Happy reading💋Semua masih terasa asing saat Nadine melakukan hal yang bahkan diluar perkiraannya, Devin terus mengacak rambutnya frustasi sampai dering telepon diponsel pria itu berbunyi.
Devin tidak ingin mengangkatnya, sampai berkali kali ia memutuskan sambungan telepon tersebut bersamaan dengan suara ketukan pintu.
"Maaf tuan, ada nona Bella ingin bertemu dengan anda." Kata Ratih dengan sopan.
Devin yang masih ngurut keningnya, tidak menjawab sampai wanita berambut pirang itu datang dengan sendiri sebelum Devin mengijinkannya untuk masuk.
"Dev, kenapa kau tidak menjawab telepon ku?" Kata Bella dengan wajah sedihnya.
Devin tidak menjawab hanya melihat wajah wanita itu dengan tatapan kosong.
"Dev kau baik baik saja kan?" Tanya Bella lagi, sembari berjalan mendekat kearah pria itu.
"Bagaimana kalau kita ke club, mungkin kau butuh hiburan."
Devin masih tidak menjawab, tapi justru pria itu bangun dan berjalan keluar ruangannya meninggalkan wanita itu sendiri.
Bella yang merasa ditinggal setengah berteriak geram karna kelakuan pria itu.
Devin berjalan keluar memasuki lift pribadinya sampai suara dentingan itu berbunyi ia langsung keluar dan pergi meninggalkan kantornya.
"Kita pulang pak.." singkat Devin
Supir pribadinya hanya mengangguk mengerti dan langsung melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalanan pikirannya tentang, tangisan Nadine yang akan membunuh janin yang ada ditubuhnya membuat Devin ketakutan setengah mati.
Sampai dirumah Devin langsung berlari kearah kamar yang ditempat Nadine sejak kemarin perkelahian itu terjadi.
Ia mencoba membuka knop pintu itu dan beruntungnya kamar itu tidak terkunci. Devin berjalan perlahan karna melihat gadis itu masih terlelap dengan keaadan tubuh yang tertutup selimut tebal.
Devin duduk disamping ranjang, ia melihat tubuh mungil itu yang sekarang tengah mengandung anaknya. Ia kembali mengacak rambutnya frustasi.
Berpikir jika kelakuannya dan perjanjian gila itu akan membawa dampak buruk padanya.
"Sedang apa kau?" Kata Nadine kaget mencoba melindungi tubuhnya dari pria itu.
"Kau tidak akan membunuh anakku kan?" Kata Devin asal, jujur saja pertanyaan yang keluar dari mulutnya adalah pertanyaan paling egois yang pernah ada.
Nadine yang mendengar perkataan pria itu hanya tertawa sinis dan menatap mata Devin dengan penuh kebencian.
"Aku bukan gadis bodoh yang membunuh anak yang tidak berdosa Dev, kalau aku bisa memutuskan aku lebih mau membunuhmu tapi aku tidak segila itu." Kata Nadine santai, Devin mendengarnya tidak sama sekali terkejut dengan perkataan asal gadis itu.
"Hanya itu yang ingin kau tanyakan?" Kata Nadine lagi, Devin hanya diam tanpa sepatah katapun.
"Kalau kau ingin bicara, bicaralah sekarang karna setelah kau keluar dari kamar ini aku tidak akan bertanya apa lagi berbicara denganmu lagi. Jelas Nadine dengan tawa yang sedikit dipaksakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
-NADINE LINWOOD-
DragosteFOLLOW SEBELUM MEMBACAA!!!😊😊 TAMAT!!!!! Bagaimana bisa gadis 18 tahun seperti Nadine bisa terjebak satu kamar dengan pria dewasa yang tidak ia kenal Hidup Nadine Linwood akan berubah setelah kejadian itu dan pria itu penyebabnya.. Jangan lupa foll...