🌸🌸🌸
Author POV
Jam pelajaran pertama.
Pak Daniel sedang menjelaskan teori gaya, momen dan gravitasi. Naya yang sudah membaca materi ini minggu lalu tetap terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari guru fisikanya itu.
"Nay, lo baik-baik aja kan? Semalem gue mau ke rumah lo tapi nggak dibolehin nyokap sama kakak gue. Maafin gue ya, Nay." Jiwon menarik tangan cewek di sebelahnya, benar-benar menyesal tidak bisa menemaninya di masa sulit.
"Apa'an sih lo. Gue nggak apa-apa, Ji. Santuy ah."
"Serius gue nggak enak banget sama lo cuma bisa nemenin lewat chat," ucap Jiwon.
Mingyu melempar kertas ke meja Naya. Jiwon yang penasaran pun lebih dulu membuka kertas tadi.
.
Zico dkk udah dilaporin polisi, kita siap-siap dipanggil guru BK buat jadi saksi.
.
Naya membalikkan badannya. Dua lelaki di belakangnya ini yang paling kasihan, pasti badannya remuk redam karena kejadian kemarin itu. Cewek itu sempat kaget saat melihat Jungkook yang membenamkan wajahnya di atas meja. Sepertinya cowok itu sudah tertidur.
Naya meminta Jiwon menggeser kursi tempat duduknya untuk menutupi Jungkook dari radar pandangan pak Daniel. Gadis itu juga merasa bersalah karena kemarin dia hanya sempat fokus pada Taehyung yang juga terluka, yang sebetulnya pun lebih parah dari Jungkook.
Lalu Naya tidak lupa untuk memberikan gestur tangan "OKE" kepada Mingyu. Tentu saja mereka semua yang terlibat harus hadir nanti sepulang sekolah.
Saat istirahat, Jungkook dan Naya terlihat sedang melahap nasi rames lengkap dengan lauk berlipat ganda. Sedangkan Jiwon masih mengantrikan bakso untuk Mingyu. Jiwon merasaha kasihan melihat muka Mingyu yang masih bonyok karena luka.
Entah datang dari mana, Taehyung tiba-tiba muncul dan menepuk bahu Naya. "Nay, entar pulang sekolah jangan pulang dulu ya. Diminta pak Anton ngumpul di ruang BK dulu... Eh kunci mobil gue masih di elo bukan, Nay?"
"Ck... Gue lagi ngunyah kali, Kak... Nih kunci lo." Naya mengambil kunci mobil milik lelaki itu dari saku rok seragamnya dan langsung dilempar ke arah Taehyung.
Taehyung dengan gesit menangkapnya sebelum kunci mobil itu jatuh ke lantai kantin.
"Weitss, jangan marah dong. Atau lo mau nyetirin gue lagi? Biar Jimin entar balik sendiri. Hehehe." Taehyung mengacak rambut Naya sebentar lalu pergi menyusul Jimin.
"Uhukkk... Uhukkk... Hah? Apa? Gue nggak salah denger? Lo nyetirin Taehyung?"
"Ehh itu, gara-gara dia bonyok aja, Jeon. Udah ah nggak penting, apaan sih lo?" Naya kembali memasukkan satu sendok makanannya kembali, terlihat mulutnya cemberut sambil tetap mengunyah makanan.
Jungkook mendengus kesal. "Elo tuh ya? Sama gue aja nggak pernah mau nyetirin. Giliran Taehyung mau."
"Ya udah nanti kalo lo lagi bawa mobil, gue setirin. Ya kali lo nyuruh gue setirin motor sport lo, yang ada kita berdua sport jantung."
"Alah, basi lo! Ketauan gini aja baru nawarin."
Naya membulatkan matanya. "Lah, gimana sih lo? Udah untung gue tawarin dasar kelinci----"
"HEH!!! KALIAN KENAPA SIH BERANTEM MULU?" sentak Jiwon dengan 2 mangkok bakso di tangannya. "Gue siram kuah panas juga nih???"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Fiksi Remaja[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...