°two°

1.1K 159 13
                                    

Change your theme into black if you mind to

Change your theme into black if you mind to

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•

Mata mereka sudah benar benar tertutup dengan benar.

Awalnya mereka melakukannya dengan baik, namun tanpa disengaja satu dari  mereka terjatuh.

BRUKK..

"Aww". Jelas ini suara Irene, dengan sigap salah satu dari mereka membantu Irene berdiri dalam keadaan gelap.

Tiba tiba saja , terdengar suara tangisan perempuan yang sangat keras, persis didepan wajah Yeri.

"Ren diem, lo inget kan tadi rulesnya apa". Yeri berbicara setengah berbisik ke Irene.

Padahal jelas jika didengar lebih baik lagi, itu bukan suara Irene.

Mereka mulai melangkahkan kaki lagi, masih berpegangan tangan, dengan Joy memimpin jalan.

"Ah, ini kamar mandinya". Joy membuka pintu kamar mandi pelan.

"Seul, gue baris paling belakang kan?". Satu orang dari mereka berlima berbicara lumayan keras.

"Kenapa wen?". Iya orang itu adalah wendy. "Kok ada rambut yg ngenain tangan gue".

Reflek mereka berlima langsung diam. Karna memang wendy berada di paling belakang tadi.

Mereka sudah didalam kamar mandi dan membuka penutup matanya.

Gelap, karena memang hanya ada satu lilin menyala. Mereka membakar kertas tadi, berurutan. Dan yang terakhir, Irene.

Tetapi saat irene hendak mengarahkan kertasnya ke lilin, lilinnya mati.

Panik, mereka sempat panik namun salah satu dari mereka mengeluarkan korek dari sakunya.

Saat korek itu dinyalakan, sekilas terlihat bayangan seorang gadis di kaca.

Salah satu dari kelima gadis itu yang menyadari hal itu , hanyalah Yeri.

Bayangan perempuan yang memberikan senyuman, seakan berkata kalau kelima gadis itu akan jadi korban.

Setelah selesai, mereka mengatakan kalimat tadi.

"Ayo keluar dan bermain, temukan aku jika bisa".

Kamar wendy benar benar gelap, mereka tidak boleh menyalakan lampu sampai besok jam 6 pagi.

Beberapa menit kemudian mereka mulai berbicara dengan suara yang pelan.

"Joy, ini permainan apa sih?".

"People said, pernah bikin pemainnya meninggal". Ucap joy bisa dibilang santai.

"Terus ngapain kita mainin game ini bego,lo bosen hidup?". Sentak Irene sedikit emosi.

"Gue cuma mau buktiin kalo ini game biasa".

•●•

Peek-A-BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang