"Besok di sekolah aku bagi rapot" kata Dahyun membuka pembicaraan "Siapa yang mau jadi wali aku?"
"Aku sih no" jawab Hanbin dengan mata yang masih terfokus menonton sinetron Dunia terbalik.
"Di kelas lu ada yang cantik kaga?" tanya Bobby yang baru saja datang sambil membawa boneka Winnie the Poohnya "Kalo ada gue aja yang ambil"
"Gak mau Bang Ibob"
"HAHAHAHA bang, adek lu aja malu sama diri lu sendiri" ejek Hanbin dengan puas.
"Heh, gue ganteng loh hyun"
"Ganteng bin ganjen" jawab Dahyun sinis "Masa guru BK aku di gombalin"
"Mas Jinan aja udah" saran Donghyuk yang dari tadi serius membersihkan lensa kameranya.
"Mas Jinan besok ada urusan di kampus"
"Iiih terus siapa?" rengek Dahyun
"Ayah aja, nanti mas tel-"
"GAK! GAK USAH ADA YANG AMBIL RAPOT AKU" bentak Dahyun dan pergi meninggalkan keempat kakaknya.
"Emang besok bagi rapot hyuk? Biasanya juga bulan desember" tanya Hanbin dengan wajah bodohnya
"Rapot bayangan Aa"
"Lah, jadi rapotnya cuma dalam bentuk bayangan doang?" tanya Hanbin yang kadar kecerdasan otaknya cuma 0,25%
"Gininih kalo manusia yang ga pernah masuk sekolah" balas Bobby sembari mengambil keripik pisang di pangkuan Hanbin.
"Bang, maaf maaf nih ya. Gue kuliah jurusan kedokteran" kata Hanbin dengan nada sombongnya.
"Itu cuma mukjizat dari sholat subuh aja bin" cibir Bobby, dan dibalas lemparan bantal dari Hanbin.
"Setidaknya A Hanbin langsung keterima bang, ngga jadi cadangan dulu" saut Donghyuk dengan wajah datarnya, sedangkan Hanbin sudah tertawa dengan puas karena melihat wajah Bobby yang sudah benar-benar BT.
"Hahaha.. Lu jadi mahasiswa atau lagi Liga Champion bang?" tanya Hanbin disela tawanya
"KOK PAKE ACARA CADANGAN?" jawab Hanbin dan Donghyuk kompak.
"Adek laknat lu berdua" maki Bobby dan langsung pergi ke lantai 2, meninggalkan dua adiknya yang masih asik tertawa.
💃💃
Sedangkan di lantai 2, Jinhwan masih bertahan membujuk si bungsu Dahyun agar mau membuka pintu.
"Hyun, buka dulu dong pintunya"
"Dahyun sayang, dengerin mas Jinan dulu"
"Mas lagi ape lu? Kaya abis ketauan selingkuh aja sama istri" celetuk Bobby yang baru saja menginjakan kakinya di lantai dua, sedangkan Jinhwan hanya menatap Bobby dengan tajam.
"Unyuuuunn... Adeknya bang ibooob" panggil Bobby dengan manja.
"Jangan ngambek dooong" bujuk Bobby dengan wajah yang ditempelkan di pintu kamar Dahyun.
"GAK USAH SOK NGEBUJUK!!" teriak Dahyun dengan suara melengkingnya. Sedangkan Jinhwan dan Bobby hanya bisa diam terpaku dan tak lama Hanbin serta Donghyuk berlari mendekati Mas dan abangnya tersebut.
Jika Dahyun sudah nangis dan teriak hingga suaranya melengking maka keempat laki-laki tersebut tidak akan pernah tega.
"Kim Dahyun..." panggil Donghyuk dengan suara lembutnya "Dongii boleh masuk ngga?"
Tidak lama suara kunci pintu yang terbuka terdengar dan pintu kamar bercat merah muda itu sedikit terbuka.
"Cuma kak dongii" kata Dahyun dari balik pintu.
"Dari tadi gue ngebujuk kaga ada artinya amat" bisik Bobby dan segera disikut oleh Jinhwan.
***
Setelah negosiasi yang panjang bersama Dahyun. Akhirnya Donghyuk menemukan jalan keluarnya. Dan besok yang akan mengambil rapot bayangan Dahyun adalah Hanbin.
Walaupun Dahyun enggan dan Hanbin malas, pada akhirnya mereka setuju.
Dahyun setuju karena Donghyuk berjanji akan memberilakan satu set skincare terbaru dari korea. Sedangkan Hanbin setuju karena takut akan ancaman Jinhwan.
***
Sekolah Dahyun
"Hyun, lo itu jurusan Administrasi kan?" tanya Hanbin yang sedang menelfon Dahyun
"Iya, Administrasi Perkantoran 3"
"Aa udah di meja piket nih. Jemput" titah Hanbin, sebenarnya dia malas berdiri di depan meja piket yang kosong ini, karena dari tadi banyak siswi SMK yang memandangnya dengan penuh damba.
"Manja"
"Hyun, bisa nyasar aa. Sekolah kamu kan luas udah haya taman safari" jelas Hanbin
"Tunggu" jawab Dahyun dan langsung memutuskan sambungan dari Aanya tersebut.
"A MBIIIN" teriak Dahyun memanggil Hanbin dengan penuh semangat.
"Kelas kamu dimana?" tanya Hanbin sembari merangkul pundak Dahyun
"Disana" kata Dahyun sembari menunjuk lorong di ujung kanan. Dan langsung menarik Hanbin menuju kelasnya.
"Hii kak Dahyuuun" sapa beberapa anak laki-laki yang berpapasan dengan Dahyun. Sedangkan Dahyun hanya tersenyum.
"Pagi Dahyuuun" sapa seorang anak laki-laki lagi.
"Oy Dahyuuun" entah keberepa kalinya Dahyun disapa oleh siswa laki-laki di sekolahnya ini.
"Terkenal amat hyun" cibir Hanbin,
"Iya doong"
"Awas kamu kalo pacaran" ancam Hanbin.
"Diiiih, buat apa pacaran?" tanya Dahyun "Mas Jinan ada, Bang ibob masih sehat, A Mbin juga ada Kak Dongii bahkan selalu ada"
"Inget ya hyun, jangan pacaran dulu"
"Ciee A Mbin cemburu yaaa" goda Dahyun sedangkan Hanbin pura-pura tidak mendengar.
💃💃
"Rapotnya cuma selembar doang Hyun?" tanya Hanbin yang masih aneh dengan rapot bayangan Dahyun.
"Ini juga, Administrasi Keuangan, sarana prasarana, kepegawaian, Hubungan masyarakat. Kamu sekolah atau daftar jadi CPNS sih?" tanya Hanbin heran
"Anak SMA gak akan ngerti" jelas Dahyun.
"Lagian kamu masuk SMK ngapain coba?"
"Suak-suka aku"
"Awas kamu kalo pacaran" ancam Hanbin.
"Suka-suka aku"
"Adik cewek aa cuma kamu, awas aja kalo ada laki-laki yang bikin kamu sakit" jelas Hanbin dengan nada menggebu-gebu "Aa bunuh"
"Kenapa Aa gak bunuh ayah?" tanya Dahyun "dia udah nyakitin aku"
Setelah itu keadaan mobil kembali hening dengan pemikiran masing-masih dari pasangan adik kakak tersebut.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] KIMcheees✓
Fanfiction[Season 1] 4 laki-laki gila, dan 1 perempuan tidak waras. 5 orang adik-kakak bermarga Kim yang memiliki kegilaan diatas rata-rata. Moto Hidup mereka adalah 'Hidup cuma sekali, kecuali kalo lu beli nyawa cadangan di bukalapak'