°seventeen°

587 78 0
                                    

Change your theme into black if you mind to

Change your theme into black if you mind to

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•

"Kok kita bisa didalem mobil sih tapi?". Tanya wendy keheranan.

"That's weird". Ucap seulgi dengan menggukanan logat Jawa.

"Apa itu?". ucap irene sambil menunjuk suatu kertas yang menempel di kaca mobil.

"Kami memberi kalian kesempatan untuk bersenang senang sebelum akhirnya kalian mati".

Jadi yang tadi itu bener bener nyata.

•●•

Akhirnya mereka berempat memutuskan pergi ke sebuah toko kecil untuk membeli makanan instan.

Dan mereka memutuskan untuk langsung pulang saja kerumah.

/skip dirumah

"Gue gajadi mood makan, imma sleep". Ucap Seulgi.

"Same".

•●•

Day 5

"Bangun, udah pagi". Teriak seulgi dengan suara menggelegar.

ZZzzZzZZzzz

"Yaudah batalin aja acara jalan jalan kita buat refreshing". Ucap Seulgi kesal.

"Eh bentar otw". Ucap Irene yang bahkan masih dengan mata tertutup dibalik selimut.

Jadi mereka berempat memutuskan untuk ke sebuah tempat bermain, sebut saja dufan.

"Hm, gimana kalo kita kesana aja". Ucap Wendy sambil menunjuk rollercoaster.

"Boleh boleh yuk". Ucap Yeri antusias.

Saat mereka berempat berjalan kearah rollercoaster, ada orang yang menarik mereka.

"Eh lo apaan sih". Ucap Irene sambil menarik tangannya.

"Lepasin". Ujar Wendy

"Ehm, minta tolong boleh gak?".

Baru ketemu udah minta tolong segala, apa mereka tidak punya malu?

"Apa?". Tanya seulgi ganas.

"Kita pengen masuk ke rumah hantu tapi orangnya ga cukup".

"Jadi?". Tanya Yeri, menurutnya gadis didepannya sangat bertele-tele.

"Kalian ikut ya buat ngepasin".

"Ehm..ga--". Baru saja Irene akan memotong pembicaraannya mereka sudah ditarik terlebih dahulu.

Dengan segala hujatan yang disimpan didalam hati, mereka masuk kedalam rumah hantu itu.

Mereka sudah didalam sekitar 2 menit, orang yang mengajak mereka masuk sudah menghilang begitu saja.

"Astaga, jangan lepasin gandengan kita". Ucap seulgi waspada.

"Gue takut". Keluh Wendy, "Yaudah mending kita jalan".

Ada yang aneh, tidak ada hantu disana. Bukankah ini rumah hantu?

"Gaada apa apa". Ucap Wendy tenang, "jalan aja jangan berhenti". Balas yeri.

Mereka berempat berjalan setengah jalan, mereka baru sadar sekarang, di lantai ada air, dan mereka menginjaknya sekarang.

Sedikit terasa lengket dan semakin kedepan semakin banyak, bahkan sepertinya tidak hanya ada di lantai, tapi juga ditembok, baunya, seperti darah.

Tunggu, apa?

Peek-A-BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang