Happy reading💋Nadine masih setengah tertidur dipangkuan pria itu dengan memeluknya dan sesekali mengelus leher pria itu dengan hidungnya.
Sampai matanya terbuka saat merasakaan ada beberapa langkah seseorang yang masuk keruangan Devin.
"Tuan semua yang anda inginkan sudah kami siapkan." Kata salah satu wanita.
Nadine mengangkat kepalanya dan melihat beberapa wedding dress yang sangat indah dan heels yang cantik.
"Dev.." Nadine tanpa sadar memanggil pria itu sembari melihat keindahan gaun gaun itu.
"Hmm"
"Mereka bicara denganmu." Kata Nadine melihat wajah lelah pria itu, ia langsung bangun dari pangkuan Devin sembari mengelus jambang pria itu.
"Tidak. meraka datang untukmu." Sahut Devin sembari berdiri dan mengenakan jas dan berjalan kearah pintu.
"Kau mau kemana Dev?" Tanya Nadine mengerutkan keningnya.
"Aku harus meeting, karna kau sudah tidur dipangkuanku selama 2 jam jadi aku menundanya." Jawab Devin, Nadine hanya tersenyum membuatnya sangat menggemaskan.
Devin berlalu dan berjalan untuk meeting dengan salah satu klien-nya dan Nadine hanya diam melihat 4 orang wanita yang berdiri dengan tegak menunggu arahan darinya.
"Maaf nyonya, anda bisa mencoba gaun gaun ini." Kata salah satu wanita itu.
"Aku tidak menyangka pria itu bisa seromantis ini." Kekehnya sembari berjalan dan melihat lebih dekat gaun gaun itu.
"Oh my gosh! Apa dia yang memilih semua ini?" Teriaknya dengan kesal.
"Iya nyonya, tapi maaf nyonya apa ada masalah?" Tanya wanita itu takut.
"Tadi aku melihat gaun gaun ini begitu indah tapi aku tidak menyangka kalau.... ini terlalu seksi dan terbuka, apa pria itu gila!" Teriak Nadine, tanpa sadar emosinya yang naik turun sudah membuat takut keempat pelayan itu.
"Maaf aku tidak menyalahkan kalian, tapi aku kesal dengan pria yang memilih gaun gaun ini." Lanjutnya menjelaskan.
"Tapi bukan berarti aku ingin memakainya." Nadine duduk dikursi kebesaran Devin dan bermain dengan ponselnya.
Setengah jam mereka menunggu sampai Devin kembali keruangannya dengan tatapan santai.
"Dev aku tidak mau memakai gaun gaun itu." Bentaknya. Devin mengangkat kedua alisnya dan berjalan kearah Nadine.
"Kenapa?" Tanyanya santai.
"Kau tidak lihat gaun yang kau pilih semuanya terlihat seksi Dev." Bentaknya lagi. Devin masih menatap gadis itu dengan intim membuat Nadine salah tingkah.
"Sebenarnya aku lebih suka kau tidak memakai pakaian." Sahut Devin santai, Nadine menyadari bahwa keempat wanita yang sedang berdiri mendengar perkataan pria itu. Nadine segera menutup wajahnya karna malu.
"Sudahlah tidak ada gunanya berdebat denganmu, aku lapar." Kata Nadine dengan bibir manyunnya.
"Kalian boleh pergi." Kata Devin kearah empat wanita itu, mereka pun mengangguk dan berjalan keluar ruangan.
"Kau tidak ingin berdebat denganku?" Kata Devin memeluk pinggang gadis itu.
Sebenarnya Nadine ingin menghindar tapi saat ini ia urungkan karna ke inginannya untuk selalu didekap pria ini terlintas begitu saja.
"Aku tidak mau membuang waktuku, hanya untuk berdebat denganmu Dev." Sembari membenarkan jas pria itu.
Devin hendak ingin mencium bibir gadis itu tapi Nadine sudah menempelkan bibirnya lebih dulu, membuat Devin membeku sejenak.
Nadine yang menyadari aksinya segera mendorong tubuh Devin untuk memberi jarak antara mereka.
"Aku lapar, ayo kita pergi." Kata Nadine berjalan keluar ruangan bersama pria itu.
Mereka berkeliling kota Jakarta, hanya untuk mencari makanan yang gadis itu inginkan. Sampai gadis itu melihat suatu tempat yang cukup ramai membuat Nadine penasaran.
"Dev berhenti, aku ingin makan itu." Sembari menunjuk kerumunan orang sedang menunggu antrian.
Devin menarik sebelah alisnya heran dan memberhentikan mobilnya didepan penjual tersebut.
"Kenapa sayang kau ingin daddy yang memesannya? Itu ide yang bagus." Kata Nadine sembari mengelus perutnya seakan berbicara dengan bayinya.
Devin mengerutkan keningnya dan memperhatikan tingkah konyol gadis itu.
"Cepat sana, nanti kehabisan." Kata Nadine
"Aku tidak mau." Jawab Devin santai.
Nadine tidak menjawab ia hanya menundung dan sedikit terisak karna menahan airmata. Devin melihat kearah gadis itu yang sudah menangis hanya karna hal yang tidak berguna, ia mengacak rambutnya frustasi lalu membuka jasnya dan membuka dua kancing kemejanya.
Nadine yang melihat pria itu keluar segera tersenyum seraya berkata "kau bisa membantuku untuk membuatnya mencintaiku kan?" Sembari mengelus lagi perutnya dengan gemas.
Nadine melihat betapa tampannya pria itu, diluar sana pria itu sedang menggulung lengan kemejanya dan menghidupkan rokoknya.
Sangat jelas wanita wanita yang sedang mengantri itu melihat ketampanannya, seperti ingin menelanjanginya. Membuat Nadine mendengus kesal.
Nadine segera keluar dari mobil karna merasa geram melihat Devin yang diperhatikan oleh wanita wanita itu.
Dengan cepat Nadine merangkul lengan kekar Devin dengan protektif membuat pria itu kaget dan segera membuang rokoknya.
"Kenapa?" Tanya Devin.
Nadine tidak menjawab, karna wanita itu sibuk berpandangan dengan wanita wanita yang sedari tadi memandang Devin, ia terus mamandangi mereka dengan tatapan membunuh. Seakan cemburu prianya direbut oleh wanita lain.
Devin yang segera melihat aksinya langsung berdeham menahan tawanya.
"Kau hampir membunuh beberapa wanita hari ini hanya karna tatapan cemburu itu." Bisik Devin lalu mengecup pipi gadis itu.
"Aku tidak peduli, mereka sudah mengganggu ketentraman hati ini. Aku benci wanita jalang." Jawab Nadine masih tetap memandang wanita wanita itu.
"Meraka hanya melihat ketampananku sayang, jangan berlebihan." Kekeh Devin, membuat Nadine menoleh kearahnya dan mendengus kesal.
"Ayo pergi dari sini, aku kenyang." Katanya sembari menarik lengan kekar pria itu masuk kedalam mobil.
"Aku mau pulang." Kata Nadine memanyunkan bibirnya, Devin yang melihat hanya tertawa kecil dan menjalankan mobilnya.
Jangan lupa vote🎀
Jangan lupa kasih saran kalian dikolom komen yaaa🎈
![](https://img.wattpad.com/cover/141661279-288-k850965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
-NADINE LINWOOD-
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACAA!!!😊😊 TAMAT!!!!! Bagaimana bisa gadis 18 tahun seperti Nadine bisa terjebak satu kamar dengan pria dewasa yang tidak ia kenal Hidup Nadine Linwood akan berubah setelah kejadian itu dan pria itu penyebabnya.. Jangan lupa foll...