6. I see you

8.6K 271 0
                                    

Pagi ini sekitar jam setengah sepuluh mereka akan terbang ke London untuk bertemu dengan ibu dan John ayah tirinya.

Dan sekarang Devin sudah didalam perjalan menuju rumah Nadine yang membutuhkan waktu setengah jam. Devin tidak tidur semalaman karna harus ke Club bertemu dengan Jack jadi selama perjalanan Devin menyempatkan untuk memejamkan mata

Hari ini jalan tidak terlalu padat jadi Devin sampai rumah Nadine dengan tepat waktu.

Bik Irah sudah membuka pintu, Devin langsung masuk sembari tersenyum pada wanita paruh baya itu dan berjalan masuk.

"Kau sudah datang Dev?" Tanya suara itu yang membuat Devin melihat kearah sumber suara.

Devin melihat ibu Nadine yang sedang berjalan dianak tangga untuk menghampirinya. Devin tersenyum hangat "selamat pagi Mrs. Linwood."

"Jangan berlebihan, duduklah." Tersenyum dan mempersilahkan Devin duduk, Devin menuruti wanita itu.

Saat Emma ingin duduk bersama Devin tapi terhenti saat melihat Nadine yang sudah ke keluar dari sarangnya "ahh itu dia" ucapan Nadine membuat Devin melihat arah itu.

'Bagaimana baju sesimple ini bisa terlihat menyenangkan jika dipakai gadis ini' batin Devin yang hanya bisa melihat lalu berpaling ke objek lain karna takut diketahui ibu gadis ini.

Nadine hanya memakai kaos tipis berwarna putih yang menerawang bra berwarna hitam disana, Nadine memakai celana jeans, sepatu kets dan menenteng mantel berwana pink ditangannya.

"Aku sudah siap ayo kita pergi." Senyum Nadine terurai diwajah cantik gadis itu.

"Jaga dirimu sayang." Yang dijawab Emma

"Baik ma, jangan khawatir."

"Mrs.Linwood saya permisi dulu." Devin dengan senyuman hangat.

"Iya jaga diri kalian yaa." Sembari mengelus pundak Devin

Mereka berjalan kearah luar, Nadine yang memeluk hangat ibunya dan Devin yang sudah berada didepan pintu mobil

Nadine masuk kedalam mobil tanpa menoleh Devin sedikitpun yang diikuti Devin. Mobil pun mulai melaju.

Sepanjang perjalanan menuju Bandara tidak ada yang mereka bicarakan, Nadine yang sibuk dengan novelnya dan Devin yang memejamkan mata.

Butuh waktu satu jam untuk sampai Bandara, Nadine yang ingin langsung turun terhenti karna pria disampingnya ini masih berada dialam mimpi.

Saat Nadine ingin membangunkan Devin, tapi matanya tidak bisa menahan untuk menikmati ketampanan pria ini.

Nadine terus memandangnya tanpa berpaling. Seketika Nadine menggelengkan kepalanya cepat agar tersadar dengan lamunan tidak penting tersebut.

"Dev bangun kita sudah sampai." Nadine dengan tak acuh yang langsung membalikan tubuhnya, tapi Devin masih tidak bergerak.

Nadine mencoba untuk membangunkan pria itu lagi, dengan menyentuh nyentuh lengan pria itu dengan telunjuknya.

"Dev apa kau mati?" Bisik Nadine pas ditelinga Devin sebelah kanan. Ini menyenangkan Nadine ketagihan untuk mencoba lagi.

"Dev aku sedang membangunkanmu apa kau dengar?" Nadine sembari tertawa dan ia pun mecobanya sekali lagi.

"Dev kita sudah samp...." Nadine tidak melanjutkan kalimat tersebut karna bibir Devin sudah mendarat di bibirnya. Seketika membuat tubuh Nadine lemas dan tidak bisa berbuat apa apa.

"Jangan bernafas ditelingaku lagi, kau bukan hanya membangunkan ku tapi mebangunkan ini juga." Tangan Devin yang menunjuk kearah kenjantanannya.

Nadine melihat arah jari telunjuk Devin berhenti, dan ia langsung memblalakan matanya tanpa menjawab.

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang