Blue pun terlelap dalam tidurnya. Setelah kurang lebih 3 jam Blue tertidur, Dokter Andre pun memasuki ruang rawat Blue.
" Blue, sayang...bangun nak" ujar Fanny halus
Blue pun terbangun tapi tidak dengan membuka mata.
" Kenapa ma?" tanya Blue
" Dokter mau membuka perban kamu" jawab Fanny
" Oh, oke" jawab Blue tersenyum
" Ayo mama bantu duduk" ujar Fanny sambil membantu putrinya untuk duduk
" Dokter buka ya perbannya, tapi jangan di buka dulu matanya ya" ujar Dokter Andre
" Iya dok" jawab Blue
" Jangan di buka dulu loh matanya sayang" ujar Fernando
" Iya papa" jawab Blue
Dokter Andre pun mulai membuka perban di mata Blue secara perlahan, lalu setelah semua perban terlepas Blue pun tersenyum lebar
" Dalam hitungan ketiga, kamu buka matanya secara perlahan ya" ujar Dokter Andre
Blue pun hanya mengangguk
" Satu...dua..ti...ga..." ujar Dokter Andre sambil membantu Blue membuka matanya
" Kamu bisa lihat ini?" tanya Dokter Andre sambil menggoyangkan bulpoin yang ada di tangannya dari jarak beberapa senti.
" Yes" jawab Blue
" Berarti semuanya berhasil" ujar Dokter Andre puas
" Allhamdulillah" ujar Fanny sambil memeluk Blue
" Sekarang kamu boleh bercermin" ujar Dokter Andre lalu memerintahkan agar suster yang membantunya memberikan cermin
" Coba kamu berkaca sayang" ujar Fernando
Blue pun segera melihat ke arah cermin yang di pegang oleh suster dan melihat bayangan dirinya tapi sedikit berbeda, ada satu hal yang berbeda. Mata.
" Ma? Mata Blue? Kenapa?" tanya Blue heran
" Mata Blue gak kenapa-kenapa kok" jawab Fanny sambil mengelus puncak kepala Blue
" Mata kamu gak apa-apa sayang" sambung Fernando
" Tapi ada yang beda, dan aneh. Ini seperti bukan mata Blue, ini seperti mata..." ujar Blue
" Perasaan kamu saja" sela Fernando saat Blue sedang mengingat seseorang.
" Kalau begitu saya permisi Dokter Fernando" ujar Dokter Andre
" Terima kasih banyak Dokter Andre karena telah membantu putri saya" ujar Fernando
" Sama-sama Dok, saya permisi" jawab Dokter Andre lalu segera keluar bersama suster yang membantunya.
Pintu pun terbuka lagi, ternyata ada Bayu, Katrine, dan Arnata yang membuka pintu.
" Melody? Akhirnya perban kamu di lepas juga" ujar Katrine
" Iya ma" jawab Blue senang
" Senang gak lo?" tanya Bayu
" Senang karena?" jawab Blue dengan menaikkan satu alisnya
" Karena saat lo buka mata lo lihat cowok terganteng" jawab Bayu sambil menaik turunkan alisnya
" Idih, tingkat kePD-an lo itu terlalu tinggi" ujar Blue
" Tapi gue emang ganteng, iya kan ma, mama Fanny, mama Nata, papa Fernando?"tanya Bayu

KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last
Teen Fiction[25-5-18] #844 teenfiction//[25-5-18] #4 iceboy !!!FINISHED SOON!!! Blue Ayudhia. Gadis dengan beribu candaan, tawa yang menjadi candu bagi sosok lelaki. Stalker cogan cogan penghuni semesta. Dunianya berubah, hanya karena satu kalimat yang membuat...