Jinhwan POV
Gue Kim Jinhwan, laki-laki paling kuat karena harus menghadapi 4 manusia gila setiap harinya.
Gue kuliah jurusan Bisnis, dan sekarang lagi sibuk bikin skripsi.
Selain sibuk bikin skripsi, gue juga sibuk sama Cafe gue di beberapa tempat.
Dan selain itu semua, gue juga sibuk mempertahankan kesabaran gue karena harus menghadapi kegilaan Bobby dan Hanbin diwaktu bersamaan.
Jadi harap maklum aja kalo badan gue semakin pendek. Itu semua karena gue terlalu berat menanggung beban di pundak ini.
Sekarang umur gue 21 tahun, dan gue udah jadi kepala keluarga sejak umur gue 8 tahun.
Itu semua berawal dari Perselingkuhan Ayah gue dan disusul oleh perginya Ibu gue.
Awalnya Gue dan Bobby ikut tinggal sama Ayah. Sedangkan Hanbin, Donghyuk dan Dahyun ikut sama Ibu. Tapi itu semua cuma bertahan selama 3 bulan.
13 tahun yang lalu, tepatnya 3 bulan setelah perceraian kedua orangtua gue. Hanbin, Donghyuk dan Dahyun dinyatakan hilang. Alias kabur.
Dan 2 hari kemudian gue dan Bobby menemukan mereka sedang meringkuk di depan halaman rumah kita yang dulu---rumah waktu ayah dan ibu masih bersama. Wajah mereka pucet, bahkan Dahyun yang saat itu usianya baru 4 tahun harus terserang demam tinggi.
Saat mereka bertiga gue bawa ke rumah sakit, dokter bilang mereka mengalami trauma. Dan Hanbinlah yang mengalami trauma yang paling parah.
Setelah satu minggu di rawat di rumah sakit, akhirnya Hanbin, Donghyuk dan Dahyun diperbolehkan pulang. Tapi sayang mereka gak mau pulang ke rumah ibu, dan merekapun sudah terlanjur membenci Ayah.
Dan ide gilapun muncul dari bocah berusia 7 tahun. Ya, Bobby bilang lebih baik mereka tinggal ber 5 saja, tanpa ada Ayah dan Ibu.
Awalnya kedua orangtua gue ga setuju. Tapi karena melihat psikologi ke-4 adik gue yang cukup membahayakan, akhirnya gue meyakinkan kedua orangtua gue. Bahwa kita akan tinggal ber lima saja.
Meyakinkan kedua orangtua gue, disaat diri gue sendiri tidak merasa yakin.
Dan sejak saat itu, kita tinggal ber lima, ada satu orang supir yang akan antar jemput kita dan seorang pembantu yang mengurus keperluan kita.
10 tahun berlalu, tepatnya saat gue lulus SMA. Pembantu yang mengurus kita meninggal dunia, sedangkan supir yang biasa mengantar kitapun sudah tua dan sakit-sakitan. Dan sejak saat itu, kita ber lima benar-benar hidup mandiri.
Hidup tanpa kedua orangtua dan justru harus menjadi orang tua itu bener-bener beban buat gue. Ayah cuman ngirimin uang setiap bulannya, sedangkan Ibu hilang tanpa kabar.
Saat itu gue harus benar-benat memantau perkembangan adik-adik gue.
Gue memang terlihat cuek dan tidak peduli.
Gue juga selalu terlihat tegar dan kuat mengapi hidup.Tapi pada nyatanya..
Gue selalu memperhatikan semua adik gue. Tumbuh kembangnya, kesehatan dan segalanya.
Dan gue selalu meangis di malam hari tanpa suara. Karena gue selalu takut untuk menghadapi hari esok.Gue selalu takut,
Takut kalo Bobby akan terkena pergaulan bebas dan hidupnya tidak terarah
Takut Hanbin dan tarumanya yang semakin parah
Ataupun Donghyuk dan Dahyun yang mungkin akan memiliki dendam kepada ayah dan ibu.
Sebenarnya bukan hanya gue yang punya rahasia. Gue yakin semua adik-adik gue pun pasti punya rahasia. Terutama tentang rasa traumanya terhadap keluarga yang harmonis.
Dan Rahasia terbesar dihidup gue adalah...
Rasa takut untuk memulai menjalani suatu hubunga dengan perempuan
Gue takut nanti gue kaya Ayah, karena biasanya buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Gue juga takut gue bakalan nyakitin perasaan perempuan.
Dan sampai detik ini dan mungkin seterusnya gue sudah bertekad bahwa Gue gak akan pernah nikah.
Cukup ada Gue, Bobby, Hanbin Donghyuk dan Dahyun saja yang jadi korban perceraian. Tidak dengan keturunan gue.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] KIMcheees✓
Fanfiction[Season 1] 4 laki-laki gila, dan 1 perempuan tidak waras. 5 orang adik-kakak bermarga Kim yang memiliki kegilaan diatas rata-rata. Moto Hidup mereka adalah 'Hidup cuma sekali, kecuali kalo lu beli nyawa cadangan di bukalapak'