29 Agustus 2017, Blue masih belum menyerah. Kalau menyerah bukan Blue Ayudhia Melody dong? Hari ini dia akan mencoba rencana keduanya.
" Ray, main basket yuk?" ajak Blue
" Emang bisa?" ledek Rayan dengan menaikan kedua alisnya
" Gak bisa sih, makanya lo ajarin gue biar bisa. Secara lo kan mantan kapten basket, terus Bayu kapten basket sekarang masa cuma gue doang yang gak bisa main basket?" ujar Blue dengan wajah memelas
" Cuma main basket masa gak bisa? Tinggal lo mainin aja bolannya, gelingdingin kek apa kek kan di mainin tuh" jawab Rayan sambil terkekeh
" Ihhh serius Ray" ujar Blue
" Yakin mau serius? Nanti kalau lo baper gue kan harus tanggung jawab" ujar Rayan
" Bukan itu ih, ajarin gue main basket" rengek Blue
" Bentar lagi gue mau rapat OSIS" ujar Rayan
" Yaudah sambil nunggu rapat OSIS" pinta Blue
" Bentar lagi Mel" jawab Rayan
" Please!" ujar Blue dengan mengeluarkan puppy eye nya
Rayan pun mendengus karena tatapan mata Blue
" Iyaa" jawab Rayan pelan
" Apa? Kurang kenceng" ujar Blue
" Iyaa" jawab Rayan
" Gak denger" ujar Blue
" Budek" jawab Rayan lalu berdiri dan membuka seragamnya lalu ia sampirkan ke bangku di pinggir lapangan.
"yesss" gumam Blue sambil berlari menyusul Rayan ke lapangan.
" Coba lo driblle bola dari sini terus shoot bolanya ke ring" perintah Rayan
" Oke" ujar Blue sambil mengedipkan sebelah matanya. Blue pun berlari sambil mendriblle bola ke ring basket. Shoot pertama gagal, ia mencoba lagi. Shoot kedua gagal lagi, ia akan mencoba lagi tapi kali ini dengan rencananya.
" aduh, semoga gak sakit sakit banget. Aamiin" batin Blue sambil menshoot bolanya ke ring dan Blue langsung berdiri di bawah ring. Sudah di pastikan bahwa bola tadi akan jatuh tepat di atas kepala Blue, tapi..
" Happ!" ujar seseorang sambil mengambil alih bola yang sudah siap mendarat di kepala Blue, Rayan. Sial.
" Ray?" ujar Blue sambil membuka matanya
"gagal lagi hayati bang" gumam Blue
" Lo pe'a atau gimana sih? Udah tahu bolanya lo lempar ke ring, terus lo malah berdiri di bawah ring. Nyari mati?" ujar Rayan dengan nada sedikit marah
" Huftt kena marah lagi" batin Blue
" I..yaa gue kan gak tau" jawab Blue gugup
" Kalau bolanya kena kepala lo gimana? Lo mau buat gue pusing tujuh keliling?" ujar Rayan
" Kan yang kena bola gue, kenapa lo yang pusing Ray?" tanya Blue sok bego
" Lo udah bego jangan sok bego deh" ujar Rayan dengan wajah datar
" Iya kan cuma nanya" ujar Blue sambil menundukan wajahnya
" Udah gak usah nunduk gitu, cantiknya gak kelihatan" ujar Rayan sambil tersenyum menggoda
" Lo gak marah nih?" tanya Blue
" Mana bisa gue marah sama lo?" jawab Rayan sambil memainkan bola basket di tangannya dengan memutarkannya di ujung jari telunjuknya.
" Siapa tau kan" ujar Blue
" Ya siapa yang tau?" jawab Rayan
" Gak tau, kan siapa tau" ujar Blue
" Kalau siapa tau berarti ada yang tau dong" jawab Rayan
" Iya ada yang tau tapi gak tau siapa yang tau, ish apasih, udah ah otak adek gak se encer otak lo bang" ujar Blue
" Ya kalau lo gak tau siapa yang tau gimana caranya lo tau kalau ada yang tau?" ujar Rayan
" Bodo Ray, puyeng gue" ujar Blue sambil melambaikan tangan diudara bagaikan menyerah pada musuh.
" Hahahaha" jawab Rayan terkekeh
" cek.. cek... panggilan untuk Rayan Dominic segara ke ruang OSIS untuk rapat OSIS segera, terimakasih" terdengar suara panggilan dari ruang OSIS oleh Pak Yanto, pembina OSIS di SMP ini.
" Gue pergi dulu ya, bye besok aja latihan basketnya kalau lo udah jago" ujar Rayan sambil berlari menuju bangku tempat ia menaruh seragamnya dan segera pergi ke ruang OSIS di lantai 2.
" Kenapa gagal lagi sih? Kapan berhasilnya?" gerutu Blue sambil berjalan menuju kelasnya untuk mencari Bayu, dan seperti biasa Blue akan memarahi Bayu karena rencananya gagal. Lagi.
" Bayu!!" teriak Blue dari ambang pintu lalu berjalan cepat menuju tempat duduknya dan Bayu.
" Stop! Lo pasti mau marahin gue karena lo gagal ngelakuin rencana lo buat ngerjain Rayan, iyakan? Udahlah, kalau lo gagal, marahnya gak usah ke gue juga kali. Emang gue tempat pelampiasan apa?" ujar Bayu sambil membenarkan posisi duduknya dan mendahului ucapan Blue.
" Ihhhh gue kesel ah! Kapan berhasilnya?" ujar Blue sambil memukuli bahu Bayu.
" Mulai deh, sakit kocag" ujar Bayu karena pukulan terakhir Blue yang sangat kencang.
" Ya maaf, lagian gue kesel banget. Masa cuma mau ngerjain Ray sebelum dia ulang tahun aja susah banget sih!" ujar Blue frustasi
" Blue.." panggil Bayu
" Apaan?" jawab Blue sambil menoleh ke arah Bayu menunggu ucapan Bayu selanjutnya karena wajah Bayu yang mendadak serius.
" Semangat wahai pemudi!" teriak Bayu sambil mengepalkan tangan dan mengangkatnya bagaikan seorang Budi Utomo yang membakar semangat para pejuang muda di Surabaya.
" Apasih nih bocah, kesambet lo?" ujar Blue sambil terkekeh
" Gue diem aja salah, ngejawab 'oh' salah, ngasih semangat salah juga, terus gue harus apa? HAH?" ujar Bayu dengan suara yang agak keras di akhir kalimat.
" Huh, hujan lokal gais" ujar Blue sambil mengelap wajahnya yang terkena semprotan air dari mulut Bayu dengan tatapan mata sinis.
" HAHAHAHA NGAKAK SUMPAH" ujar Bayu sambil tertawa terbahak bahak.
" Jorok ih Bay, gak usah pake kuah kalau ngomong, gue bukan mie ayam" ujar Blue sambil memukul bahu Bayu pelan
" Wah mie ayam, enak juga, bye gue ke kantin dulu ya gue pengen mie ayam, kalau mau samperin aja tapi bayar sendiri lo nya" ujar Bayu sambil berlari keluar kelas menuju kantin.
" Udah gak waras kayaknya semua temen gue" gumam Blue.
Bayu. walaupun bentuk dan rupa dia 100% manusia, tapi gue masih belum percaya dia itu makhluk apa? karena otaknya 100% gesrek.
hope you enjoy this story!
Thank You!
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last
Genç Kurgu[25-5-18] #844 teenfiction//[25-5-18] #4 iceboy !!!FINISHED SOON!!! Blue Ayudhia. Gadis dengan beribu candaan, tawa yang menjadi candu bagi sosok lelaki. Stalker cogan cogan penghuni semesta. Dunianya berubah, hanya karena satu kalimat yang membuat...