Bunda

6.2K 686 18
                                    

Sebetulnya yang paling merasa deg degan bukanlah lima manusia gila. Melainkan Bunda.

Iyalah, lo pada bayangin aja gimana rasanya bakal ketemu sama mamahnya mantan suami. Ditambah ibunya ayah Heechul itu dikenal cerewet minta ampun.

Dari pertama kali berangkat hingga duduk di pesawat, hati bunda selalu berdetak kencang.

Bunda sudah memikirkan sesuatu hal buruk yang akan terjadi.

Seperti ditampar oleh mertuanya atau mungkin dimaki habis-habisan.

Bunda cukup sadar diri bahwa dia pun sudah melakukan kesalahan besar, yaitu pergi dan menelantarkan anak-anaknya begitu saja.

"Bunda kenapa?" Tanya Dahyun saat melihat bundanya yang sedang melamun

"Nggak kok gak papa" jelas bunda

"Bentar lagi kita sampe ya bun?" tanya Dahyun lagi dan di jawab anggukan oleh bunda.

"Mas Jinan, nanti dari bandara kita naik apa?" tanya Dahyun kepada Jinhwan, Dahyun memang duduk diantara Jinhwan dan bunda.

"Nanti Namjoon, mang Baekhyun sama nenek ngejemput" jelas Jinhwan dengan santai. Sedangkan tubuh bunda sudah mematung.

Pikirannya sudah berkelana kemana-mana. Bunda membayangkan jika dia akan ditampar dan dipermalukan oleh mertuanya itu di tempat umum seperti bandara.

"Bunda pake sabuk pengamannya" kata Dahyun mengingatkan bunda "kita udah mau landing"

Bunda hanya mengangguk dan segera menakai sabuk pengamannya. Tetapi pikirannya sudah semakin kacau, bahkan tangannya sudah mengeluarkan keringat dingin.

💃💃

Sesampainya di bandara kampung halaman ayah, Mas Jinhwan langsung mengirim pesan kepada Namjoon bahwa mereka menunggu di pintu keluar.

Sedangkan Bobby dan Hanbin sudah sibuk mendorong koper mereka.

"MAS HEECHUUUUUUUL" teriakan nyaring dan disusul oleh datangnya sorang laki-laki yang langsung memeluk ayah Heechul membuat 6 orang lainnya membeku. Bahkan mereka sudah menjadi pusat perhatian bagi semua orang di bandara.

"Aih aih aih, ini ponakan mamang semuanya?" kata laki-laki tersebut "kenalin, mang Baekhyun. Paman kalian yang paling tampan" kata laki-laki tersebut memperkenalkan diri.

"Paling alay yang ada" bisik Hanbin kepada Bobby dan dijawab anggukan oleh Bobby.

"Eh eh ini Hanbin kan?" kata mang Baekhyun yang langsung memeluk Donghyuk

"Bukan mang, saya Donghyuk" jawab Jawab Donghyuk kikuk.

"JINAAAAAAN" lagi, teriakan dari laki-laki yang lainnya yang membuat mereka kembali menjadi pusat perhatian.

"NAMJOOOOON" Saut Jinhwan tak kalah heboh dan langsung memeluk sepupunya.

Setelah itu mereka langsung menuju parkiran

"Katanya nenek ikut mang?" tanya Dahyun yang langsung akrab dengan pamannya itu.

"Nenek ada di mobil" jawab Baekhyun "Udah gak kuat jalan lama, tapi kalo marah-marah sih masih kuat" lanjut Baekhyun dan langsung disusul gelak tawa dari semuanya kecuali bunda.

Sesampainya di parkiran mobil, semua langsung bersalaman bersma nenek. Namun saat bagian bunda, nenek hanya terdiam sembari memperhatikan manta istri anaknya itu.

"Hanna?" gumam nenek

Tiba-tiba keadaan menjadi hening.

Namun, tiba-tiba nenek langsung memeluk bunda dengan erat

"Astagfirullah, kamu kemana aja sayang?" tanya nenek sembari memeluk bunda "Mamah nyariin kamu kemana-mana"

"Nek? Nenek ga nyariin aku?" tanya Baekhyun merusak suasana

"Hih ganggu suasana aja" kata nenek memarahi anak bungsunya "Kalo kamumah gak akan mamah cariin" lanjut nenek dan disusul gelak tawa semuanya.

"Udah-udah masuk ke mobil semuanya" pisah ayah Heechul dan dituruti oleh semuanya.

Di mobil pertama diisi oleh anak-anak muda, seperti Hanbin, Bobby, Namjoon, Donghyuk, dan Dahyun dan Mang Baekhyun.

Iya Mang Baekhyun emang pengen masuk golongan muda. Walau usia muda.

Sedangkan di mobil kedua hanya ada empat orang.

Ayah yang sedang menyetir dan Jinhwan yang duduk di samping.

Sedangkan di kursi belakang ada bunda dan nenek yang sedang mengobrol dengan asik.

"Mamah tuh ya, setiap lebaran sepi mulu" curhat nenek "Masa di rumah mamah isinya duda semua"

"Han nanti besok kita belanja ya" ajak nenek kepasa bunda "Nanti kita bikin kue ya"

"Oh iya han, nanti kita bikin nastar" kata nenek lagi "mamah kangen deh rasa nastar kamu"

Dan sisa perjalanan di mobil kedua hanya diisi oleh ocehan nenek dengan antusias.

Sedangkan pikirkan bunda yang sudah membayangkan akan ditampar oleh mertuanya sudah hilang entah kemana.

Tbc

[1] KIMcheees✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang