"Apakah aku harus merasakan kehilangan lagi? Ku mohon jangan, baru saja aku ingin kembali bersamanya, mengapa kau membawanya kembali padamu, Tuhan? "
-Suara hati ini.
🌹
"Lang awas! " ujar Blue saat melihat ada banyak mobil yang menghalangi mobil mereka.
"Kamu tunggu sini, " ujar Langit lalu dia turun dari mobilnya bersamaan dengan keluarnya beberapa pria asing dari mobil yang ada di depan mereka.
Blue pun menatap cemas sekaligus takut, ya karena badan mereka itu besar besar gitu lah.
Langit seperti berbicara pada ketiga orang asing tersebut, tapi Blue tentu tak bisa mendengar dengan baik apa yang mereka katakan. Tapi detik selanjutnya ketiga pria asing itu menyerang Langit secara bersamaan .
Blue panik bukan main, dia tak bisa harus berada di dalam mobil ini terus.Blue pun keluar dari mobil dan hampir saja matanya copot karena melotot melihat Langit di keroyok seperti itu.
Kenapa dia kualahan gitu. Bukannya dia dulu sering ikut tawuran ?
Batin Blue.
Jalanan ini sangat sepi, dia ingin berteriak tapi mungkin akan percuma. Tapi tak ada salah nya kan mencoba?
"To-tolong!!! " teriak Blue dengan panik.
Ketiga pria yang sedang berkelahi dengan Langit pun menatap nanar pada Blue, namun tak membuat nyalinya ciut kali ini.
"Tolong!!! Tolong!!! " teriaknya lebih keras, "Tol--" Blue tak bisa berteriak lagi karena ada yang membekap mulutnya.
Satu.
Dua.
Tiga.
Gelap.
🌹
Dingin. Itulah yang menyelimuti atmosfer tempat Blue berada. Kepalanya masih pusing, sungguh. Mulut nya di ikat dengan secarik kain yang membuat nya tak bisa membuka mulut apalagi bicara.
Dia menoleh ke kanan dan kirinya, ada dua pria yang seingatnya adalah pria yang mencegat dirinya dan.. Langit!
"Kamu dimana Lang, aku takut. Aku takut disini, aku harap kamu baik baik aja. Ya Allah lindungi dia, dengan begitu aku akan sangat bersyukur padamu. " batin Blue.
Karena Blue yang bergerak, membuat dua pria yang duduk di kanan dan kirinya menatap dirinya. Membuat nya semakin takut dan ingin sekali berteriak.
Tangan pria yang ada si sebelah kanannya pun bergerak mendekat ke arah wajahnya, membuat Blue memejamkan matanya karena takut.
Pria tadi membuka kain yang membekap mulutnya. Blue bernapas lega.
"Gimana? Udah puas tidurnya? " tanya pria satu lagi yang sedang menyetir.
Pria itu menggunakan penutup mulut yang bahkan hingga menutupi hampir seluruh wajahnya kecuali kedua matanya.
Pria itu melirik dari kaca yang ada di atasnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
Tunggu. Blue seperti mengenali mata itu, tapi siapa pemiliknya?
Blue pun mencoba mengeluarkan suaranya untuk bertanya, " La-langit ma-mana," tanya Blue dengan terbata.
"Lo gak perlu tanya cowok itu, yang pasti dia gak disini. " jawab pria yang sedang menyetir tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last
Novela Juvenil[25-5-18] #844 teenfiction//[25-5-18] #4 iceboy !!!FINISHED SOON!!! Blue Ayudhia. Gadis dengan beribu candaan, tawa yang menjadi candu bagi sosok lelaki. Stalker cogan cogan penghuni semesta. Dunianya berubah, hanya karena satu kalimat yang membuat...