Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•●•
"Yaudah kita kesana yuk". Ajak seulgi seraya mengangkat tasnya.
Mereka ke tempat yang Yura mau, di bangunan kosong, lantai paling atas, disitulah mereka berdiri sekarang.
"Seul.." panggil Yura lirih.
"Kenapa lo?". Tanya seulgi to the point dengan wajah yang dibuat segalak mungkin.
"Segitu bencinya lo sama gue?". Tanya Yura lagi.
"Ck, drama, kita udah gaada urusan lagi". Ucap seulgi sewot.
"Ini karna lo, semua ini terjadi".
"Apasih maksut lo?". Seulgi yang merasa disalahkan pun langsung berniat untuk menghampiri yura, namun masih ditahan dengan temannya.
"Mau pukul gue pukul aja, buat yang terakhir kali".
"Nantangin lo?".
"See you later, inget seul lo bakal ketemu gue lagi, karna lo bakal memudar bersama ke7 warna pelangi".
"Apa sih lo". Seulgi semakin memanas karna bagaimana bisa Yura mengetahui kata kata itu, bahkan yang tau hal ini hanyalah teman teman terdekat seulgi.
Tiba tiba saja Yura tertawa sendiri dan berjalan kearah balkon di lantai itu. Membuat kelima gadis lainnya mengkerut bingung.
"Mau ngapain lo". Ucap Seulgi lantang.
"Kak yura, jangan kak". Suara Irene mulai terdengar dan teman temannya yang lain mulai beranjak dari tempatnya.
Kata kata terakhir Yura, "Guys don't worry we gonna meet later, bye seulgi, irene , wendy, yeri". Ucap Yura dengan jeda lalu akhirnya dia melanjut kalimatnya lagi, "and Joy". Ucap Yura menujuk kearah belakang keempat gadis itu membuat mereka merinding.
Sebelum semuanya berakhir Yura melirik kearah mereka dan matanya berubah menjadi putih, membuat mereka yang awalnya ingin menahan Yura menjadi berpikir dua kali.
Dia kembali tertawa, namun sedetik kemudian dia menjadi normal.
Dan tak lama, "TOLONGIN GUE". Dia berteriak sekan dia tidak menginginkan hal ini, namun matanya secepat kilat berubah menjadi putih kembali.
Dan tak tau bagaimana keempat gadis itu sudah ada didekat Yura dan mendongakkan kepalanya menghadap Yura.
