Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•●•
Day 1
Mereka berlima sedang bersantai di sebuah cafe, karna keadaan dirumah Wendy menjadi sangat mencekam.
Bahkan kelima gadis itu benar benar tidak membasuh dirinya karna satu alasan, takut.
"Let's just forget about what we do last night". Ucap Joy yang menyadari bahwa teman temannya benar benar ketakutan.
"Tapi apa lo mikir kita bakal baik baik aja?". Tanya Irene ragu. Joy menjawabnya dengan antusias, "Sure, kalo itu permainan beneran, kita udah ga hidup sekarang".
"Iya sih, mungkin gue bakal anggep kita gapernah ngelakuin itu". Sahut Yeri.
"Then how about my house? Apa kalian juga bakal nyuruh gue nganggep seakan kita ga main dirumah gue?". Ucap Wendy tidak terima, bagaimana juga sih dia akan bersikap santai saat rumahnya digunakan untuk permainan yang sebenarnya berbahaya itu.
"Lo takut?". Tanya Joy, tentu saja Wendy mengangguk cepat.
"Tinggal dirumah gue sementara".Ucap Joy tanpa ragu. Wendy pun mengiyakan tawaran Joy.
Sehabis dari cafe itu mereka masih ingin berada diluar rumah, mereka menuju kesebuah mall, tentu saja untuk melupakan kejadian itu sejenak.
Mereka memutuskan untuk menghampiri sebuah kios, bukan perempuan jika tidak ingin pergi melihat lihat pakaian dengan tulisan diskon didepannya.
Mereka berlima sudah memutari satu mall, dan tidak ada yang mereka suka, namun masih ada satu toko tersisa.
"The last one". Ucap Yeri, "Kalo gaada yang bagus gue bakar ini mall". Ucap Irene sedikit kesal. Lalu mereka melangkahkan kakinya masuk.
Setelah beberapa menit didalam, mereka mulai menggerutu pelan.
"Damn, gaada yang bagus". Sebal Irene, "Bakar Ren, bakar tokonya". Ucap Seulgi memanasi Irene yang sudah hampir matang.
"Gajadi , kalo kebakarannya sampe se-mall kita ikut gosong, nanti tidak syantik lagi".
Mereka bercanda sambil keluar, beberapa langkah menjauh dari sana, sesuatu yang aneh terjadi..
