ia mendapatkannya.Memang ia bukan nomor satu bagi suaminya.
"Bagi kami Negara sangatlah penting Dek,tapi kamu tak kalah penting.Kalau boleh memilih aku tak mau menomor duakan mu tapi bagaimanapun,aku juga tidak bisa menomor duakan Negara ini"
Adel menganggukkan kepalanya paham.Ya ia sangat paham dengan hal ini.
"Ohh"Darren tersenyum lebar,ia mencubit gemas pipi Adel."Kamu nggak biasanya kaya gini,manja banget sih Dek!!Tapi aku suka"
Pipi Adel menghangat.Entah mengapa ia menjadi sangat manja dan tidak ingin jauh dari Darren.
Mungkin seperti yang biasa orang-orang katakan "cinta akan datang karena terbiasa"."Aku juga tidak tau kak,bahkan sekarang pun aku ingin memelukmu"ucap Adel malu-malu.Darren sempat terkejut tetapi ia segera menenangkan jiwanya.Ya,Adel memang bisa membuat jiwanya tergangu karena terlalu mencintai dan tergila-gila pada wanita itu.
"Mungkin aku memang sudah mulai mencintai mu Kak Ren"ucapan Adel satu ini membuat Darren menegang.Ia tidak percaya Adel akan mengucapkan hal seperti ini.Bahkan baru beberapa hari yang lalu Adel megucapkan jika wanita itu mulai menyayanginya.Dan sekarang?Bahkan wanita itu mengucapkan jika dia mencintainya.Demi apapun Darren ingin loncat-loncat saking bahagianya.Ia ingin menari atau apapun itu yang bisa membuatnya melampiaskan kebahagiannya kali ini.
Tapi ia tidak mungkin menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki,jadi ia hanya tersenyum lebar dan segera memeluk kesayangannya.TBC
Jangan lupa vote dan commentnya ya💙
Sory for typo✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love For AU (END)✔
Romance(WAJIB FOLLOW AUTHOR, TERIMA KASIH) Kisah cinta seorang ketua gangster dengan seorang Perwira TNI AU. Apakah kisah cinta mereka berjalan dengan lancar?? Nb : mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan diusahakan akan dilakukan REVISI # rank...