TIGA PULUH LIMA

15.8K 773 6
                                    


Aku tidak akan menikahi wanita itu Adelia.Aku hanya ingin selalu bersamamu.Tidak ada yang bisa memisahkan kita.Aku sangat mencintaimu.Apakah kau tidak bisa melihat pancaran penuh cinta yang aku tujukan padamu??Kumohon jangan seperti ini!!Kau...menyiksaku Adelia!

                      -Darren-

***

Adel sampai di Belanda dengan selamat.Ia menuju rumah salah satu sahabatnya yang sudah lama tidak ia kunjungi.

Beberapa kali ia mengetuk pintu,tidak lama seorang wanita berambut pirang membuka pintu didepannya dengan ekspresi terkejut.Wanita itu tidak menyangka bahwa sahabatnya berkunjung ke rumahnya.

"Adelia??"

"Ya Tersy,maaf karena tiba-tiba aku berkunjung"ucap Adel sembari memeluk Tersy.Sahabatnya sejak smp itu memang sekarang tinggal di Belanda mengikuti kakaknya.

"Ayo masuk"ucap Tersy sembari membantu membawa tas ransel milik Adel saat ia melihat Adel sedikit kesulitan karena perutnya.

Tersy sempat terkejut mengetahui jika Adel sudah hamil.Bahkan ia tidak diundang pada hari pernikahannya.

"Ada apa kamu kemari??Nggak biasanya kamu mau jauh-jauh ke Belanda cuma buat ketemu aku"tanya Tersy to the point.

"Maaf Ter,tapi ijinkan aku tinggal di rumah mu selama beberapa hari ya"mohon Adel.

"Memang kamu kenapa??Bagaimana orang tuamu??"tanya Tersey membuat Adel sedikit kebinggungan mencari jawaban.Tapi ia segera menjawab pertanyaan Tersy dengan lancar.

"Maaf Ter,aku ada sedikit masalah.Kau mau kan membantuku??"tanya Adel membuat Tersy mengangguk.

"Melihat keadaanmu saat ini,sepertinya kau kabur dari rumah ya??Atau kau memiliki masalah dengan suamimu.Melihat kau sedang hamil begini"

Adel terdiam.Ia jadi teringat dengan keadaan Darren.Bagaimana keadaan laki-laki itu??

"Melihatmu terdiam seperti ini membuatku yakin dengan apa masalah mu sebenarnya"ucap Tersy.

"Kau boleh tinggal disini semaumu Adel,tapi aku sarankan segera selesaikan masalahmu dari hati ke hati.Jangan asal kabur seperti ini"ucap Tersy sembari menunjuk ransel milik Adel.

"Baiklah-baiklah.Terimakasih banyak Tersy"ucap Adel.Ia berjalan menuju kamar tamu yang telah di tunjukkan Tersy.

Ia sempat melamunkan keadaan suaminya.Pasti dia marah besar dengan keputusan sepihaknya.
"Bagaimana pun wanita itu lebih membutuhkan Kak Ren"gumam Adel.Tetapi hatinya mengatakan ini semua salah.Dia dan anaknya lah yang sangat membutuhkan lelaki itu daripada wanita gila bernama Sella.

********

"Dia berada di rumah seorang wanita yang kemungkinan besar sahabatnya"ucap Hanan diseberang telepon membuatnya menghembuskan nafas lega.

"Baiklah..thanks infonya Han"

"Sama-sama.Sebaiknya kamu segera susul dia sebelum waktu cutimu habis.Bukankah Kau akan melaksanakan pelatihan??"

"Baiklah,aku akan segera menyusulnya"ucap Darren.Ia sudah mempersiapkan semuanya.Bahkan ia segera menemui wanita tak waras bernama Sella yang telah menghancurkan rumah tangganya.

Ia sudah berhasil menemukan rumah sakit jiwa tempat Sella dirawat.Dan ternyata Sella adalah salah satu pasien yang sedang dicari-cari.Ia mengetahui rumah sakit itu juga atas bantuan Hanan.

"Kau tidak bisa pergi kemanapun selagi aku masih bernafas sayang"gumam Darren sembari tersenyum miring.Ia berjanji akan menghukum istrinya setelah mereka bertemu nanti.

*******

Adel membantu Tersy yang sedang memotong beberapa bahan masakan.Ia mengiris wortel dan sayuran lainnya dan segera membersihkannya.

"Bagimana kabar mu selama ini Ter??"tanya Adel membuat Tersy merenggut kesal.

"Aku??Tidak begitu baik karena sahabatku tidak mengundangku ke acara pernikahannya"gumam Tersy dan tentunya Adel masih bisa mendengarnya.Adel menggeleng pelan dan segera memeluk Tersy.

"Maaf Ter..aku bukan bermaksud tidak mengundangmu."ucap Adel.

"Baiklah aku paham,kau tidak ingin aku jauh-jauh kesana karena khawatir dengan kesehatan ku yang lemah ini kan??"tanya Tersy membuat Adel mengangguk.Ia memang mengkhawatirkan kondisi sahabatnya yang mudah sakit-sakitan itu.

Tiba-tiba getar ponsel Tersy mengagetkan kedua orang yang sedang bernostalgia.
"Siapa??"

"Nomor nggak dikenal,siapa ya??"ucap Tersy penasaran.

"Ya udah angkat aja,siapa tau penting"ucap Adel.Ia mengupas beberapa buah segar yang ia ambil di dalam kulkas.

Adel mengernyit saat melihat Tersy menatapnya dengan wajah pucat.Ia tidak tau apa yang terjadi hingga tiba-tiba Tersy mengajaknya ke kamar.

"Kamu harus segera kembali ke asalmu kalau tidak suamimu akan kesini dan menghancurkan rumahku!Entah bagaimana caranya ia bisa mendapatkan nomor telepon ku!"ucap Tersy lalu membantu Adel mengemasi kembali pakaiannya yang sempat tertata di lemari.

Adel sendiri binggung dengan ucapan Tersy.Bukankah dia mau membantunya??tapi kenapa sekarang malah menyuruhnya pulang??
Tidak!!
Ia masih belum bisa pulang sekarang!!

Dobrakan pintu depan membuat Adel terkejut dan segera melihat siapa pelakunya.Ia terbelalak saat melihat seorang lelaki dengan jaket kulit warna hitam dan kaca mata hitam yang bertengger manis di hindung mancungnya membuat lelaki itu semakin tampan.

Tapi Adel segera melangkah menjauh saat lelaki yang ternyata suaminya sendiri itu berjalan mendekatinya.

"Apa kabar sayang??"

TBC

Hai!!!Apa kabar readers tercinta yang paling aku sayangi??😍
Maaf aku baru bisa up dan maaf juga part kali ini pendek🙏

Jangan lupa vote dan comment ya ya💙
Tinggal beberapa part lagi dan kita akan berjumpa dengan kata END😭

Setelah itu aku akan hiatus sampai aku selesai UN😭😭
Sedih banget sih..tapi mau bagaimana lagi😭

Dan setelah UN aku bakal update cerita ku yang baru🎉
Semoga aja kalian semua nggak unfollow Wp ku ya,biar tidak ketinggalan informasi😅

Btw sampai di sini..jumpa lagi besok😗

(Maaf yang janjinya up tadi malem malah baru up sekarang..Wp ku error😭😭)

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang