17

6.4K 256 1
                                    


Happy reading💋

Sudah Dua hari Nadine tidak keluar rumah karna ibunya melarang ia kemana kemana dengan alasan bahaya untuk kesehatan janinnya.

Semenjak ibunya diberi tahu kalau ia sedang hamil dan saat itu juga ibunya semakin protektif menjaganya.

Emma sangat tau siapa yang sedang berhadapan dengan suaminya, Devin Horward bukan seorang mafia tapi tindakannya dan cara pikirnya melebihi mafia kelas kakap. Emma tidak mau terjadi sesuatu pada suaminya hanya karna Nadine tidak bisa menjaga darah daging pria itu.

"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Emma yang melihat putrinya sudah cantik sepagi ini.

"Aku ingin bertemu dengan calon suamiku ma, bukan kah aku harus menyiapkan semuanya." Nadine berbohong, ia memang ingin bertemu dengan pria itu tapi tidak untuk persiapan pernikahannya melainkan ingin merobek surat perjanjian itu.

"Baiklah, tapi tolong berhati hati lah sayang." Emma mengelus bahu putrinya.

"Iya maa, aku pergi dulu yaaa." mengecup pipi ibunya. Nadine berjalan keluar sudah ada pak Kardi yang menunggunya disana.

Setengah jam Nadine sudah berada diperusahaan pria itu, Nadine langsung turun dan berjalan kedalam sana sampai berhenti disebuah meja resepsionis.

"Selamat pagi nona ada yang bisa kami bantu." Tanya wanita itu dengan ramah.

"Saya ingin bertemu dengan Devin Horward." Kata Nadine singkat.

"Maaf nona tapi tidak sembarang orang bisa...." ucapan itu berhenti karna Nadine sudah memotongnya.

"Saya calon istri pria itu, antarkan aku keruangannya." Sahut Nadine ketus. Wanita dihadapannya hanya bingung dan mengerutkan keningnya tidak mengerti, tapi langkah wanita itu justru membawanya untuk mengantarkan Nadine ke ruangan bosnya itu.

Dentingan lift membawa mereka kelantai ruangan pria itu, Wanita itu membawa mereka ke meja sekretaris.

Nadine tidak melihat sekretaris yang pertama ia lihat sebelumnya, ia justru melihat seorang wanita seksi yang berpakaian sangat ketat dan memperlihatkan paha mulusnya dan warna lipstik yang merah merona.

"Anda siapa?" Tanya Nadine ketus kepada wanita seksi itu, seakan cemburu jika Devin akan direbut oleh wanita itu.

Wanita itu yang sedari tadi tidak peduli dengan keadaan mereka akhirnya melihat karna mendengar ucapan Nadine.

"Anda yang siapa? Saya sekretaris nya sekaligus...." Nadine menarik sebelah alisnya seakan penasaran apa lagi yang akan diucapkan wanita itu.

"Sekaligus calon istri Devin Horward. Walaupun saya harus berusaha, tapi saya yakin bisa menang dari wanita wanita diluaran sana dan mereka akan iri kepada saya." Kata wanita itu percaya diri.

Nadine melipat kedua tangannya dan terkekeh seakan meremehkan wanita itu. Wanita resepsionis yang sedari tadi hanya memandang mereka seraya berbisik kepada Nadine
"Miss saya percaya kau adalah calon istri Mr. Horward. Dan saya sangat mendukungmu untuk menyingkirkan wanita jalang ini." Kata wanita itu antusias.

"Siapa namamu?" Jawabnya dengan kekehan.

"Saya Ratih miss." Ia tersenyum dengan lembut.

Nadine tersenyum lalu melihat kearah wanita seksi itu lagi dan melambaikan tangan kearahnya seakan menyapa wanita itu.

"Aku Nadine Linwood, kau tidak perlu perdulikan nama belakangku karna nama itu akan berubah tiga hari lagi menjadi Nadine.Horward." Dengan penuh penekanan dikalimat terakhir.

Wanita itu berjalan mendekat sampai dada mereka saling bersentuhan.

"Kau gadis jalang yang tiba tiba datang dan bicara lancang kepadaku!" Bentak wanita itu. Nadine ingin membalas perlakukan wanita itu tapi dua pria yang keluar dari sebuah lift membuat wanita itu melihat kearah lift

-NADINE LINWOOD- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang