13

6.8K 234 0
                                    

Happy reading💋

Sudah berjam jam mereka berkeliling disebuah mall diJakarta. Max yang tidak pernah memalingkan pandangannya dari Nadine yang sejak tadi hanya tertawa melihat kelakukan ketiga temannya yang saling menyerang hanya untuk mendapatkan perhatian darinya.

"Bagaimana kalau malam ini kita ke club?" Kata Max, Setelah mereka duduk di food court.

Ketiga gadis itu tidak menjawab ajakan Max, mereka hanya memandang Nadine seperti meminta kepastian dengan jawab yang Nadine berikan, karna terus terang saja mereka tidak akan rela jika membiarkan Nadine merasakan kesepian walaupun sedetik.

Nadine yang menyadari tatapan itu hanya tersenyum seraya berkata "baiklah, sepertinya menyenangkan, anggap saja perayaan kehadiran Max ditengah tengah kita." Ketiga teman langsung tersenyum kegirangan termasuk Lisa.

Saat malam tiba tepat jam sepuluh malam Nadine sudah bersiap untuk dijemput keempat temannya untuk pergi ke Club yang mereka janjikan siang tadi.

Nadine sudah siap dengan memakai mini dress berwarna merah terang, high heels berwarna gold dan tas chanel kecilnya tidak lupa dengan mantel berwarna coklat.

Tidak lama Nadine menunggu terdengar suara klakson dari sebuah mobil, ia yakin itu Max dan teman temannya. Nadine siap berlari tapi ia urungkan karna gadis itu ingat bahwa bayinya akan terkejut dengan hentakan kaki ibunya.

Nadine sebenarnya sangat tidak disarankan untuk memakai high heels tapi ia tetap memakainya selagi masih berhati hati.

Nadine membuka pintu yang sudah dibukakan oleh Max, Nadine hanya tersenyum karna ini untuk kedua kalinya Max membuka kan pintu mobil untuknya.

Nadine sudah masuk dan duduk tepat disamping pria itu, Max setengah berlari menduduki kursi kemudi. Sepanjang perjalanan mereka bercanda sesekali mengoda Lisa yang berpakaian seksi malam ini, membuat Nadine hanya tertawa memperhatikan mereka.

Sesampainya mereka di club dan Nadine sangat kenal club ini, club yang sudah mempertemukannya dengan Devin malam itu.

Mereka pun turun, dan berjalan memasuki club tersebut. Dentuman musik yang sangat keras, bau alkohol yang menyengat dan asap rokok disekelilingnya. Ini kedua kalinya Nadine ketempat ini dan ia harus bersenang senang kali ini.

"Apa kau pusing?" Tanya Monica

"Tidak, aku sudah minum obat anti mualku." Jawab Nadine.

"Ingat jangan menerima minuman apapun dari orang lain." Jelas Monica dan Nadine hanya mengangguk mengerti.

Mereka berjalan ketempat duduk yang sudah Max pesan, Nadine melepas mantelnya untuk menikmati suasana. Ia melihat Monica dan Rianti yang sedang menarik Lisa untuk berdansa dengan kekehan lembut.

"Apa kau ingin berdansa?" Tanya Max, Nadine memalingkan pandangannya untuk menatap Max dan Nadine pun mengangguk mengiyakan.

****

"Selamat malam tuan, aku sudah mencari semua data tentang nona Nadine." Panji sedikit berteriak karna suara dentuman musik.

"Bicaralah, apa yang kau dapat?" Jawab Devin sembari terus digerayangi oleh wanita di club itu.

"Nona Nadine baru masuk kuliah sehari setelah kepulangannya dari London tuan, dan dia mempunyai teman bernama Lisa, Monica dan Rianti."

"Tiga gadis bodoh itu." Kekeh Devin membuat panji heran. "Lanjutkan."

"Ada dua fakta lagi yang saya ingin katakan, Tapi sepertinya tidak disini." Sambil melihat Devin lalu melihat wanita yang duduk dipangkuan Devin.

"Katakan atau kau kupecat." Sembari terus melumat bibir wanita itu.

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang