12.

6.8K 222 0
                                    

Happy reading💋

Seperti biasa sangat pagi atau tidak sama sekali prinsip yang tertanam dalam diri Devin untuk melangsungkan kegiatannya setiap hari. Ia bukan seperti CEO pada umumnya jika memandang jabatan yang mungkin bisa berleha leha dan menikmati hasil tanpa tau prosesnya tapi justru Devin adalah seorang yang maniak kerja.

Saat setengah dari karyawan belum hadir tapi Devin sudah menginjakan kakinya di lantai perusahaan dan berkutat dengan berkas berkas yang selama ini menemaninya.

Ketukan pintu tidak menbuat Devin memalingkan mata dari berkas itu "masuk." Dan pintu pun terbuka.

"Ada Mrs. Bella ingin bertemu denganmu tuan." Devin membuang napasnya kasar dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Devin sudah mulai menerima kehadiran Bella dikehidupannya lagi tapi sikap protektif dan ambisius untuk menjadi seorang Mrs. Horward sangat terlihat dan itu sangat menjijikan.

Devin mengangguk dan menyenderkan tubuhnya dikursi kerjanya. Devin memandang pintu yang masih tertutup itu dengan raut wajah yang tak terbaca.

Tidak lama pintu itu sudah terbuka dan memperlihatkan tubuh Bella yang anggun dengan mini dress yang memperlihatkan keseksian tubuhnya dan memcoba menggoda nafsu birahi seorang Devin.

"Selamat pagi sayang." Sembari berjalan dan menangkap tubuh Devin yang masih duduk dikursinya lalu mengecup bibir pria itu.

Entah dari mana rasa asing ini timbul, dulu saat mereka bersama setiap sentuhan wanita ini bisa membuat seorang Devin tidak terkendali, tapi untuk sebulan belakangnya yang Devin rasakan hanya sentuhan asing yang bahkan tidak memabukan sama sekali.

Devin hanya tersenyum singkat dan bella duduk tepat dipangkuannya.
"Ada apa?" Tanya Devin sembari menyenderkan kepalanya.

"Memangnya kenapa kalau aku kesini? Tentu saja karna aku merindukanmu Dev." Tubuh bella yang langsung memeluk tubuh Devin dengan perasaan girang.

"Aku sibuk, kau bisa datang lagi nanti." Mendorong pelan tubuh Bella untuk bangun dari pangkuannya dan kembali berkutat dengan berkas berkasnya.

"Dev aku sudah mengijinkanmu untuk tetap membawa one night stand-mu setiap malam, asal kau tidak meninggalkan ku lagi. Tapi kenapa sikapmu sangat dingin seperti ini." Bella yang masih berdiri dihadapan Devin dan memperlihatkan matanya yang mulai berkaca kaca.

Devin tidak menghiraukan perkataan Bella ia terus menanda tangani berkas berkas itu.

"Dev.." kata Bella lirih. Devin membuang napas kasar dan melihat kearah Bella dengan malas, dan lagi wanita ini selalu menangis saat Devin melakukan hal seperti ini.

"Jika sikapmu masih seperti ini, aku tidak akan segan segan untuk mengakhiri hidupku sendiri!" Teriakan Bella masih tidak menbuat seorang Devin terkejut justru sebaliknya Devin malah memejamkan mata dan menyenderkan kepalanya lagi.

"Kau bisa meminta bantuanku untuk melakukannya jika kau mau." Sahut Devin santai, membuat Bella membeku seketika. Bella sangat paham jika ucapan Devin tidak pernah main main. Dan Devin tidak akan pernah membiarkan siapapun yang berani mengancamnya.

"Dev, cobalah untuk menerimaku lagi. Bukan hanya dengan tubuhmu tapi juga dengan hatimu." Kata Bella lagi dengan isakan yang semakin menjadi.

"Pergilah." Singkatnya.

Bella menghapus air matanya dengan kasar lalu berkata "aku akan membuatmu kembali padaku dengan sikap lembutmu seperti dulu Dev, dan jika ada wanita lain dihatimu aku tidak akan biarkan itu terjadi." Lalu berbalik dan menutup pintu dengan kasar membuat dentuman suara keras diruangan itu.

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang