Kim Heechul. Laki-laki awet muda yang dikenal gila oleh teman-temannya.
Seorang Dokter jantung yang sudah memiliki banyak klinik.
Dokter baik yang selalu memberikan harga potongan untuk para pasien yang kurang mampu.
Heechul selalu dianggap ayahable oleh semua anak teman-temannya yang perempuan. Tapi anggapan itu justru membuat Heechul merasa semakin sedih.
Itu karena, ketika semua anak perempuan teman-temannya bisa dekat dan terbuka menceritakan semua masalah kepadanya, sedangkam Dahyun anak perempuan satu-satunya enggan untuk bercerita, jangankan bercerita melihat kepadanya saja enggan.
Itu memang kesalahannya dimasa lalu. Tertarik dengan perempuan lain dan menelantarkan anak-anaknya.
Sebenarnya kejadian saat itu tidak sepenuhnya kesalahan Heechul. Ada andil sang Istri yang mengakibatkan Heechul berpaling kepada perempuan lain.
Semenjak perceraiannya dengan sang istri, Heechul baru sadar. Bahwa keluarga adalah segalanya.Dan tamparan keras pertama yang ia rasakan adalah ketika Bobby yang tidak pernah menyukainya lagi.
Padahal, Bobby selalu menjadikan sang Ayah adalah idolanya, panutannya dan pahlawannya.
Tamparan kedua yang ia rasakan adalah ketika ia melihat Hanbin, Donghyuk dan Dahyun berbaring lemas di teras rumah mereka yang lama.
Setelah itu tamparan tak kasat mata lainnya terus ia rasakan.
Ketika kelima anaknya enggan tinggal bersama mereka.
Ketika Bobby yang tidak pernah lagi mau menganggap ayah kepada Heechul.
Ketika Hanbin dengan gamblangnya berkata bahwa psikologinya terganggu itu karena ayahnya.
Ataupun Dahyun yang enggan melihatnya sedikitpun.
Hanya Jinhwan dan Donghyuk.
Jinhwan sering menjenguknya, sesekali menginap bersama dirumahnya.
Sedangkan Donghyuk, dia hanya mengirim pesan sesekali dan menanyakan kabar ayahnya.
Penyesalan selalu datang diakhir. Heechul percaya itu.
Sekarang, diusianya yang sudah melebihi kepala lima. Harus hidup sendirian tanpa keluarga.
Heechul selalu mengirim uang bulanan untuk anak-anaknya melalui Jinhwan. Ia harap kesalahannya masih bisa termaafkan karena ia masih bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya.
Heechul sama seperti ayah yang lainnya. Merasa bangga ketika sang anak berprestasi. Merasa ikut bahagia ketika sang anak bahagia.
Saat Dahyun kelulusan SD dan SMP Heechul datang keacara kelulusannya, tapi ia terlalu takut jika Dahyun menolaknya.
Saat Heechul mendengar cerita dari Jinhwan bahwa Hanbin akan kuliah kedokteran, ia langsung menitipkan Hanbin kepada temannya yang menajdi dosen di universitas tersebut.
Bahkan saat Bobby terpaksa harus menjadi cadangan dan hampir tidak diterima di Universitas, Heechul langsung menemui Rektor universitas tersebut.
Itu memang tidak baik. Tapi ia yakin anak-anaknya bisa menjadi lebih baik.
Heecul pernah menampar Bobby. Ia ingat, itu adalah kebodohannya.
Saat itu Bobby kelas 12 SMA, Bobby datang ke salah satu kliniknya untuk membeli perban untuk seorang lansia.
Entah apa yang Bobby ucapkan saat pertama kali melihat sang ayah. Tapi emosi Heechul memuncak, dan tanpa sadar tangannya sudah mendarat di pipi Bobby.
Kesalahan yang sangat fatal baginya.
Tapi, Heechul tidak peduli. Sebesar apapun anak-anak membencinya ia akan tetap menjaganya.
Menurutnya, kebencian Bobby, Hanbin dan Dahyun ada alsannya.
Heechul sangat mengetahui kekecewaan Bobby saat ia lebih memilih pergi dengan selingkuhannga.
Heechul juga tahu seberapa besarnya ketakutan Hanbin ketika melihat Ayahnya bertengkar dengan ibunya.
Sedangkan Dahyun, ia sangat mengetahui besarnya rasa kecewa Dahyun dan rasa takut Dahyun terhadap dirinya.
Yang Heechul harapkan semoga keempat anak laki-lakinya tidak seperti dirinya. Dan semoga satu anak perempuannya tidak merasakan dikecewakan seperti ibunya.
Dan satu lagi harapan yang tersimpan rapi di dalam hati Heechul.
Itu adalah...
Tertawa bersama anak-anaknya disisa akhir hidupnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] KIMcheees✓
Fanfiction[Season 1] 4 laki-laki gila, dan 1 perempuan tidak waras. 5 orang adik-kakak bermarga Kim yang memiliki kegilaan diatas rata-rata. Moto Hidup mereka adalah 'Hidup cuma sekali, kecuali kalo lu beli nyawa cadangan di bukalapak'