DUAPULUHTIGA

18.3K 880 12
                                    

Gelisah..
Itulah yang dirasakan Adel saat ini,sudah 4 hari suaminya tanpa kabar.Ia sering menangis di malam hari hingga lelah dan ketiduran.Hormon wanita hamil membuatnya mudah menangis dan berfikiran negatif.Bahkan Bunda sudah berkali-kali meyakinkannya jika Darren baik-baik saja.

Siang ini ia sedang melakukan perjalanan menuju rumahnya.Ia kangen dengan kedua orang tuanya.Mamah dan papahnya pasti akan terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

Sampai di depan rumah,Adel segera memencet bell rumah.Seorang pelayan datang dan membukakan pintu.
"Non Adel!"ucap pelayan yang memang dulu dekat dengan Adel.

"Bi..mamah sama papah ada??"tanya Adel.

"Ada Non,silakan masuk,saya panggilkan tuan dan nyonya!"

Adel memasuki rumah dan berkeliling,rumah ini tidak berubah.Bahkan terlihat semakin rapi.

"Sayang!!!"teriak Dira membuat Adel menutup telinganya.

"Mahh!!Pelan aja,telinga Adel masih normal nih"gerutu Adel,tanpa memperdulikan gerutuan putrinya,wanita tengah baya itu langsung berhambur memeluk Adel.

"Apa kabar sayang!!"ucap Antonio yang muncul dari balik pintu ruangan kerjanya.

Adel tersenyum,"Adel baik pah,papah sama mamah gimana??"

"Kami baik,kami kira kau lupa jalan pulang ke rumah"ucap Dira membuat Adel tertawa.Memang semenjak menikah baru kali ini Adel kembali ke rumah.

Mereka mengobrol ria hingga suara dering ponsel Adel menggema.Adel hampir mengangkat telfon itu,tetapi setelah mengetahui siapa yang menelfonnya ia segera mensilent ponselnya.

Fika!!?Cih perempuan itu membuat Adel muak.Ia sama sekali tidak ada bayangan untuk membantu menyadarkan Hito.Bahkan bertatapan dengan Hito saja adalah hal terburuk yang Adel alami.Ia meletakkan ponselnya asal dan kembali menghabiskan jam dengan belajar merajut,tentunya Dira yang mengajari.

"Mah,Adel pulang ya!!Mamah baik-baik sama papah ya!!I Love You"ucap Adel lalu memeluk Dira dan Antonio bergantian.Ia berjalan menuju mobil yang sudah siap membawanya kembali ke rumah.

Jalan menuju rumah terlihat sangat padat.Ia baru ingat jika malam ini akan ada pertunjukan band di taman kota.Ia bergegas memasuki rumah,tubuhnya terasa sangat letih.Tetapi ia heran,kenapa lampu kamarnya menyala??

Adel berjalan dengan tergesa.Apalagi setelah mendengar suara barang-barang pecah.Dan tunggu!!Kenapa ia sama sekali tidak berpapasan dengan pelayan barang satu pun??,kemana mereka semua.

Adel berjalan dengan hati yang berdebar.Ia membuka pintu kamar kasar.Ia terkejut saat mendapati 5 orang laki-laki berjaket hitam tengah mengobrak-abrik lemari kecil di samping ranjang.

Salah satu dari mereka menodongkan pistol padanya.Adel tersenyum sinis dan melangkahkan kakinya mendekati para penjahat yang telihat kebingungan dengan keberanian Adel.

Tapi ia heran,bagaimana bisa rumahnya kemasukan maling,sedangkan pengamanannya sangat ketat.Mungkin besok ia akan berkeliling dan mencari kemungkinan jalan mereka masuk.

"Angkat tangan!!Kamu jangan coba-coba mendekat atau kami akan menghabisimu!!"teriak salah satu dari kelima penjahat itu,Adel terus berjalan mendekat tanpa memperdulikannya.Ia melihat sesuatu yang sangat familiar di penglihatannya.

Adel terbelalak saat melihat foto pernikahannya hancur.Pecahan kaca bertebaran di mana-mana.Hatinya sakit dan amarah muncul seketika.Ia tak memperdulikan apapun saat ini.Ia hanya ingin menghabisi mereka semua.

Baku hantam tak dapat dihindari.Adel dengan gesit melawan mereka.Walau sebenarnya tenaga yang ia miliki tidak bisa mengalahkan mereka.
Adel melihat kesempatan yang membuatnya tersenyum simpul.Ia segera menendang pistol yang ada di genggaman penjahat di depannya.Ia segera mengambil pistol itu dan menembakkannya hingga kelima penjahat itu meringis kesakitan.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang