°fourty one°

409 54 0
                                    

Change your theme into black if you mind to

Change your theme into black if you mind to

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•

"Ren.. kenapa lo disini, bilang ke gue kalo lo masih hidup".

"Jadi kalian terjebak disini selama ini?". Tanya irene ragu.

"Iya". Jawab mereka kompak

"Gue sebenernya kaget banget waktu tiba tiba seulgi dateng, dan setelah itu wendy yeri dan sekarang lo". Ujar Joy

"gue juga ga nyangka, by the way, cewe tadi siapa?".

"Dia, asal mula dari permainan ini".

"Katanya sih dia bakal jelasin sesuatu, dan kayaknya abis ini, ternyata dari awal dia nungguin kita biar ngumpul disini".

"Gue nyesel udah ajak kalian, gue bener bener minta maaf".

"Kayaknya dia minta kita nemuin dia". Joy membuka obrolan yang tadi sempat diam

"Kok lo bisa tau?". Tanya seulgi

"Gue ngerasa aja". Ucap joy

"Yaudah ayo kita cari".

"Kalian.. apa kalian siap?". Tanya gadis yang sudah didepan mereka itu

"Siap apa maksut lo?".

"Kembali ke masa lalu ku".

Kelima gadis itu langsung terdiam, ditempatnya.

"Tenang saja, ini hanya bayang bayang, lagipula kalian sudah mati".

Gadis itu mulai melakukan sesuatu, dan sedetik kemudian kami berlima sudah berada disuatu tempat yang berbeda.

"Kalian cuma perlu duduk diam disitu". Ucap gadis itu

Baiklah, intinya ini adalah bangunan sekolah, sangat kuno.

Ada satu gadis kecil mirip dengan gadis itu, ya tepatnya itu memang dia.

"Yunju, kau dicari nahee di aula".

Dalam waktu yang singkat gadis itu sudah berada di aula, aula yang sangat ramai, disitu ada nahee, dan satu orang, seseorang yang yunju sukai.

"Yunju, kemarilah".

Yunju langsung berjalan kearah nahee dan jackson, lelaki itu.

"Apa kau menyukai jackson?".

Gadis itu nampak kebingungan menjawab. "Heh, aku bertanya kepadamu, apa kau menyukainya?".

Yunju menggelengkan kepalanya ragu.

"Dasar pembohong kecil". Ucap nahee sambil mendorong bahu yunju.

"Lalu ini apa?". Nahee menyodorkan buku, sial, itu buku diary milik yunju.

Bagaimana bisa dia memilikinya?

"Kau menyukainya, sekarang setengah dari murid disekolahan ini mengetahuinya".

Yunju tertunduk malu, dan seisi aula itu mengejeknya dan menertawainya.

Dapat dilihat nahee terlihat tersenyum kearah jackson, dan satu kata berhasil menghancurkan hati yunju.

"Aku menyukaimu nahee, maukah kau menjadi milikku?".

Yunju langsung berlari dari tempat itu, dan orang orang terus saja melemparinya barang barang, mulai dari telur busuk, tepung dan lainnya, tak lupa dengan ejekkan mereka.

Dan dalam sebulan, dia terus dibully dan dimaki maki, dia benar benar tidak mempunyai teman.

Dia memutuskan untuk pindah kesekolah barunya, tapi sial nasib gadis malang itu, dia justru mendapat perlakuan yang lebih buruk.

Mulai dari pertama kali dia menginjakkan kaki disekolah barunya teman temannya sudah menunjukkan tatapan tidak sukanya.

Dan sekali lagi dia menjadi korban bully. Setiap hari dia pulang dengan keadaan yang mengenaskan, jika tidak bajunya kotor, sobek dia akan pulang dengan luka ditubuhnya.

Orang orang yang melihatnya menatapnya dengan tatapan aneh, dia benci itu.

"Lihat gadis itu, dia aneh bukan".

"Ah bukankah dia seperti gelandangan?".

"Dia pasti adalah orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa".

"Jangan dekat dekat dengannya".

"Menyedihkan sekali dia, sebaiknya orang seperti itu tidak usah lahir dibumi".

Yang paling dia benci adalah ketika dia tidak sengaja menabrak seseorang, sedetik kemudian orang itu langsung memberi tatapan tidak suka, seperti akan menamparnya disitu sekarang juga, dan langsung mengelap bagian tubuhnya yang tidak sengaja bersenggolan.

Dia membenci itu semua, sayangnya orang tuanya juga tidak sedikitpun khawatir dengan keadaan anaknya, bahkan bertanya apa yang terjadi pun tidak pernah, dia pikir uang bisa menyelesaikan segalanya.

•●•

Peek-A-BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang