-NADINE LINWOOD-

34

Happy reading❣

3bulan kemudian

Dini hari saat semua orang terlelap diranjang empuk, tapi tidak dengan gadis muda yang saat ini sedang merasakan kesakitan teramat sangat karna harus melahirkan bayi yang selama 9bulan ini ia jaga dengan penuh penderitaan.

Nadine merasa sakit saat harus bertaruh nyawa untuk anak yang sudah pasti tidak dapat ia miliki.

Suasana rumah sakit saat dini hari membuat suara tangis seorang anak yang baru saja lahir begitu terdengar dengan kerasnya.

Lisa dan Dean yang mendampingi Nadine sejak tadi bisa bernafas lega karna mereka bisa mendengar suara tangisan itu terlebih saat mereka melihat Nadine yang masih membuka matanya.

Dean masuk kedalam ruangan bersalin dengan alasan ia adalah ayah dari anak itu kepada pihak rumah sakit.

"Terimakasih untuk tetap hidup adik kecil" kata Dean sembari mencium kening gadis itu. Nadine hanya tersenyum singkat.

"Kak Dey, jauhkan anak ini dariku.." isak Nadine tiba tiba, karna sejak tadi anak ini dipelukannya sedang menggeliat mencoba memeluk Nadine dengan tangan kecilnya

"Kenapa?" Sahut Dean heran.

"Dia milik Devin kak, bukan milikku. Aku takut jatuh cinta pada sesuatu yang bukan miliku." Isak Nadine semakin keras karna tangan mungil mulai meraba pipi ibunya sembari memberikan cakaran kecil dengan kuku lembutnya.

"Kau ibunya, kau berhak atasnya Nadine. Aku bersumpah akan membunuhnya sampai ia merebutnya darimu." Dada Dean semakin sesak karna lagi lagi pria itu membuat Nadine menangis didepannya.

"Tidak kak, kami sudah berjanji untuk memberikan anak ini untuknya terlebih lagi dia laki laki, anak ini akan menjadi penerus Devin." Jawab Nadine lagi, Dean tidak bisa berkata apa apa lagi ia hanya bia menahan amarahnha yang sejak tadi tertahan.

"Lisa pulang lah ke Indonesia dan bawa anak ini, berikan kepada pemiliknya." Kata Nadine saat melihat Lisa yang baru saja masuk kedalam ruangan.

"Kau sudah gila belum ada hitungan jam dan kau sudah memikirkan hal bodoh seperti ini." Jawab Lisa.

Tidak lama salah satu suster datang dan mengambil bayi yang ada dipelukannya. Nadine pun mencoba duduk dengan keadaan lemas.

"aku mohon Lisa bawa ia pulang bersamamu." Tangan Lisa digenggam dengan eratnya.

"Baiklah besok pagi kita bicarakan, sekarang saat ini aku minta untuk kau istirahat." Lisa pergi meninggalkan ruangan bersalin tersebut.

Saat Lisa menutup pintu ruangan itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat pria yang sedang berdiri dengan jarak yang lumayan jauh dari ruangan tersebut.

Devin

Lisa melihat tatapan pria itu tanpa ekspresi, ia menarik kasar nafas nya dan perlahan mendekati pria itu.

"Aku bersumpah jika kau masuk kedalam, Dean tidak akan segan segan meledakan kepalamu." Kata Lisa melihat Devin penuh keberanian, Devin melihat gadis itu masih dengan tanpa ekspresi.

"Ikut aku." Sambung Lisa dan berjalan, Devin mengikuti langkah Lisa dengan pelan.

Sampainya mereka disebuah taman yang cukup sepi.

"Aku tidak akan menanyakan kenapa kau bisa disini, karna aku tau kau akan sangat mudah menemukan Nadine." Kata Lisa dengan tatapan lurus, dan Devin hanya diam.

"Kau kesini hanya untuk mengambil bayi itu kan?" Suara Lisa mulai terisak isak

"Kau pria yang bahkan tidak memiliki hati Dev." Kata Lisa seketika membuat Devin memandang gadis itu.