Change your theme into black if you mind to
•●•
Bukan uang yang gadis itu harapkan, apa orang tuanya berpikir dengan uang lebih yang dia terima setiap bulannya akan membuatnya bahagia? Tidak sama sekali.
Dia kembali pindah sekolah, dan orang tuanya semakin curiga kenapa dia bisa pindah sekolah terus menerus.
Pertama kali masuk sekolah, orang orang menatapnya dengan tatapan aneh, tapi ini lebih baik, tidak ada yang main fisik.
Sudah lumayan lama dia bersekolah disana, dan dia tidak punya teman sama sekali, hanya tatapan yang dia dapatkan dari orang orang yang melewatinya.
Dia masih bersyukur, tidak ada perlakuan kasar, bahkan suatu saat dia mendapat teman baru dan yang mengejutkan dia adalah gadis yang lumayan populer disekolah itu, tapi dia merasa bahwa gadis itu tulus dengannya, dia beberapa kali membantunya. Namanya sunyoung.
Tapi ternyata ada sesuatu dibalik itu semua, semua kebaikkannya hanyalah sesuatu yang palsu.
Malam itu, sunyoung mengajaknya untuk menginap dirumahnya, dan ada beberapa teman sunyoung disitu.
Awalnya semuanya berjalan normal, bahkan dia merasa bahagia pertama kali dalam hidupnya, namun itu juga menjadi yang terakhir untuknya.
Dia ditipu, oleh sunyoung.
"Kudengar kau dulu tidak mempunyai teman ya disekolah lamamu?". Tanya sunyoung
"Ehm.. iya".
"Jadi aku teman pertamamu?". Tanya sunyoung lagi
Yunju hanya menganggukan kepalanya.
"Wah, kau beruntung sekali". Ucap salah satu teman sunyoung
"Kau mau tau bagaimana aku membalaskan dendamku kepada orang yang kubenci?". Tanya sunyoung
"Apa yang kau lakukan?". Yunju mulai bertanya
"Apa kau mau melakukannya bersama kami?".
Yunju hanya mengernyitkan dahinya bingung.
"Ini mudah kok". Ucap salah satu teman sunyoung.
"Baiklah".
Seperti pada awal pertama kali, mereka melakukan permainan itu, tapi pada saat itu, permainan itu hanyalah karangan bocah bocah nakal itu.
"Wah mereka melakukannya?". Ucap irene merusak suasana
Semua langsung menengok kearah irene seakan menyuruh diam.
Baiklah ini titik mulanya, saat mereka sudah dikamar mandi.
Dan lampunya masih mati.
Suara sunyoung dan teman temannya terdengar nyaring, suara tertawa.
"Ehm.. bukankah tadi katamu peraturannya tidak boleh berisik?". Tanya yunju pelan
"Ya kau bodoh".
"Kami mengerjaimu".
"Maaf? Apa maksutmu?". Gadis polos itu tidak tau apa maksutnya.
"Jadi apa yang kau tulis dikertasmu". Salah satu teman sunyoung merebut paksa kertas yang ada digenggaman yunju.
Dia menyinari kertas itu menggunakan lilin disana.
"Ah, nahee, dia adalah salah satu dari teman kami, dan kau membencinya?".
Yunju pasti sangat ketakutan, walaupun gelap, sudah bisa dipastikan.
Tiba tiba pintu yang tadi tertutup terdorong membuka, sial itu nahee.
"Wah, siapa kau berani membenciku?". Ucap nahee
"Ma..maafkan aku". Suaranya terdengar bergetar
"Tidak seharusnya kau membenciku, atau kau akan tau akibatnya".
Nahee menutup pintunya rapat rapat. Mematikan lilin yang menyala tadi.
Disitu hanya terdengar suara jeritan seorang gadis, siapa lagi kalau bukan yunju.
Dan lama lama suaranya menghilang, mereka menyalakan lilinnya lagi.
Dapat dilihat dikaca pantulan gadis yang sudah tidak bernyawa itu.
Dan mereka memindahkan yunju kesebuah tempat terpencil, menghapus jejak darah di kamar mandi, dan berpura pura merasa kehilangan saat berita hilangnya yunju tersebar. Menjijikkan memang.
•
Kelima gadis itu langsung terdiam ketika yang mereka lihat sudah berhenti menampakkan bayang bayang gadis itu.
"Jadi.. lo korban bullying?". Tanya seulgi ragu. "Seperti yang kau lihat".
"Jadi namamu, yunju". Tanya yeri dan dibalas anggukan.
"Jadi yang waktu itu, bayangan waktu itu, saat lilinnya padam itu kau?". Tanya salah satu dari kami
"Iya tentu".
"Jadi lilinnya memang diharuskan tertiup angin, jadi kau menampakkan wujudmu".
"Itu mengerikan sungguh".
Gadis itu hanya terdiam, seakan tidak tertarik dengan kelima orang itu.
"Kau menjadikan sesuatu yang harusnya untuk membunuhmu itu, menjadi senjata untuk balas dendam?". Ujar wendy
"Iya.."
"Bagaimana permainan ini bisa tersebar? Apa kau melakukan sesuatu?". Tanya joy
"Aku merasuki tubuh salah satu dari mereka, walaupun yang bermain hanya tiga orang , teman teman yang lainnya mati".
"Mereka.. saling membenci?". Tanya yeri
"Tepat sekali".
"Jadi bagaimana dengan kematian keluargaku?". Tanya joy serius
•●•
KAMU SEDANG MEMBACA
Peek-A-Boo
Mystery / ThrillerCompleted;written in bahasa. ❝You all gonna die soon❞ °[hr 65 on m/t]° °[11 on mistry]° Cast; Red velvet