ENAM [Revisi]

27.8K 1.3K 1
                                    

Happy Reading😙

"Walaupun kamu setuju atau tidak, papah tetap akan melaksanakannya 1 minggu lagi"

Ucapan terakhir papahnya membuat Adel semakin terkejut. Baru tadi pagi papahnya mengatakan akan dilaksanakan 1 bulan lagi, tetapi di sore hari papahnya mengatakan 1 minggu lagi??

Apakah ini semua hanya mimpi?? Jika ini hanya mimpi, Adel berharap ia segera terbangun dari mimpi buruk ini!!

-----------

"Bye Yuki!", teriak Adel saat melihat Yuki sudah dijemput sopirnya. Yuki pun membalasnya dengan melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.

Adel berjalan menuju halte terdekat di kampusnya. Ia berjalan sambil melihat sekelilingnya, banyak mahasiswi yang dijemput oleh kekasihnya maupun supirnya.

Sebuah mobil jeep biru mendadak berhenti di sampingnya. Belum sempat mencerna apa yang terjadi, tiba-tiba seseorang yang selama seminggu ini dirindukannya muncul dengan kaos polos berwarna biru dan celana levis selututnya yang terlihat sangat tampan bagaikan pangeran di negeri dongeng.

Baru kali ini Adel melihat Darren dengan gaya berpakaian casualnya, selama ini ia selalu bertemu Darren saat laki-laki itu menggunakan seragam loreng berwarna birunya.

"Adel!! Hei!! Mau pulang nggak nih", tanya Darren sambil menggoyongkan telapak tanggannya di depan muka Adel.

"Ehh..iya", ucap Adel saat tersadar dari lamunannya. Astaga dia malu sekali!!

Hening!! Selama hampir 5 menit di dalam mobil belum ada yang mengucapkan sepatah katapun walaupun itu hanya basa-basi.

Adel tidak betah dengan situasi seperti ini, ia memutar otak dan mencoba memulai percakapan, "Kak, kok pakai jeep lagi??", tanya Adel, ia menatap Darren yang tersenyum dengan pandangan lurus menatap jalanan yang memang agak ramai.

"Nggak papa pengen aja, aku lebih suka pakai mobil ini daripada mobil sport", ucap Darren sambil tersenyum manis. Bahkan sangat manis sampai Adel lupa bagaimana cara bernafas dengan benar.
Dan sejak kapan aku begitu mengagumi Kak Darren??Astaga!!

Mereka akhirnya berhenti di salah satu restaurant di dekat taman kota.
Mereka masuk dan memilih tempat di dekat jendela besar yang langsung berhadapan dengan jalanan yang ramai.

"Kamu mau pesen apa??", tanya Darren saat seorang waiters menyodorkan buku menu sambil tersenyum ramah.

"Terserah Kakak aja", ucap Adel pelan, ia membuka ponselnya karena Yuki mengabarkan jika salah satu anggota gangsternya kembali diserang anak buah Hito.

Tiba-tiba Darren merebut ponsel itu dan menaruhnya di saku celana.
"Kak balikin nggak!!", gerutu Adel. Ia menatap Darren dengan kesal. Sedangkan yang ditatap juga menatap Adel tak kalah tajamnya.

"Ckk!!Kalau mau makan nggak boleh pegang ponsel!!"ucap Darren tegas. Adel mengenyritkan dahinya dan seketika pikiran konyol muncul di otak cantiknya. Kalau pakai ancaman ini pasti berhasil!, batin Adel bahagia.

"Kak Darren!! Balikin ponsel aku sekarang atau kita nggak jadi menikah", ucap Adel membuat Darren menatapnya tajam.

Seringai muncul di wajah Darren, satu lagi yang baru saja Adel ketahui. Seringaian Darren terlihat menakutkan!

"Ya udah kamu ambil aja, aku lagi milih menu", ucap Darren sambil menatap saku celana depannya. Adel pun mengikuti arah pandangan Darren dan seketika ia menarik nafas dan menghembuskannya pasrah.

"Oke Fine!!Tapi ini menyangkut temen aku kak!! Pentiiing banget", ucap Adel membuat Darren menganggukkan kepalanya. Ia akhirnya mengambil ponsel Adel dan menyodorkannya perlahan. Raut wajah Adel berubah senang. Tetapi saat ia akan mengambilnya Darren malah kembali menariknya.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang