Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•●•
"So cute". Ucap Yeri ingin memegang sesuatu, namun tangannya buru buru dipukul oleh Seulgi. Membuat Yeri memberikan tatapan, apa-sih-lo.
"Heh tolol, jangan asal pegang disini". Ucap Seulgi kasar.
"Hiks hiks hiks".
"Ih, lo sih teriak depan dia, jadi nangis kan". Ucap Yeri kasihan.
Tunggu, yang dimaksut mereka dari tadi adalah seorang bayi yang mungkin baru berumur 1 tahun.
"Lo ga ngotak banget sih, mana ada anak kecil didalem tempat kayak gini". Ucap Seulgi.
"Buktinya ada kok". Bantah Yeri, "bisa aja dia bukan manusia".
Masa anak kecil kayak gini masa dibilang bukan manusia, batin Yeri kesal. Dia tetap berkukuh untuk memegangnya.
"Udah ya jangan nangis lagi, nama kamu siapa?". Ucap Yeri lembut, namun anak kecil itu tetap saja menangis.
"Ih lo goblok apa ya, kalau dia beneran manusia sekecil ini mana ngerti". Lagi lagi seulgi menggunakan bahasa yang sedikit kasar.
"Oii". Tiba tiba anak itu mengucapkan sesuatu. Membuat Yeri semakin gemas.
"Au oii". Ucap bocah itu lagi, "hah apa?". Tanya Yeri pelan.
"Hah apa?". yeri
Saking sibuknya, Yeri tidak tau bahwa Seulgi terdiam dari tadi. Melamun.
"Seul biasanya lo kan tau yang diomongin sama bocah umur seginian, translate dong dia ngomong apa". Ucap Yeri.
Dia cuma menatap Yeri aneh, "itu yg gue pikirin dari tadi"
Tatapan nya serius, ada yang salah dengan tatapannya.
"Kalo yang gue pikir ga salah, kita harus lari". Ucap Seulgi, "apa?".
Semakin lama, Yeri semakin tau kemana arah pembicaraan ini, mata milik anak kecil itu , menunjukkan sesuatu.
"Dia bilang, aku Joy".
"Iaa iaaa, au oii". Ucap bocah itu masih sambil tertawa lucu. Membuat kedua orang didepannya diam.
Posisi mereka saat ini mereka sedang menyamakan tinggi mereka dengan objek didepan mereka, saling berhadapan untuk beberapa detik, sebelum seseorang...
"Kalian apain bayi ini". Reflek kedua gadis ini langsung menengok.
"Kalian apain bayi ini". Tanyanya sekali lagi tapi tidak ada yang membalas.
"Bilang! Kalian apain bayi ini". Sentak orang itu lagi, semakin mendekat dan menarik tangan yeri.
Dia membuka mulutnya lebar lebar membuat Yeri berteriak kencang,
"SEULGIII, HUAAAA TANGAN GUE".
"SEULGIII". Teriak Yeri keras. Suster itu terlihat benar benar akan menggigit tangan Yeri.
Seulgi berkutat dengan pikirannya, tadi apa yang dia lakukan sehingga dia bisa berpindah tempat?