15

6.9K 238 2
                                    

Happy reading💋

Nadine hanya duduk dan berdiam diri sesekali mengecek sosial media diponselnya. Menunggu Devin yang setengah jam yang lalu masuk kedalam kamarnya.

Nadine berjalan menuju balkon apartemen milik pria itu yang memperlihatkan kolam renang berbentuk persegi disana. Perasaan sedikit kesal yang bergelut dihatinya karna besar kemungkinan Devin sedang kengerjainya saat ini.

Jujur saja dari dulu sampai saat ini entah perasaan seperti yang selalu ia rasakan setiap bertemu dengan Devin, seperti rasa nyaman saat pria itu membuat onar dan memporak porandakan kehidupannya walaupun dirinya ingin sekali menjambak seluruh jambaknya yang begelayut di sekitaran pipi pria itu.

Ketika semua orang berpikir kalau Billionaire tampan ini sangat dingin dan arogan tapi menurut Nadine dia pria tergila dan menyebalkan yang pernah ia kenal.

Nadine melihat sunset yang terlihat dari sekelibat gedung gedung yang menghalanginya, saat ia mencoba memejamkan mata tapi justru matanya terbelalak karna ada tangan kekar yang memeluk perutnya dari belakang lalu mengecup bahu Nadine dengan lembut.

Seketika Nadine membalikan tubuhnya dengan cepat sampai tubuh mungilnya terhuyung jatuh kearah kiri, dengan cepat Devin menahan tubuh Nadine seperti adegan drama romantis yang menurutnya menjijikan.

"Lepaskan!" Katanya sembari membenarkan dressnya yang terbang karna tertiup angin.

"Bersikaplah seperti wanita gadis bodoh, kau hampir saja membunuh anakku." Jawab Devin dengan sedikit ketus.

"Maafkan aku Mr. Horward." Kata Nadine tersenyum singkat sembari berjalan melewati Devin.

"Ini.." Devin memberikan sebuah map berwarna biru kepada Nadine.

"Apa ini?" Mengerutkan keningnya bingung, lalu membukanya.

Sembari Nadine membaca dan Devin yang meminum beer nya sembari duduk disamping Nadine.

"Surat perjanjian macam apa ini?!" Teriak Nadine tapi Devin tetap tenang seakan sudah terbiasa dengan teriakan gadis itu.

"Peraturan dari pertama sampai yang terakhir tidak ada yang menguntungkan ku Dev." Sahutnya. "Aku tidak mau!" Lanjut Nadine.

Devin masih bergembing sembari melihat kearah ponselnya dan menaruh ponsel itu ditelinga karna menelpon seseorang.

Nadine hanya mentap dengan datar sampai suara Devin yang menyebutkan nama orang yang sangat dia kenal.

"Selamat sore Mr.Linwood." Kata Devin santai, tapi justru Nadine yang melompat kearah Devin untuk mengambil ponsel itu tapi Devin malah mengangkat ponsel itu keatas membuat Nadine jatuh menabrak dada bidang Devin dan duduk dipangkuan pria itu.

Tapi Nadine tidak peduli dengan posisinya saat ini, Nadine justru terus berusaha merebut ponsel yang masih dilayangkan Devin.

"Aku akan menjambak rambutmu Dev, jangan macam macam denganku." Bisik Nadine takut ayahnya mendengar dari seberang sana.

"Bagaimana kalau kau menjambakku disaat kau berada dibawah tubuhku?" Kata Devin dengan seringai jahilnya. Nadine yang mendengus kesal mendengar kalimat itu langsung turun dari pangkuan pria tapi tertahan tangan Devin yang sudah memeluk pinggangnya dengan satu tangan.

"Maaf Mr. Linwood aku sedang bersama wanitaku, aku hanya ingin bertemu untuk membahas sesuatu." Devin dengan santai. Dengan memperhatikan pergerakan Nadine yang menutup wajahnya didada bidang Devin.

"Baiklah Mr. Linwood sampai bertemu besok." Devin menutup sambungan telepon tersebut dan merasakan pelukan dari gadis itu.

"Kau kenapa?" Kata Devin.

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang