(Slide for mulmed)
Klik ☆ juseyo
🌸🌸🌸
Naya POV
Alarm jam digital berdering tepat jam 12 malam di kamar Taehyung. Bunyi nyaring itu sebenarnya menandakan waktu untuk Taehyung belajar. Cowok itu memang punya ritme belajar yang aneh. Jungkook mematikan asal benda itu lalu merebah kembali di karpet bawah. Salah satu kaki gue ditarik dia untuk kepalanya bersandar. Padahal sejak tadi, tangan gue juga dijadikan tawanan oleh Taehyung yang lebih dulu tidur di ranjang.
"Nay, lo sesayang itu ya sama Taehyung?" lirih Jungkook.
Gue sempat menahan napas saat mendengar pertanyaan dia barusan. Berusaha menghilangkan sedikit gugup, perlahan gue sentuh rambut Jungkook yang saat ini menatap lurus ke gue. "Iya, Jeon. Gue sayang banget banget banget sama Kim Taehyung."
Gue lihat Jungkook menutup matanya, dia mengembuskan napas lumayan panjang. "Hhhh... Btw, Eunha nembak gue."
Ini serius? Gue nggak pernah menyangka, ternyata Eunha lebih nekat dari Jiwon. Padahal bisa dibilang anaknya nggak sefrontal gue maupun Jiwon.
"Hah? Lo becanda?" Jungkook memutar bola matanya sangat kesal. "Terus lo jawab apa?"
"Gue nggak ngaku ke dia kalo gue sayang sama lo."
Sial, kenapa sih dia?!
Eh kok gue jadi deg-degan begini sewaktu lihat wajah sahabat gue itu dari atas. Garis rahangnya sekarang terlihat tegas banget--- haishhh berhenti Naya!
"Hmm, terus? Lo jawab apa?"
"Gue bilang gue emang belum sayang sama dia. Tapi gue mau coba," lirih Jungkook.
Kok gue agak sakit ya dengar respon dia? Bukan, gue nggak cemburu.
Sebenarnya gue merasa nyeri karena tau jelas kalau Jungkook terlalu memaksakan diri. Tapi semoga dia nggak tersakiti atau sebaliknya, menyakiti Eunha. "Jadian dong? Pantes lo akhir-akhir ini nempel dia melulu. Udah lama?" tanya gue memastikan.
"Baru kok, sebulan yang lalu."
"Itu namanya udah lama, Jeon! Kok lo baru cerita sih? Kesel gue sama lo," omel gue.
Jungkook mengembus napas panjang lewat bibirnya yang membentuk sebuah lengkungan.
"Tapi Nay, gue--- sayang sama elo Nay---"
Hanya hitungan detik gue langsung membungkam mulutnya dengan tangan kanan. Gila aja kalau Taehyung nggak sengaja bangun dan mendengar. Astaga, dari tadi Taehyung masih tertidur pulas masih nggak bergerak juga memeluk tangan kiri gue.
"Jeon, we're just bestfriends... Lo harus berubah, please. Kalo lo mau, gue bisa kok ngejauh sejauh mungkin. Tapi gue minta tolong lo jangan sakitin Eunha. Lo tau dia sahabat gue juga sekarang, Jeon."
Jungkook menarik tangan kanan gue dari mulutnya kuat-kuat. "Jangan, Nay. Gue nggak bisa jauh dari lo. Gue janji bakal beneran coba buat sayang sama Eunha."
Oke, gue pegang janjinya Jungkook.
Gue berdecak kecil atas kedua tangan gue yang udah jadi hak milik oleh si kembar Taehyung-Jungkook. Ujung-ujungnya gue membiarkan posisi ini sampai Jungkook tertidur. Punggung gue terasa kaku banget nggak ada sandaran di belakang.
Setelah gue tahu Jungkook udah tertidur, akhirnya gue membebaskan tangan kanan gue dari dia. Gue ikut merebahkan kepala gue di samping kening Taehyung. Senyaman-nyamannya gue berteman sama Jungkook, gue sangat amat sadar kalau rasa sayang gue cuma buat cowok bernama Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Teen Fiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...