Tamu Tak Diundang

6.7K 813 20
                                    

Malam hari di kediaman keluarga Kim.

Jinhwan yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca laporan tentang kafenya.

Dahyun dan Donghyuk yang sedang membuat video youtube tentang make up challenge.

Sedangkan Hanbin dan Bobby sedang asik menonton Dunia Terbalik

"EeA.. ada yang lagi deketin aku"

"EeA.."

"BANG IBOOOB BERISIK" teriak Dahyun saat shootingnya terganggu oleh suara nyanyian Bobby

"SI HANNIIIIN BUKAN GUEEEE" balas Bobby

"TERIAK AJA TEROOO" balas Jinhwan "INI RUMAH BUKAN HUTAAAAAN"

"Mas Jinan kalo diliat-liat kaya Ernest Prakarsa ya Bang" bisik Hanbin gak nyambung.

"Iya, kalo lo mirip kang Idoy"

"Lah abang Kang tatang"

Keributan yang selalu terjadi ketika mereka nonton Dunia kebalik. Kasian Kang Idoy sama Kang Tatang.

"Permisi" tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu. Sedangkan Jinhwan yang posisinya paling dekat dengan pintu langsung membuka pintu.

"Siaaa" tiba-tiba Jinhwan terpaku saat ia membuka pintu.

"Jinan-ah" panggil wanita tersebut dengan nada bergetar.

"Mas ad" kali ini perkataan Bobby yang terhenti saat ia melihat tamu yang berada di depan pintu.

Seorang wanita paruh baya dengan baju lusuh dan beberapa luka di beberapa bagian wajah cantiknya.

"UNTUK APA ANDA KE--"

"Silahkan masuk" kata Jinhwan memotong perkataan Bobby.

"te..terimakasih" gumam wanita tersebut.

Sekarang Jinhwan, Bobby dan wanita tersebut sedang duduk di sofa ruang keluarga dengan keadaan sunyi.

"Bang ibo-BUNDA? "

Seketika teriakan Hanbin menghilangkan keheningan di ruang tamu.

"Bunda kenapa?" tanya Hanbin yang langsung duduk disebelah wanita tersebut.

Wanita tersebut adalah Ahn Hanna. Bunda dari lima manusia bermarga Kim, Alias mantan istrinya ayah Heechul.

"Aduh, Mbin ambilin air dulu deh" kata Hanbin panik dan langsung meninggalkan mereka.

"Ada siapa A?" tanya Dahyun saat melihat Hanbin sedang mencari kotak P3K.

"Bunda" jawab Hanbin singkat dan langsung pergi menuju ruang tamu.

"Bunda? Bunda piara piaradaku?" gumam Dahyun, tetapi langkahnya membawa ia menuju ruang tamu untuk melihat siapa sosok ibu tersebut.

"Bunda" gumam Dahyun.

"Dahyun-ah" panggil bunda Hanna kepada Dahyun. Sedangkan Dahyun langsung pergi menuju lantai dua, dan disusul oleh Bobby.

"Bunda kok bisa luka kaya gini?" tanya Hanbin sembari membersihkan luka di beberapa bagian wajah Bundanya. Sedangkan Jinhwna masih membisu memperhatikan Ibundaya.

"Bunda?" kali ini Donghyuk yang muncul dengan wajah belepotan oleh make up "muka bunda kenapa?"

"Muka lo yang kenapa" sela Hanbin "itu muka udah seancur masa depan Bang Ibob aja"

"Hehehehe, abis shooting sama Dahyun"

"Iih, bunda kenapa?" tanya Donghyuk lagi

"Bunda gak kenapa-kenapa" jawab wanita tersebut yang akhirnya angkat bicara.

"Bunda udah makan belum?" tanya Donghyuk lagi "Mau aku buatin teh anget ga?"

"Atau mau Dongi buatin nasi goreng?" "buatan aku paling enak loh bun"

Sedangkan bunda hanya tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

"Naah udah selesai" kata Hanbin saat sudah mengobati luka sang Bunda.

"Bunda pasien ke-dua A Mbin looh" kata Donghyuk "Yang ke satu si Dahyun"

"Berisik lo hyuk"

"Itu loh A laurier dingin itu loh A" ledek Donghyuk kepada Hanbin. Dan langsung di hadiahi lemparan kapas oleh Hanbin.

"Laurier itu jenis pembalut Aa"

"Donghyuk" pisah Jinhwna "Kamu masak nasi goreng sana buat Bunda"

"SIAAAP" jawab Donghyuk dan langsung pergi menuju dapur.

"Tidak usah" kata bunda Hanna "Saya harus pergi sekarang"

"Ini sudah malam" jelas Jinhwan "Lebih baik anda menginap disini"

"Iya bun. Bunda tidur sama aku" timpal Hanbin

"Sekarang bunda masuk dulu yuk" ajak Hanbin "bunda bersih-bersih badan dulu"

"Bunda tidur sama Donghyuk yaa" teriak Donghyuk dari arah dapur

"NOOO, bunda tidur sama gueee" balas Hanbin.

"BERISIIIIK" teriak Jinhwan

"Hanbin, beresin kamar kamu" titah Jinhwan "Biar bunda tidur di kamar kamu"

"YEEE BUNDA TIDUR SAMA AKU" terika Hanbin sembari lompat-lompat

"Kamu tidur sama Donghyuk"

"HAH?"

"bunda tidur di kamar kamu" jelas Jinhwan "Tapi kamunya tidur di kamar Donghyuk berdua sama Donghyuk"

"Maha benar Mas Jinhwan dengan segala titahnya" gumam Hanbin yang masih bisa didengar oleh Jinhwna.

"Maaf karena sudah merepotkan" gumam Bunda yang masih dapat Jinhwan dengar.

"Bundaa nasi gorengnya udah siaaaap"

"Lebih baik an.. Bu..bunda makan dulu" ajak Jinhwan dengan sedikit kaku saat mengucapkan kata Bunda.

💃💃

Lain hal dengan keadaan di lantai dua.

Hanbin yang baru saja menginjakkan kakinya di ruang santai lantai dua, sudah disambut oleh dua orang kakak beradik yang tumben sedang akur.

"Wiss napa neeh, cemberut mulu" kata Hanbin dan ikut duduk bersama di sofa.

"Dia bakalan nginep bin?" tanya Bobby

"Siapa?"

"Wanita tadi"

"Itu bunda lo bang"

"Gue gak punya bunda" elak Bobby dan disusul oleh anggukan Dahyun

"Kalo lo gak punya bunda, LO GAK AKAN LAHIR KE DUNIA INI"

"Kalo gue punya bunda gua gak akan kaya gini"

"Yang jadi korban bukan Lo berdua aja" jelas Hanbin "Gue, Mas Jinan dan Donghyuk juga sama"

"Apa salahnya jika kita memaafkan?" tanya Hanbin

"Bang, gue punya gangguan psikolog-"

"Itu karena mereka" potong Bobby

"Iya karena mereka" jawab Hanbin mengakui "Tapi kalian tahu kenapa ganguan psikis itu masih belum sembuh juga?"

"Itu karena gue belum memaafkan mereka" "Gue masih punya rasa kesal terhadap mereka"

"Bang, Hyun, terlepas dari kesalahan mereka berdua. Apasalahnya kalo kita sedikit memberikan mereka kesempatan untuk memperbaikinya?"

Tbc

[1] KIMcheees✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang