9

6.9K 239 1
                                    

Happy reading🌺

****

Devin menembus ramainya kota London mencari dimana gadis kecilnya berada. Devin sudah menghubungi rumah dan ibunya tapi nihil. Devin mengacak rambut nya "Nadine kamu dimana?" Tanya lirih.

Devin membuka layar ponselnya dan menekan sebuah nomor lalu meletakan ponselnya di telinga, tidak menunggu lama sambungan telepon sudah terhubung.

"Kirim orang orang yang kau punya dan temukan gadis itu secepatnya! Aku akan membunuh kalian semua sampai kau gagal melakukanya!" Teriak Devin lalu memutuskan sambungan telepon itu.

Saat Devin mencoba menelpon gadis itu tapi sesuatu ponsel yang berdering dari arah belakang, Devin menoleh dan mengumpat kesal "shit!!" Nadine meninggalkan ponselnya.

****

Nadine duduk ditempat yang paling nyaman diCafe itu, dan Max hanya mengikutinya. Pria itu memanggil waiters dan mereka mulai memesan.

Max hanya memesan cappucino latte dan Nadine memesan hot fudge brownie. Tidak lama menunggu pesanan merekapun datang.

"Jadi kau tidak ingin menceritakan sesuatu padaku?" Tanya Max.

"Tidak."

"Dengar. Kau tidak akan bisa kabur dari orang yang ada didalam hotel tadi. Dengan cepat pasti mereka akan menemukanmu." Jelas Max seakan mengerti orang orang itu.

Nadine hanya mengerutkan kening heran ia tidak mengerti maksud dari pria ini.

"Begini.. kau tahu mereka... maksudku orang orang yang ada dipesta tadi adalah orang orang penting, terpandang dan mungkin saja terkaya diNegaranya masing masing. Jadi menurut mereka kalau ada barang berharga mereka yang hilang, akan sangat mudah untuk ditemukan." Jelasnya Max lagi.

"Jadi menurutmu aku barang begitu?" Tanya Nadine kesal

Max mengacak rambutnya sedikit frustasi gadis dihadapan ini amat sangat menggemaskan. "Kau bilang tadi bahwa kau takut dengan pria yang didalam sana bukan?" Nadine hanya menggangguk "kalau kau adalah sesuatu yang berharga untuk pria yang kau takuti itu, kau pasti akan ditemukan." Nadine seakan berpikir mencerna kata kata Max "barang itu hanya istilah Nadine." Sambungnya.

Jadi kalau aku berharga didalam hidup Devin, mungkin aku akan ditemukan, walaupun aku pergi kemana pun. Pikiran Nadine terus berputar dengan kalimat yang dilontar kan Max

'Tapi tidak, Devin tidak akan mencariku.' Nadine tersadar dan langsung menggelengkan kepala membuat pria itu heran.

"Hey" panggil Max

"Jadi intinya kau menjelaskan panjang lebar kalimat tadi untuk apa?" Tanya Nadine.

"Intinya aku menawarkan diri padamu, sebelum kau ditemukan dengan pria itu. Ceritakan semuanya apa yang membuatmu menangis tadi, agar aku bisa membantumu." Kata Max.

"Aku tidak mau! Dan satu lagi pria itu tidak akan mencariku." Menyadari Devin tidak akan mencarinya karna pasti sekarang pria itu sudah di dalam kamar hotel dan bersenang senang dengan wanita tadi.

"Jadi menurutmu kau tidak penting untuk pria itu?" Nadine memutar bola matanya, Max selalu membahas hal yang ingin ia lupakan.

"Iya aku tidak penting untuknya! Dan bisakah kau tidak membahasnya Max!" Nadine kesal, Max hanya tertawa geli sembari menaikan tangannya keatas seakan menyerah.

"Kau tinggal disini?" Tanya Nadine.

Max hanya mengangguk "di New York lebih tepatnya"

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang