Part 43 😪 Don't You Understand

3.7K 522 162
                                    

Klik ☆ dulu yuk guys...

🌸🌸🌸

Naya POV

Memasuki hari kedua lomba cerdas cermat antar SMA se-Jakarta. Sekilas gue lihat rundown acara, yes, sebentar lagi masuk jeda istirahat acara yang lumayan panjang. Begitu tau kak Taehyung masuk ke ruangan, gue langsung memusat perhatian ke dia.

"Kak, ada waktu? Gue mau ngomong boleh?" bisik gue ke kak Taehyung yang baru aja menghempas tubuhnya ke kursi sofa di sebelah gue.

Dia nggak jawab pertanyaan gue, tapi langsung berdiri lagi lalu berjalan menuju pintu keluar ruangan. Begitu paham, gue pun mengikuti langkahnya dari belakang sampai dia berhenti pada sebuah taman di samping gedung acara yang lumayan rindang, juga sepi.

"Kak, hmmm... Sorry ya, tapi kemaren kayaknya lo udah keterlaluan."

Kak Taehyung menatap gue dengan sorot mata lelahnya, lalu menjatuhkan badannya di kursi kayu panjang. Dia menepuk bagian samping kiri, meminta gue untuk ikut duduk bersamanya.

"Ay, nggak usah dibahas ya, please?" lirih kak Taehyung sambil senyum tipis ke gue.

"Tapi lo kebangetan, Kak. Pasti cewek itu sakit hati banget. Coba kalo gue yang ada di posisi dia, bisa bundir kali." Gue tetap berdiri di depannya.

"Kalo itu lo, ya beda cerita lah. Tapi gue yakin, sampe kita udah jadi kakek-nenek sekali pun, lo bakalan gengsi kayak gitu ke gue." Dia terkekeh dan mengambil sebatang lolipop di sakunya.

Sejak ketahuan merokok bareng Jungkook, gue sering kasih mereka berdua permen lolipop susu. Maksud gue biar kebiasaan itu teralihkan, eh tapi kak Taehyung malah kebablasan kecanduan lolipop.

"Gue mau kasih sesuatu ke lo, Kak, tapi janji dulu jangan lo buang," tawar gue.

"Apa'an dulu?" tanya dia waspada.

"Janji dulu!?"

"Iya udah buru! Laper gue, Ay," omel dia.

Gue menyerahkan sepucuk surat ke tangannya. Matanya menjeling tajam ke gue, seakan bertanya siapa pemilik surat itu.

"Ini dari cewek kemaren. Namanya Arin. Diba---"

.

Sreek... Sreekk... Sreeekk...

.

Surat itu langsung disobek kasar sama dia. Buru-buru gue merebutnya kembali, berharap masih bisa gue selamatkan.

"LAAH GIMANA SIH?!" teriak gue histeris.

"Gue janjinya cuma nggak buang kan? Jangan salahin gue!" ucap dia yang malah ikutan emosi.

Kak Taehyung memutar setengah tubuhnya, mencengkram lengan kanan gue dan mendekatkan wajahnya dengan cepat. "Gue harap ini terakhir kalinya lo sok ngebantuin orang lain. Sadar nggak kalo sikap lo ini bukan cuma ngerugi'in diri lo sendiri. Tapi kita berdua, Ay."

Gue kaget, nggak bisa berkata-kata. Bisa gue rasakan napas beraroma susu itu mulai memburu ke arah wajah gue. Nggak menyangka kalau kak Taehyung akan semarah ini.

"Semua nggak bakal serumit ini kalo lo mau buka hubungan kita. Lama-lama gue rasa yang egois di sini itu elo, bukan orang lain. Ay, gue capek---" ucap kak Taehyung tertahan dengan tangannya masih mencengkram lengan gue.

Mulut gue sedikit terbuka, hampir nggak percaya dia bisa bicara kayak gitu. Ha-hah? Jadi dia capek?

"Eh tunggu. Maksud gue bukan----"

🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang