Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•●•
Sekarang disinilah mereka berada, rumah sakit, menyimpan kekhawatiran yang sudah dipuncak. Berharap yang mereka dengar tidak pernah menjadi kenyataan.
"Maaf, tapi korban sudah benar benar kehilangan nyawanya".
"Kami sudah tidak bisa berbuat apa apa, dia bahkan dinyatakan meninggal di lokasi".
•
"Kenapa semuanya ninggalin kita berdua".
"Kenapa itu polisi tiba tiba nembak".
Ya, satu dari ketiga gadis itu meninggal karna ulah polisi tadi, yang disebut salah sasaran.
"Ren, semua keliatan jelas banget dimata gue sekarang".
"Maksut lo yer?".
Yupp, dua orang yang tersisa adalah Yeri dan Irene. Dan sudah bisa ditebak satu yang barusaja kehilangan nyawanya adalah wendy.
Yeri menimbang nimbang bagaimana dia menyampaikan semuanya, dengan tenang , ditempat yang tenang, perpustakaan umum.
"Remember, Joy tanggal 4, seulgi tanggal 8, wendy tanggal 11".
"Jadi?". Tanya Irene bingung.
"Sehari sebelum mereka meninggal, ada yang meninggal , dan itu orang yang kita kenal, terus apa lo sadar, tentang orang orang yang meninggal sehari sebelum mereka?". Ucap Yeri bagaikan jenius.
"Gue gangerti".
"Joy, dia benci sama kakak kelas itu karna sikapnya yang buruk ke Joy. Kedua seulgi, dia Juga benci sama yura, ketiga wendy".
"Rose meninggal karna dia dibenci wendy?".
"You got the point".
"Inget ga, yang diceritain sama Seulgi, tentang kertas yang kita tulis diawal permainan". Tanya Yeri lagi.
"Oh, dia nulis tentang kak yura". Ujar Irene mengingat ingat kejadian dulu.
"Kayaknya permainan ini emang buat itu, bales dendam ke orang yang kita benci, tapi imbalannya adalah nyawa kita sendiri". Pemikiran yang brilian, batin Irene, "Dan tanggalnya emang udah disusun".
"Kalo wendy, Kenapa tanggal 11 menurut lo".
"Pemikiran gue, itu dari dare rose, lo inget ga sama dare nya kalo dia harus deketin orang sampe 11 hari". Sepertinya tebakan mereka benar kali ini.
