Happy reading❤
5 tahun kemudian..
Hari ini Nadine berada disebuah salah satu TK di Jakarta, ia bersama buah hatinya nya yang masih berusia 3 tahun bernama Sandra Horward.
"Lihat sayang, kita akan melihat kak Marvin pentas untuk pertama kalinya." Kata Nadine sembari memeluk anak bungsunya itu.
"Mana papa?" Tanya si kecil Sandra kepada ibunya.
"Astaga benar juga." Nadine segera mengambil ponselnya dan menghubungi suaminya yang selalu terlambat dalam hal apapun kecuali hal bisnis.
Saat ingin meletakan ponsel ditelinga sebuah suara membuat Nadine mengurungkan niatnya.
"Tolong jangan menghubungiku sayaang, aku sudah disini bersamamu." Bisik Devin menggoda,Nadine hanya mengangkat alisnya sebelah.
"Tolong jangan berlebihan Dev, itu sangat menjijikan." Sahut Nadine, Devin tertawa sembari mengambil alih untuk menggendong Sandra.
"Sayang bagaimana jika kau mempunyai adik? Karna papa tidak tahan melihat mama mu yang seperti buah cerry ini" Kata Devin, sandra hanya mengelus elus bulu halus yang ada disekitaran dagu ayahnya.
"Jangan harap Dev, kau tidak tau rasanya melahirkan." Sinis Nadine membuat Devin tertawa lepas..
"Yaampuun tawa pria itu lihat, dia tampan sekali." Bisik bisik dari salah satu kursi penonton, terdengar oleh Nadine.
Ia seketika melihat kesumber suara dengan tatapan sinis.
Nadine langsung meletakan kepalanya dibahu Devin dengan mesranya.
"Mohon maaf mrs. Horward tapi bahuku tidak gratis, kau harus membayar dengan beberapa ronde nanti malam." Goda Devin karna ia tau perlakuan istrinya hanya untuk memberi pelajaran kepada wanita wanita itu.
"Diam Dev, atau kau tidak akan pernah menyentuhku." Lirik Nadine memberi peringatan.
"Baiklah, maaf kalau begituu." Kekeh Devin.
Setengah jam setelah melihat pertunjukan Marvin anak sulung mereka.
Nadine tidak berhenti menangis sembari bertepuk tangan melihat aksi putranya..
"Ayolah sayaang, jangan berlebihan Marvin hanya bernyanyi bukan habis mematahkan kaki teman sekelasnya" Kata Devin mencoba menegur istrinya karna terus menangis.
"Kau fikir mematahkan kaki seseorang adalah hal yang harus dibanggakan Dev?" Nadine emosi sembari melirik pria itu dengan kesal.
"Tentu saja! dia laki laki dan dia putraku,sayang." Kata Devin tidak mau kalah.
"Kau lupa? Dia juga anakku Dev. Dan aku tidak akan membiarkan ke-aroganan mu merasuk dalam tubuhnya!" Nadine kesal.
Devin tertawa mendengar Nadine yang selalu berteriak karna harus berdebat dengannya.
Selain itu ini adalah aktifitas yang menjadi hobi Devin 5 tahun terakhir.
Setengah jam Nadine dan Devin menunggu datangnya Marvin setelah pertunjukan berlangsung.
"Sayaang kau sangat hebat, mama sangat bangga padamu."sembari memeluk Marvin dengan erat
"Ma, kau sangat berlebihan. Aku hanya bernyanyi tadi." Sahut marvin datar.
"Tapi mama tetap bangga sayaang." Nadine mencium kening putranya
"Marv, masuklah jangan biarkan si drama queen itu merasukimu nak." Teriak Devin yang sudah berada didepan pintu mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
-NADINE LINWOOD-
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACAA!!!😊😊 TAMAT!!!!! Bagaimana bisa gadis 18 tahun seperti Nadine bisa terjebak satu kamar dengan pria dewasa yang tidak ia kenal Hidup Nadine Linwood akan berubah setelah kejadian itu dan pria itu penyebabnya.. Jangan lupa foll...