🌸🌸🌸
Author POV
Dua kancing baju seragam Naya lepas terjatuh ke lantai. Cewek itu semakin geram dengan tingkah kakak-kakak kelasnya. Lalu dia pun balas mendorong Joy hingga tersentak jauh darinya. Tidak sia-sia jika selama ini dia memang pemain basket yang hobi berkontak fisik dengan lawannya.
Lalu cewek itu berusaha melepaskan diri lalu mengambil langkah cepat dalam upaya menghindari keempat orang itu. Sejenak dia berhenti di depan salah satu dari mereka.
"Kasih tau ke temen lo kak Wendy, FYI, gue nggak pernah berusaha deketin kak Taehyung." Naya menatap Wendy tajam sekaligus mati-matian menahan tangis.
Wendy berdecak lirih menundukkan kepala tidak melihat ke arah Naya. Posisinya serba salah. Karena Joy, Irene dan Seulgi adalah sahabat-sahabatnya sejak awal. Sedangkan Wendy sendiri sedang menyandang status kapten basket, di mana Naya menjadi salah satu anggota andalannya.
***
Naya menahan bajunya dengan satu tangan, di tempat dia kehilangan kancing seragam yang tadi terlepas oleh perbuatan Joy. Di sepanjang koridor pun ternyata sudah ada beberapa murid lain yang penasaran dengan ribut-ribut yang baru saja terjadi.
"Lo nggak boleh nangis, bego!" umpatnya berkali-kali di dalam hati. Mata cewek itu terus menatap lantai. Dilangkahkan kakinya secepat mungkin dari sana.
.
Grep...
.
Seseorang tiba-tiba saja menahan lengannya. Tubuh Naya terayun berbalik arah hingga dia tau siapa yang menahan lengannya dengan sangat kuat.
.
.
.
"Dosa apa sih gue hari ini," batin Naya lagi.
"NGAPAIN SIH LO PAKE DI SINI SEGALA?!" sentak Naya tak tertahankan lagi. Nyatanya kedua manik itu sudah basah walaupun dia sudah bersikeras menahan agar air matanya tidak jatuh.
Cowok yang tidak mengerti apapun tentang keadaan serta segala permasalahan Naya itu pun tentu saja langsung terkejut. "Lah, gue salah apa, Nay? Lo kenapa jadi marah-marah?"
"Nggak ada, gue nggak kenapa-napa, Kak." Naya membuang muka sambil mencoba meloloskan diri dari cowok itu. "Minggir please, Kak Taehyung."
Tangan Naya malah semakin ditarik oleh Taehyung dengan sedikit paksaan. Sementara itu, Naya masih saja terus berusaha keras melepaskan satu tangan Taehyung dari lengannya.
Begitu tangannya terlepas, bola mata Taehyung membesar saat mendapati baju seragam Naya yang sudah berantakan. Apalagi bagian atasnya sudah terbuka banyak. Walaupun sebenarnya Naya tampak menggunakan tank top berwarna hitam di dalam seragamnya, tapi cowok itu tetap saja merasa kesal.
"Lo habis berantem? Hebat banget?!" tuduh Taehyung mulai tidak santai yang hanya direspon helaan napas panjang. Lalu ditariknya Naya kembali ke arah loker-loker murid sekolah, tepatnya loker milik Kim Taehyung sendiri.
"Kak, udah masuk kelas," lirihnya mengingatkan cowok itu jika waktu istirahat sudah selesai.
"Diem di sini, nggak usah bacot!" perintah Taehyung.
Naya yang masih tidak fokus itu akhirnya hanya bisa pasrah. Sedangkan Taehyung buru-buru mengambil jaket miliknya yang selalu dia tinggal di dalam situ. Selembar jaket itu dia berikan kepada Naya.
"Pake ini cepetan. Lo mau kayak gitu balik ke kelas?" Taehyung mulai tidak sabar karena Naya hanya terbengong di depannya. Taehyung lebih mendekat pada cewek itu, lalu jaket itu hati-hati dipasangkan di tubuh Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Teen Fiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...