LIMA [Revisi]

29K 1.4K 22
                                    

Happy Reading😍

"Pernikahan kamu 1 bulan lagi", ucap papahnya membuat Adel tekejut bukan main. Jantungnya seperti akan copot sekarang juga. Bisa-bisanya papah kesayangannya itu bertindak sesuka hatinya??

1 bulan lagi??bukankah itu terlalu cepat??

--------

Sampai di kampus, Adel masih memikirkan ucapan papahnya tadi pagi yang terdengar sangat mengerikan. Menikah??1 bulan lagi??
Astaga!!1 bulan itu cepat Tuhan!!Ia bahkan belum siap sama sekali.

"Arghhh!!", teriak Adel sambil menghentakkan kakinya kesal, hingga tanpa sadar ia berjalan menuju perpustakaan. Tempat inilah yang biasa Adel kunjungi jika mengantuk atau sedang ingin sendiri.
Disana terasa sangat sepi dan tenang.

Adel meletakkan kepalanya di atas meja dengan lemah. Ia kembali memikirkan Darren, entah mengapa ia sedikit mengingat saat-saat kebersamanya waktu kecil.
Www

Flashback

"Kak Ren nggak mau main lagi sama Adel ya??Adel nakal ya?", gumam Adel kecil saat melihat Darren bermain dengan teman sebayanya.

Adel kecil berlari menghampiri Darren sambil menangis, hal itu membuat Darren kecil kebinggungan. "Adel kenapa nangis??", tanya Darren sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi tembam milik Adel.

"Kenapa Kak Ren nggak mau main lagi sama Adel??Adel nakal ya??Adel janji nggak nakal deh", ucap Adel sesenggukan. Ia menatap Darren sendu.

"Nggak kok, Kak Ren cuma lagi pengen main sama temen kakak, biasanya kan kak Ren selalu temenin kamu main. Jadi sekarang gantian biar kak Ren yang main sama temen kak Ren dulu ya, Adel tunggu di sana aja", ucap Darren sambil menunjuk bangku di bawah pohon mangga.

Adel mengangguk, ia memeluk Darren erat sebelum berjalan menuju bangku yang di tunjuk Darren.

Flashback off

"Astaga!!Aku dulu alay banget ya" ucap Adel, ia tersenyum geli saat mengingat hal yang baru saja ia ingat beberapa hari lalu. Ia selalu berusaha mengingat kenangannya dengan Darren tetapi hanya sebagian saja yang mampu ia ingat.

"Apa Kak Darren nggak nyesel kalau ntar nikah sama aku??", gumam Adel lirih. Ia kemudian mengingat hal-hal apa saja yang bisa ia lakukan. Menyapu, mengepel, dan bersih-bersih peralatan rumah lainnya ia sangat sanggup, tetapi memasak??

Hahh..ia hanya bisa memasak beberapa masakan yang simple seperti tumis atau sayur saja.

"Kalau aku menolak perjodohan itu nggak mungkin bisa!!Pasti papah akan melakukan segala cara agar pernikahan ini bisa terlaksana", gumam Adel lesu. Ia tetap tidak akan bisa melarikan diri bagaimanapun caranya.

"Biarlah semuanya mengalir seperti air, aku akan mengikutinya dan berdoa semoga semua berjalan lancar", gumam Adel lalu menutup mukanya dengan buku yang ia pinjam.

--------

Gianyar, Bali

"Tapi jika Adel belum bisa menerima pernikahan ini saya tidak memaksa om, biarlah semua berjalan dengan sendirinya", ucap Darren sambil melepas sepatu bootnya.

"Dia menerimanya nak, lagi pula hanya kamu yang bisa merubahnya menjadi gadis baik-baik! ia tidak bisa membantah apapun yang kamu katakan karena kamu adalah laki-laki yang dia sayangi sejak dulu. Yahh walaupun ia lupa denganmu tapi aku yakin ia akan segera mengingatnya"

"Baiklah kalau begitu, saya setuju jika pernikahannya diajukan 1 minggu lagi. Kebetulan besok saya sudah pulang ke Jakarta dan saya akan mengurus semuanya", ucap Darren sambil tersenyum. Ia telah lama menantikan hal ini. Adel akan menjadi wanitanya.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang