🌸🌸🌸
Author POV
Masih dua hari sebelum pertandingan Liga Basket Siswa dimulai. Naya melangkahkan kaki ke dalam kelas 10.4 menuju bangkunya, lalu meletakkkan sisi wajah di atas buku pelajaran Biologi yang lumayan tebal.
"Heh, kalian bertiga abis threes*me apa gimana sih?" cetus Jiwon kepada 3 orang di sekelilingnya yang sama-sama merebahkan kepalanya di meja.
"Heh!!! Jiwon mulutnya!!!" Naya langsung terduduk tegak, menoyor kepala Jiwon dengan kesal sekaligus geli.
Jungkook dan Mingyu masih dengan posisi masing-masing kepala di meja.
"Wah boljug tuh Ji, gue sih oke-oke aja!" canda Jungkook
"Najis, dih gue sih ogah, sono lo sama bang Jinwoon aja Nay." Mingyu menggoda Naya.
Naya hanya memutar bola matanya malas, kemudian lanjut tidur di kelas. Jiwon tidak habis pikir pada ketiga temannya itu.
Tidak lama setelah bel berbunyi, pak Harry masuk ke kelas. Namun ternyata beliau hanya memberi penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan dari referensi buku di perpustakaan. Setelah itu Pak Harry keluar kelas.
Dengan langkah malas, Jiwon meninggalkan tempat duduknya. Dia menyerah duluan untuk menyeret tiga orang yang sedang kehilangan separuh nyawanya itu.
"Buruan nyusul ya. Gue cari tempat duduk sama cari buku duluan, biar tugas kita cepet kelar," omel Jiwon.
Naya hanya merespon dengan mengibaskan tangannya sebagai kode setuju jika Jiwon pergi duluan. Kemudian ia kembali memejamkan mata. Naya, Jungkook dan juga Mingyu merasakan lelah yang luar biasa akibat latihan persiapan tanding basket mereka.
Setelah beberapa saat, nyawa Naya dirasa sudah lengkap terkumpul. Dia langsung berniat untuk menyeret Jungkook dan Mingyu menuju ke perpustakaan. "Jeon Jungkook, Kim Mingyu! Ayooo buruan cabut, kasian Jiwon kerja sendiri."
***
Saat menuju ke perpustakaan sekolah, mereka harus melalui koridor kelas 2 alias kelas 11. Dan yang paling jelas dilewati adalah kelas 11 IPA 1, kelas unggulan jurusan IPA untuk kelas 11 di sekolah mereka.
"Eh ada neng Naya sama kacung-kacungnya." Jimin yang sedang berada di luar kelas menggoda Naya yang akan lewat di depannya.
Sialnya, Jungkook dan Mingyu bersekongkol untuk meninggalkan Naya. Mereka tiba-tiba berlari secepat kilat sambil terbahak dan menjulurkan lidah.
"Eh ada kakak bantet. Ngapain lo di luar, Kak?" Naya menyapa Jimin, kakak kelasnya yang sedang jam kosong itu.
Sedangkan di dalam kelas, Taehyung baru saja selesai menuliskan tugas matematika di papan tulis. Lalu dia melihat dan mendengar suara teman-teman kelasnya sedang menggusili Naya di luar. Dia langsung teringat sesuatu, mengambil sebuah kotak kecil dari dalam tasnya, lalu cepat-cepat melangkahkan kakinya keluar kelas.
"Udah woi, yang ini punya gue. Jangan digangguin." Taehyung berdecak kesal pada teman-temannya.
"Kayak yang udah resmi aja lo Tae?" ceplos Jimin.
Gadis itu sedikit kaget saat melihat Taehyung yang tiba-tiba muncul dari dalam kelas. "Lah ada kak Taehyung, ya udah gue duluan ya, Kak."
Jimin yang sadar Naya terlihat menghindari Taehyung sejak latihan kemarin malah tertawa keras seraya bertepuk tangan. Melirik usil pada Taehyung yang jelas kesal gara-gara tingkah Naya.
"Eh bentar dulu, main kabur aja lo?! Taehyung meraih tangan Naya, lalu memberikan kotak kecil yang digenggamnya tadi. "Nih buat lo."
"Krim pereda nyeri? Buat apaan, Kak?" Naya bingung saat melihat benda itu sudah berpindah ke tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Teen Fiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...