Devin membawa wanita itu ke apartemennya, baru saja devin menutup pintu apartemen itu wanita itu sudah bergelayutan ditubuh bidang Devin.
Devin menyentuh bibir wanita itu dengan bibirnya berapa kali dan memperlihatkan senyuman Devin yang membuat wanita itu lemas dan melumat bibir indah Devin dengan buas.
Devin melepaskan rengkuhan tubuh wanita itu, Devin membuka jasnya membuka kancing dilengan kemejanya dan menarik dua sisi kemeja itu seatas siku. Devin berjalan ke pantry dan menuju lemari es untuk mengambil dua kaleng beer disana dan meminumnya.
Devin berjalan kembali kearah sofa dengan membawa dua kaleng beer itu dan duduk disofa, Devin meneguk satu kaleng beer itu dengan sekali tegukan. Wanita itu hanya memandang Devin penuh gairah.
"Siapa tadi namamu?" Tanya Devin sembari melepas dua kancing kemejanya membuat wanita yang sedari tadi memandangnya membuka ikat rambut yang sedari tadi dipakainya.
"Jane, namaku Jane.." jawab wanita itu
"Dibagian apa kau berkerja?" Sahut Devin merebahkan punggungnya dipunggung sofa.
"Dibagian administrasi...Dev" jawab Jane sedikit ragu harus menyebut nama Devin.
"Kemarilah.." Devin mengerakan telunjuknya membuat wanita itu setengah berlari mendekat ke arah Devin.
Devin membawa wanita itu duduk dipaha dan menghadap kearahnya, membuat rok yang dipakai wanita itu terangkat sedikit keatas.
Wanita itu langsung mencium Devin dengan penuh gairah, Devin membalas lumatan itu dan tangan Devin yang mengelus punggung wanita itu.
Sementara tangan wanita itu mulai membuka kemeja Devin yang masih melekat ditubuh bidang pria itu.
Devin mulai membawa wanita itu kekamar tamu, mereka melanjutkan lumat lumatan yang mereka buat sendiri Devin mencium, menjilat, bahkan mengigit wanita itu dengan penuh gairah.
Wanita itu mulai membuka celana Devin tanpa rasa takut, memperlihatkan kejantanan Devin yang sudah mengeras wanita itu menggenggam dan menciumnya dengan takluk, tangan wanita itu mulai bermain maju mundur disana membuat Devin mengerang.
Mendengar erangan itu membuat wanita itu semakin menjadi untuk membuat seorang Devin menyukainya. Devin membawa wanita itu bangun dan melucuti semua pakaian wanita itu dan melumat habis bibir itu dengan buas.
Tanpa pikir panjang Devin memasukan kejatanannya kedalam tubuh wanita itu, erangan nikmat yang keluar dari bibir wanita itu membuat Devin semakin menjadi.
Hentakan demi hentikan yang diberikan Devin. "Kenapa kau hanya diam.." suara wanita itu lirih penuh kenikmatan.
"Aku sedang tidak ingin bicara.." Jawab Devin tanpa menghentikan aksinya.
"Baiklahh.." sahut wanita itu.
Hentakan yang membuat erangan itu semakin nikmat, sembuat mereka sampai puncak orgasme Devin dan mengeluarkan cairan hangat dipengamannya lalu membuangnya.
"dev, boleh kah kita seperti ini lagi untuk kedua kalii?" Tanya wanita itu
"Aku tidak melakukannya dengan wanita yang sama nona." Jawab Devin "pakai pakaianmu dan pulanglah, dan ambil ini." Devin memberi segepong uang dan pergi meninggalkan wanita itu dikamar.
Tidak ada yang bisa protes dengan perlakuan Devin terhadap wanita wanita itu. Menurut mereka bisa merasakan desahan dan tubuh Devin pun sudah sangat beruntung.
***
Nadine merasakan hari ini sangat tidak bersemangat karna turun hujan dan Nadine ingin mendaftar kuliah dengan pak Kardi supirnya " pak Kardi apa kita batalkan saja daftar kuliahnya?" Tanya Nadine diteras rumah.
"Sebenarnya bapak saja yang pergi kekampus, biar bapak yang mendaftarkan buat non." Kata pak Kardi sambil menyusup kopi
Pak Kardi sudah bekerja bersama keluarga Linwood, sebelum Nadine lahir didunia ini.
"Non juga kenapa tiba tiba ingin naik motor, kan kita bisa naik mobil non." Kata pak Kardi heran.
"Aku lihat teman temanku sepertinya seru pak." Melihat kearah pak Kardi dengan senyuman manjaa.
Pak Kardi hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap lucu yang dilontar kan majikannya itu.
" pak Kardi bisa kah kita menjemput anak bapak dan ikut mendaftar kuliah bersamaku?" Kata Nadine antusias.
"Tidak non, Lisa tidak akan kuliah diUniversitas itu hanya Perguruan Tinggi saja." Jawab pak kardi dengan cepat. "Terlalu mahal non." Lanjutnya
"Kita bisa mendaftar dulu lalu, Lisa bisa tes untuk mendapatkan beasiswa kan pak? Lagi pula Lisa pintar."
Lisa satu sekolag dengan Nadine saat SMA saat sekolah semuanya ditanggung oleh keluarga mereka.
"Lisa sangat baik, manis pintar dan mudah bergaul, lisa teman yang baik." Lanjut Nadine lagi.
Pak Kardi hanya diam tanpa bicara sedikit pun, majikan mudanya ini sangat manja dan keras kepala yang tidak bisa ditentang oleh siapapun.
"Baiklah ayo, kita naik mobil saja.." Nadine yang berdiri didepan pak Kardi dengan senyuman indah diwajahnya.
'Gadis plin plan yang manja' begitu sebutan Nadine dirumah ini.
Segala macam sudah Nadine selesaikan. Dari memjemput Lisa, dan harus mengantre di Kampus untuk mendaftar kuliahnya dan Lisa. Nadine berharap dia bisa istirahat setelah melakukan kegiatan yang amat sangat melelahkan.
Setengah perjalanan untuk sampai dirumah Nadine tersadar dia berada didepan gedung menjulang tinggi. Iyaa itu perusahaan properti milik Devin Horward lelaki yang beberapa hari mengisi pikirannya..
'Yaa mungkin, aku harus melupakannya.' Bantin Nadine tersenyum getir.
Nadine akui, entah sejak kapan rasa itu hadir tapi Nadine menyukain setiap sentuhan pria itu walaupun hanya sesekali dia rasakan.
"Nadine, apa kamu baik baik saja?" Tanya Lisa lembut.
Seketika lamunan itu berhamburan, Nadine cukup bersyukur karna masih bisa tersadar dari lamunan gila itu. "Aku baik baik saja Lisa, hanya sedikit lelah."
Nadine berharap tidak ada lagi bayang bayang Devin yang menghantuinya, Nadine mulai ihklas dengan apa yang terjadi waktu itu. Lagipula teman teman nya sudah tidak gadis lagi tapi masih bisa melanjutkan hidup. Seperti Sara contohnya..
"Nadine kau sangat berlebihan" Ucap Nadine pada diri sendiri dengan sangat pelan.
Menyadari harus mengejar pria yang sudah mencumbunya untuk melakukan hal gila, seperti menikah.
Bahkan dia tidak tahu persis siapa pria itu, apa lagi ucapan ayahnya yang mengatakan kalau Devin adalah 'penggila seks' membuat Nadine bergidik ngeri.
'Tapi sentuhannya seperti candu, memabukan, dan aku ingin merasakan lagi..
Hay kak, maaf mengganggu aku boleh minta votenyaa..
Biar aku semangat buat terus lanjutin cerita ini, tapi kalau gak ada yang vote aku mungkin berfikir kalian gak suka sama ceritaku. Jadi aku akan berhenti..Jangan lupa follow juga ya..
Terimakasih..:)

KAMU SEDANG MEMBACA
-NADINE LINWOOD-
Любовные романыFOLLOW SEBELUM MEMBACAA!!!😊😊 TAMAT!!!!! Bagaimana bisa gadis 18 tahun seperti Nadine bisa terjebak satu kamar dengan pria dewasa yang tidak ia kenal Hidup Nadine Linwood akan berubah setelah kejadian itu dan pria itu penyebabnya.. Jangan lupa foll...