°nineteen°

507 75 2
                                    

Change your theme into black if you want to

Change your theme into black if you want to

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•

"K..kita..dimana."

"Gue yakin kita ada di dalem ruangan yang ada disebelah kita tadi". Ucap Yeri, karna dia sudah sempat melirik kedalam ruangan itu.

"So creepy". Gumam seulgi.

Ruangan ini seperti rumah sakit, ada banyak tempat tidur kosong. Dan bercak darah di tembok dan ada sebuah pintu.

"Kayaknya kita harus ke pintu itu, gaada jalan lain". Saran yeri. Dan mereka jalan sedikit cepat.

Tiba tiba lagu asing terdengar ditelinga mereka, semakin cepat mereka berjalan, suara semakin menyayat telinga.

Kasur kasur rumah sakit yang awalnya rapi saling bertabrakan satu sama lain.

Semakin mereka berlari semakin mereka menjauh dari pintu.

"Kita gaakan lari kedepan karna pintu itu menjauh, jadi kita harus apa?". Ucap Yeri frustasi.

"Coba lari kebelakang". Ucap Seulgi.

Ini adalah ide gila, tapi mereka harus mencobanya.

Mereka berlari dan sesuatu muncul didepan. Dia adalah senior yang waktu itu meninggal, dia menjadi salah satu dari mereka.

"PEEK A BOO". Ucapnya.

Mereka berpikir dua kali, "Seul, lo yakin terusin lari kesana?".

Sepertinya iya, jarak mulai menipis, semakin dekat, "tabrak aja". Teriak seulgi.

"Sakit". Ucap Yeri merasakan nyeri diseluruh tubuhnya.

"WE'RE STILL ALIVE". Teriak Seulgi antusias.

"Tapi dimana kita sekarang?". Tanya Yeri menelusuri setiap objek yang dilihatnya, tempat ini lebih mengerikan dari yang sebelumnya.

Ruangan ini seperti tempat untuk bayi baru lahir dirumah sakit.

"Yer". Panggil seulgi, "apa?". Balasnya.

"Itu..". ucap seulgi sambil nunjuk sesuatu

•●•

Peek-A-BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang