14

7.1K 232 3
                                    

Happy reading💋

****

"Menikah." Katanya singkat

"Aku tidak mau menikah denganmu." Balas Nadine dan Devin hanya tersenyum sinis.

"Disaat semua wanita menginginkan hal itu dan kau menolaknya." Senyum sinis Devin melihat arah dimana gadis itu menahan emosi.

"Mungkin semua wanita yang mau menikah denganmu adalah wanita bodoh, tapi ingat! aku tidak bodoh!" Jawabnya ketus penuh penekanan.

"Kalau begitu aku akan menghubungi ayahmu untuk membicarakan tentang kehamilanmu, dan setelah itu kau akan tau selanjutnya apa yang akan terjadi." Seringai Devin penuh kebanggaan

Nadine memblalakan mata karna Devin akan memberitahu ayahnya tentang kehamilannya, cepat atau lambat semua akan terbongkar tapi Nadine benar benar tidak ingin berurusan dengan pria brengsek ini lagi.

"Kenapa kau keukeuh untuk menikah denganku, sedangkan aku tidak meminta pertanggung jawabanmu Mr. Horward!!" Nadine dengan kesalannya yang sudah di atas ubun ubun.

Devin tertawa sumbang sembari meneguk vodkanya sampai tandas.

"Dia anakku, dan aku tidak mau kau melukainya. Aku hanya ingin bernegosiasi denganmu gadis kecil."

"Kau gila! Jika aku melukainya sama saja aku menyakiti diriku sendiri. Kau lupa anakmu yang kau bilang tadi menempel dalam tubuhku!"

"Menikah dan aku tidak akan memberitahu orang tuamu, setidaknya sampai anak ini lahir." Devin berdiri bersiap untuk pergi "pulanglah, wanita hamil tidak pantas ditempat seperti ini." Lanjut Devin lalu berjalan pergi dari club itu.

Nadine hanya bergeming menatap kosong kursi yang sudah tidak berpenghuni itu. Memikirkan harus hidup dengan pria itu lagi bahkan harus terikat dengan ikatan pernikahan.

Nadine membuka matanya, tubuhnya yang direbahkan diranjang kesayangnya melihat langit langit kamarnya yang sangat tenang dengan sorot lampu yang tidak terlalu terang.

Pikirannya berterbangan entah kemana, memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini, Nadine menghela napas kasar mengingat kejadian yang baru saja ia alami malam ini.

"Astaga aku tidak bisa tidur karna pria gila itu datang lagii!" Nadine mengacak tambutnya sendiri.

Saat Nadine mencoba memejamkan mata, seketika ponselnya berbunyi, tanpa melihat siapa yang menelponnya Nadine langsung menerimanya.

Nadine meletakan ponselnya ditelinga tanpa mengucapkan apapun dan membiarkan orang disebrang sana yang memulai.

"Besok datang keRumah Sakit DV's Hospital, aku mau kau meriksa kandunganmu." Kata pria disebrang telepon.

Seketika matanya terbuka lebar mendengar siapa yang berbicara disebrang telepon, ia melihat nama dilayar ponselnya untuk memastikan kebenaran tersebut.

"Aku sudah memeriksanya kemarin, tidak mungkin aku periksa setiap hari kan?" Jawabnya malas

"Mungkin saja, karna itu anakku. Aku tidak mau kau menyakitinya."

"Jangan berlebihan Mr. Horward." Nadine memutar bola matanya malas.

"Aku hanya menjaganya, mengertilah."

"Great, kalau begitu kau ambil anak ini dari perutku dan biarkan kau saja yang mengandung. Dasar pria gila!" Dengan cepat Nadine menutup Sambungan telepon.

Nadine mengacak rambutnya dan biarkan matanya lelah sendiri.

*****

Merasakan hembusan angin yang menderu ditubuhnya seperti saat ini Nadine sedang memejamkan mata dan menikmatin hembusan tersebut, sembari menyenderkan tubuhnya di sebuah bangku.

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang