" Udah cepetan, masa gitu doang lo gak tau caranya?" ledek Bayu
" Susah tau gak sih?!" jawab Blue ketus.
" Gue udah laper Blue" rengek Bayu
" Bentar lagi"
" Sabar kok gue sabar" ujar Bayu dengan tersenyum dan mengelus dada.
" Finish!! Akhirnya! Ayo ke kantin" ajak Blue
" Gak usah lo ajak gue udah mau pergi sendiri dari tadi, untung lo temen gue" ujar Bayu sambil membantu Blue membereskan bukunya.
" Jadi mau ninggalin? Gak mau bantuin temen?" tanya Blue sambil berjalan keluar kelas bersama Bayu menuju kantin. Saat ingin belok ke kantin, mereka berpapasan dengan Langit, dengan wajah yang kesal Langit pun menatap Blue sekejap lalu kembali berjalan.
" Blue!" sapa ketiga temannya dan Blue pun segera menghampiri mereka. Sedangkan Bayu memesan makanan untuknya dan untuk Blue.
" Blue, tadi lo di cariin sama Kak Langit." Ujar Safira
" Terus mukanya kesel gitu pas kita kasih tau lo lagi ngerjain tugas di kelas sama Bayu" jelas Angel
" Iyaa gue tau kok" jawab Blue lesu.
" Kak Langit kenapa sih??Tanya Andien
" Gak tau gue juga" jawab Blue
" Cemburu sama Bayu mungkin, lo udah jelasin ke dia belum?" tanya Safira hati-hati.
" Mungkin, belum" jawab Blue singkat.
" Mungkin dia kira lo ada hubungan gitu sama Bayu" ujar Angel
" Kayaknya" jawab Blue
" Lo harus cepet-cepet jelasin ke dia"
" Iyaa"
Mereka berlima pun memakan makanan mereka dan sedikit bertanya tentang diri Bayu. Bel masuk pun berbunyi, Blue pun menyuruh ketiga temannya dan Bayu untuk kekelas duluan, karena dia ingin ke kamar mandi.
Blue : Langg
Blue : Langit....
Blue : Jangan cemburu, please!
Langit : Pulang bareng gue
Blue : Gak bisa, gue mau temenin Bayu beli buku..
Langit : (read)
Blue : Just read? Yaudah gapapa, gue minta maaf ya?
Blue pun kembali ke kelas dan bergegas sebelum Bu Vivi masuk kelas. Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi dan sesuai janji tadi, Blue akan menemani Bayu membeli buku-buku. Mereka pun berjalan menuju lapangan parkir, saat tiba di lapangan parkir Blue pun melihat Langit bersama dengan Calista, seniornya yang juga sekelas dengan Langit. Blue pun mematung di tempat saat melihat mereka berdua pulang bersama, 'cemburu'? enggak Blue gak secemburuan itu, walaupun tak bisa di pungkiri bahwa ada rasa sakit yang tiba-tiba mengikat hatinya.
" Blue, ayo naik" ujar Bayu sembari menepuk bahu Blue dan membuat Blue tersadar dari lamunannya.
" Iyaa bentar" jawab Blue lalu naik ke motor dan mereka pun pergi meninggalkan sekolah menuju ke toko buku. Di perjalanan, Blue pun masih mengingat saat Langit bersama dengan seniornya yang satu itu, kalo di bilang 'cemburu' sih wajar aja, tapi Blue tidak mau mengakui itu pada dirinya sendiri.
" Buruan turun" ujar Bayu yang lagi-lagi menyadarkan Blue dari lamunannya.
" Sabar" jawab Blue
Mereka pun segera masuk ke toko buku tersebut, sembari menunggu Bayu mencari buku, Blue pun membaca-baca novel yang segelnya sudah terbuka. Tanpa dia sadari, saat melihat jam tangan hitam di tangan kirinya, ternyata sudah jam 3 sore. Blue pun mencari Bayu agar ia segera membayar lalu pulang, karena Blue sudah ada janji dengan Langit pukul 4 sore, jika Blue tidak ada di rumah, dia tidak bisa memikirkan apa yang akan Langit katakan padanya, putus? Jangan sampai kata itu keluar dari mulut Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last
Dla nastolatków[25-5-18] #844 teenfiction//[25-5-18] #4 iceboy !!!FINISHED SOON!!! Blue Ayudhia. Gadis dengan beribu candaan, tawa yang menjadi candu bagi sosok lelaki. Stalker cogan cogan penghuni semesta. Dunianya berubah, hanya karena satu kalimat yang membuat...