Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bego". Ucap yeri ingin menghujat.
"Bukan gitu gue kan barusan bilang, gue mau mastiin".
"By the way, tadi ada rambut ditangan gue, padahal rambut kita dikuncir semua". Ucap wendy membuat suasana menegang.
"Tadi gue juga liat sekilas bayangan cewe lagi ngesmirk". Timpal yeri membuat yang lain semakin merasa merinding.
"Yaelah, itu perasaan kalian aja, mana sih setannya".
"Tapi perasaan gue gaenak, apalagi kita udah gagal ngejalanin satu langkah, pas kita jatoh tadi". Ucap seulgi membuat yang lain terdiam.
KREK..
Terdengar suara kenop pintu dibuka.
"Can you hear that?". Tanya Seulgi memasang wajah panik.
"Kayaknya ada pintu yang kebuka". Ucap wendy mengira ngira, perkataannya langsung ditimpali oleh Joy, bukannya menjadi lebih tenang, mereka jadi semakin ketakutan sekarang.
"Paling pintu kamar mandi lo". Ucap Joy tanpa ada rasa takut disetiap perkataannya.
Bagaimana bisa pintu kamar mandi terbuka, padahal jelas tidak mungkin terkena angin.
"Joy, don't ever make a mess sama permainan kayak gini". Ucap irene sebal.
BRUKK..
Suara aneh kembali terdengar lagi, jika tadi pintunya terbuka, sepertinya sekarang pintunya tertutup terbanting keras.
"Please, katain sesuatu yang masuk akal, gamungkin gara gara angin, gada angin juga". Ucap wendy menutup wajahnya dengan selimut.
"Mungkin dia disini". Sudah dipastikan yang berbicara adalah Joy.
Perkataan Joy membuat keheningan diantara mereka, tenggelam dalam.pikiran masing masing, berusaha lari dari permainan itu.
Tidak lama setelah itu, Irene membuka obrolan.
"Btw, tadi gue rasa ada yang megangin kaki gue, makanya gue jatuh".