Change your theme into black if you mind to
•●•
Detak jantungnya tak karuan, tubuhnya terasa dingin.
"Hm, sesuatu seperti apa?".
"Sesuatu, seperti bagaimana teman temanmu jika kau pergi?". Gadis itu membenarkan posisi duduknya, menatap Joy intens dan membuang muka.
"Aku tidak akan pergi". Ucap Joy masih tidak tau kemana arah pembicaraan.
"You will". Lagi lagi gadis itu menggerakan kakinya, merasa tidak nyaman seolah ini sudah ber-eon eon dia duduk seperti itu.
Sedetik kemudian dia melanjutkan bicaranya, "Tulis pesan terakhirmu kepada mereka".
"kenapa?".tanya Joy kesal, mengapa gadis ini memutar topik pembicaraan.
"Karna kau akan pergi".
Jawaban bodoh, namun tatapannya membuatku menggerakan tangan ku sekarang. Beberapa menit kemudian aku selesai.
"Sudah?". Aku menganggukan kepalaku angkuh, "siapa kau?". Tanyaku.
"Kalian yang memanggilku". Ucapnya, "Tidak mungkin". Balas Joy
"Kenapa?". Singkat, namun membuat Joy berpikir berkali kali untuk membalasnya.
"Bukannkah dia sudah mati, dan kau sangat cantik". Ucap Joy penuh keraguan, dan jeda disetiap kalimatnya.
"Aku memang sudah mati".
Aku terdiam, dan dia mulai berkata kata lagi. "Kalian terlalu bodoh untuk memainkan permainan ini".
"Aku beri mereka berempat hint, jangan benci siapapun, tulislah disuratmu".
"Hah?".Baiklah aku menuliskan yang dia mau. Benar benar seperti sedang diperbudak.
"Kau ini adalah teman yang bodoh".
"Aku tidak bodoh". Bagaimana bisa dia mengataiku seperti itu disituasi seperti ini.
"Kau mengajak teman teman terbaikmu untuk masuk ke perangkapku".
"Perangkapmu? Kami hanya bermain".
"Lihat akibatnya".
"Aku hanya ingin memastikan". Ucapku pelan, "Memastikan apa keluarga mu hancur karena permainan ini?".
"Kau sudah tau". Ucapku singkat, memang begitu.
"Kau dan kakak mu sama sama bodoh". Tunggu dia menyangkut kakakku.
"Sebenarnya apa yang terjadi dulu". Tanyaku penasaran.
"Kau benar benar ingin tau?". Anggukan aku berikan.
"Apa imbalannya". Tanyanya angkuh.
"Katakan saja , lagipula katamu aku akan pergi setelah ini". Aku tidak tau apa yang kupikirkan sekarang, tapi aku benar benar gila mengatakan ini.
"Wah kau menantangku".
"Aku tidak bisa merubah takdir yang sudah disiapkan untukku, jika aku benar benar akan mati sekarang pasti aku akan mati, jika belum takdirnya aku mati aku tidak akan mati walaupun bagaimanapun kau mencoba untuk membunuhku".
"Pemikiran yang bagus". Astaga, aku sudah cukup lelah untuk berbincang dengan makhluk didepanku ini, aku hanya memberikan tatapan dan dia menjawabnya seakan tau apa yang ingin kutanyakan.
"Seperti yang dia tinggalkan disurat, dia memainkannya".
"Lalu bagaimana bisa orangtuaku ikut meninggal beberapa hari setelah kejadian kakak ku meninggal?".
"Teman temanmu yang akan memecahkan misterinya".
•●•
KAMU SEDANG MEMBACA
Peek-A-Boo
Mystery / ThrillerCompleted;written in bahasa. ❝You all gonna die soon❞ °[hr 65 on m/t]° °[11 on mistry]° Cast; Red velvet