Happy reading💋dimana Nadine selalu merasakan hal yang sama setiap hari, ia selalu memilih diam dipagi hari sebelum menyiapkan segala keperluan Devin, hanya sekedar melamun dan berdiam diri.
Sebenarnya Nadine sangat sadar apa yang ia lakukan diakhir akhir ini sangat membahayakan janinnya, tapi karna tidak ada pilihan lain jika ia pulang kerumah ayahnya itu akan membuat masalah menjadi semakin rumit.
Nadine ingin bangun karna jam sudah menunjukan jam 6 pagi, ia harus menyiapkan sarapan untuk suaminya. Tapi seketika ia ingat karna semalam ada wanita yang masuk kerumahnya dan mungkin wanita itu sedang tidur dipelukan Devin.
"Astaga aku benci pagi ini." Sembari bangun dan berjalan keluar kamarnya.
Saat ia sedang berjalan dan mengikat rambut, diambang tangga ia melihat sebuah drama yang menjijikan seperti seorang istri yang sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Tangan dan kaki Nadine gemetar, seharusnya ia yang memerankan sebagai istri yang bahagia dirumah ini. Tapi nyatanya semua tidak akan pernah terjadi.
Nadine menghapus airmatanya mencoba tersenyum dan melupakan semua yang pernah ia lihat. Karna memang itu pilihan terbaik.
"Selamat pagii..." kata Nadine dengan riang. Semua mata mengarah kearahnya kecuali Devin yang hanya tertunduk dimeja makan.
Nadine duduk disebrang dimana Devin dan wanita itu sedang duduk bersama. Nadine tersenyum dengan bahagia seakan semua baik baik saja. Setidaknya ia bertahan demi anak yang sedang ia kandung.
"Malam kalian pasti menyenangkan,hmm?" Kata Nadine dengan santainya.
"Tentu saja. Karna semalam Devin sangat mabuk jadi aku yang memulai permainan kamu." Tawa Bella sembari memeluk lengan Devin dengan mesranya.
"Yaampun, kalian pasti sangat bahagia." balas Nadine. Devin menatap Nadine dengan tatapan tidak terbaca sama pria itu pergi meninggalkan mereka.
Setelah sarapan, Nadine berjalan kekamar Devin untuk menyiapkan pakaian suaminya itu. Sampai disana Devin sedang didalam kamar mandi, Nadine sedikit lega karna tidak perlu bertemu dengan pria itu.
Saat Nadine ingin meletakan setelan jas Devin iya semakin geram saat melihat ranjang yang berantakan, seketika pikirannya tentang apa yang sudah mereka lakukan semalam kembali terlintas.
Sampai Devin keluar dari kamar mandi, Nadine segera berbalik untuk keluar dari kamar itu, tapi tangan Devin menahannya.
"Maaf Dev, aku ada kuliah hari ini. Bisa kau lepaskan?" Sembari melihat tangan yang masih tergenggam dengan eratnya.
"Biar aku antar.." kata Devin dengan terus menatap gadis itu penuh harap. Nadine hanya tersenyum.
"Kalau kau ingin melakukan ini hanya karna rasa bersalah, Lupakan saja Dev.." jawab Nadine sembari melepas genggaman tersebut dan berjalan keluar kamar.
Saat pintu sudah tertutup, airmata Nadine tidak bisa terbendung lagi ia memeluk dirinya sendiri seakan merindukan sentuhan dari pria itu.
"Aku bodoh karna sudah berani mencintaimu Dev." Isakan Nadine.
"Maaf nyonyaa.." panggilan pelayan menyadarkan Nadine dari tangisannya.
"Iyaa.." jawab Nadine sembari menghapus airmatanya.
"Hari ini nyonya harus kedokter untuk cek kandungan." Kata pelayan. Nadine tersenyum mengiyakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
-NADINE LINWOOD-
RomantizmFOLLOW SEBELUM MEMBACAA!!!😊😊 TAMAT!!!!! Bagaimana bisa gadis 18 tahun seperti Nadine bisa terjebak satu kamar dengan pria dewasa yang tidak ia kenal Hidup Nadine Linwood akan berubah setelah kejadian itu dan pria itu penyebabnya.. Jangan lupa foll...