[25-5-18] #844 teenfiction//[25-5-18] #4 iceboy
!!!FINISHED SOON!!!
Blue Ayudhia. Gadis dengan beribu candaan, tawa yang menjadi candu bagi sosok lelaki. Stalker cogan cogan penghuni semesta. Dunianya berubah, hanya karena satu kalimat yang membuat...
Saat aku berfikir akan kehilangan mu, saat itu lah aku akan meminta Tuhan mengajak ku bersama mu.
Langit Al Farizqy
🌹
"Sebenarnya.... " ujar dokter Anna kikuk.
"Kenapa? Dimana Blue? " sela Langit penasaran sekaligus khawatir.
"Tenang saja, Blue hanya di pindahkan ke ruang rawat, keadaan nya sudah stabil tapi belum sadarkan diri, dia di kamar melati nomor 315 ada di lantai 3" jelas dokter Anna.
Langit pun menghela napas lega mendengar nya, tanpa basa basi ia segera menuju kamar yang dokter Anna sebutkan tadi.
Dia melihat Bayu menunggu di luar ruangan, sendirian.
"Bay? Gimana? " tanya Langit to the point.
"Masih belum sadar" jawab Bayu malas.
Langit akhirnya duduk di seberang Bayu. Membiarkan pikirannya melayang kesana kemari bagai kupu-kupu mencari nektar.
"Lo gak masuk? " tanya Bayu membuka percakapan.
"Lo sendiri? " ujar Langit balik bertanya.
"Gue gak bisa" balas Bayu dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Gue masuk dulu" ujar Langit kemudian bangkit dan masuk ke dalam ruangan bernomor 315 itu.
Ceklek
Hal yang pertama kali ia tangkap adalah sosok gadis yang tengah terbaring lemah dengan selang di hidung nya yang membantu ia bernafas.
Hati Langit bagai di cabik ribuan kali melihat kondisi Blue saat ini.
Ini salahnya. Meninggalkan gadis itu sendiri, tanpa nya dan tanpa Bayu.
Bodoh.
Rutuk Langit pada dirinya sendiri.
Ia pun segera mendekat untuk melihat wajah tenang Blue yang masih enggan membuka matanya.
Langit duduk di pinggir ranjang rumah sakit, tangan nya mengelus lembut rambut gadis nya itu.
"Untuk ketiga kalinya gue lihat lo terbaring disini" gumam Langit.
Tiga kali. Satu, waktu Blue kecelakaan 1 tahun lalu. Dua, waktu kaki Blue sakit beberapa 'hari lalu'. Tiga, ya sekarang.
Tangan kanannya menggenggam erat tangan kanan Blue yang tidak di infus.
Tangannya sudah tak sedingin waktu ia menemukan gadis itu di gudang sekolah beberapa jam lalu. Ia bersyukur, Blue bertahan.
"Gue sayang sama lo, tunggu 3 hari lagi maka gue akan jadi pacar lo seutuhnya," lirih Langit lalu lama kelamaan matanya ikut terpejam. Membuat ruangan ini terasa begitu sunyi.
🌹
Mata Blue masih terpejam, namun ia tersadar karena merasakan hangat di tangan kanannya.
Blue membuka matanya ragu, lalu mengerjapkan mata beberapa kali karena cahaya.
Dia melihat tangannya, namun ada tangan yang ia genggam, ia tidak tau siapa pemilik tangan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.