"Mas Heechul?"
Seketika keadaraan menjadi lebih tegang. Raut wajah Dahyun bahkan langsung berubah menjadi datar.
"Eh? Kalian barengan?" tanya ayah Heechul saat dia sudah sadar bahwa ada satu orang lagi.
"Saya boleh ikut gabung?" tanya ayah Heechul. Sedangkan Bunda langsung menatap wajah Dahyun.
"Silahkan" ajak Dahyun kikukDan sekarang ayah Heechul bingun dia harus duduk dimana?
Disebelah bunda atau disebelah Dahyun.
"Sini yah duduk" kata Dahyun menepuk-nepuk kursi kosong disebelahnya dengan nada cerianya.
'Biarkan ini seperti ini, walau hanya sekali' batin Dahyun meyakinkan dirinya.
"Ayah mau pesen apa?" tanya Dahyun dengan ceria, seakan-akan mereka adalah keluarga normal yang tidak pernah terjadi masalah.
"Samain aja" jawab ayah santai "Tapi munumnya, lemon tea"
"Oke" kata Dahyun segera pergi mendekati mba-mba pelayan.
"Apa kabar?" tanya ayah Heechul kepada bunda saat mereka hanya berdua.
"Yaa,, seperti ini" jawab bunda dan diakhiri seyuman manisnya.
"Ayah dari mana? Kok bisa kebetulan ada disini?" tanya Dahyun kepada Ayah Heechul
"Ayah baru pulang dari klinik" jelas ayah Heechul sembari mengelus-elus kepala Dahyun.
'Biarkan seperti ini' lagi, batin Dahyun meyakinkan 'Aku juga ingin merasakan kebagian dengan keluarga utuh'
Percakapan mereka terpotong saat pelayan mengantarkan pesanan mereka.
"Dahyun ga suka udang?" tanya Ayah Heechul saat melihat Dahyun tidak memakan tempuranya. Sedangkan Dahyun hanya menggeleng
"Buat ayah ya" pinta Ayah Heechul dan langsung mengambil tempura di piring Dahyun. Namun tiba-tiba bunda juga memberikan tempuranya ke piring Ayah Heechul.
"Aku alergi sama udang" jelas Dahyun "biasanya Bang Ibob yang ngabisin"
"Abang kamu kalo sama Ayah disatuin lomba makan udang" jelas Bunda "Bisa abis kali udang di lautan"
"HAHAHAHA" tawa Dahyun meledak, sedangkan Ayah Heechul hanya memanyunkan bibir bawahnya.
"Abis ini kalian mau kemana lagi?" tanya Ayah saat makanan di piringnya sudah abis
"Tadi di Grup WA Mas Jinan nyuru kita ke kafenya sih" jawab Dahyun
"Yaudah, ayah anterin" jelas Ayab Heechul, dan langsung pergi ke kasir untuk membayar makanan mereka.
Setelah membayar makanan mereka, sekarang disinilah mereka. Di depan mobil SUV hitam milik Ayah Heechul.
Ayah Heechul sudah duduk dibalik kemudi. Sedangkan Dahyun dan Bunda sedang pusing harus duduk dimana mereka.
Kalo bunda duduk di samping ayah, kok aneh ya.
Kalo Dahyun duduk di samping ayah, sama juga anehnya.
Sedangkan kalo mereka sama-sama duduk di belakang. Yakalii si ayah jadi supir grab car.
Tiba-tiba saja Bunda berjalan menuju mobil ayah dan membuka pintu mobil depan, tepatnya di samping kemudi.
Dan sekarang disinilah mereka, membelah jalanan menuju kafe Mas Jinan.
Tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka, mecuali suara lagu dari radio yang sengaja ayah setel.
"Kamu tahun ini kuliah kan Hyun?" tanya Ayah Heechul kepada Dahyun.
"Aku mau liburan dulu deh ya" jawab Dahyun "Otak aku masih keram"
Ayah hanya tertawa saat mendengar jawaban Dahyun yang asal.
"Gimana kalo kamu kerja di klinik ayah aja" tawar ayah Heechul "Bagian administrasi"
"Nah tuh hyun, buat tambah-tambah pengalaman" jelas Bunda "terus minta gaji deh ke ayah kamu yang banyak"
"Iya ya bun" jawab Dahyun antusias "Boleh deh yah, seminggunya 500 ribu ya" tawar Dahyun kepada sang ayah.
"Lah, ayah nawarin kamu kerja di klinik supaya ayah gak perlu ngegaji orang" jawab ayah bercanda dan disusul gelak tawa oleh bunda. Sedangkan Dahyun memajukan bibirnya merjuk.
'Apa ini sebuah mimpi?' batin Dahyun bertanya.
💃💃
Platte Cafe
Meja khusus yang terletak di ujung kafe milik Jinhwan terdengar sangat berisik.
Disana ada Bobby, Hanbin dan Donghyuk yang sedang sibuk berebut roti bakar coklat serta Es Krim milo.
"Sumpah ya, dosen kelas gue itu cantiiik bangeeet anjiiir" jelas Hanbin dengan Heboh "Beuuuuh, udah kaya bidadari surga nnjiiir"
"sumpah ya A, aku ga peduli" jawab Donghyuk, sedangkan Bobby sudah heboh sendiri dengan memakan. 2 potong roti bakar secara langsung.
"ROTI BAKAR GUAAAA!!" teriak Hanbin saat sadar bahwa Roti Bakarnya sudar habis dimakan Bobby.
"Hussst, berisik banget sih" tegur Mas Jinhwan yang baru saja keluar dari dapur.
"Mas Bunda sama Dahyun mana?" tanya Donghyuk dan dijawab oleh gelengan kepala oleh Jinhwna.
"Tuh Dah-" perkataan Hanbin terpotong saat ia tidak hanya melihat Dahyun dan bunda saja. Karena ada seorang pria paruh baya yang ikut berjalan di belakang Bunda dan Dahyun.
"Ayah" gumam Donghyuk saat melihat ayahnya.
Jinhwan tiba-tiba saja membeku, namun senyuman manisnya tak lama terbit dari bibirnya. Sedangkan Hanbin hanya diam terpaku, menyadarkan dirinya bahwa ini bukan mimpi.
Jangan tanya reaksi Bobby.
Dia hanya terdiam seakan tidak peduli.
Tapi, ternyata itu salah.
Saat Ayah Heechul sudah benar-benar berdiri dekat dengan mereka. Bobby langsung tersenyum dan ikut mencium tangan sang ayah.
"Waah, formasi lengkaaap" kata Donghyuk tiba-tiba dengan wajah penuh kebahagiaannya.
"Ayah, bunda, sini duduk" ajak Dahyun saat melihat kedua orangtuanya masih berdiri berdiam diri.
Dan sekarang disinilah mereka. Duduk bertujuh dengan penuh canda tawa.
Donghyuk si pendiam tidak lagi terlihat waras, saat ia bercerita tentang Chanel YouTubenya.
Hanbin si cerewet semakin menjadi-jadi saat pembicaraannya disauti oleh sang ayah.
Dahyun daritadi masih asik tertawa bersama sang bunda, karena mereka sedang sibuk mencari makeup diskon di salah satu online shop.
Dan Bobby.
Entah apa yang membuatnya berbeda, tapi hari ini Bobby seperti sedang mengelurkan kerinduannya.
Berebut udang saus tiram bersama dengan sang ayah, dan ikut menjahili Dahyun bersama dengan Hanbin.
Sedangkan Jinhwan.
Ia hanya terdiam memperhatikan pemandangan langka yang begitu indah.
Memperhatikan dengan seksama, seakan menyimpan kenangan itu dengan baik di dalam memorinya.
'Jika ini hanya sebuah mimpi, biarkan aku hidup dalam dunia mimpi'
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] KIMcheees✓
Fanfiction[Season 1] 4 laki-laki gila, dan 1 perempuan tidak waras. 5 orang adik-kakak bermarga Kim yang memiliki kegilaan diatas rata-rata. Moto Hidup mereka adalah 'Hidup cuma sekali, kecuali kalo lu beli nyawa cadangan di bukalapak'