Yo yo ayo yo ayo yo ayo klik ☆ yoo
🌸🌸🌸
Taehyung POV
Pagi ini gue punya giliran piket pagi di kelas. Begitu datang, gue berniat untuk langsung piket, tapi anehnya teman-teman gue udah pada selesai piket. Bahkan Yerin sempat mengomel karena semuanya udah beres.
Lah, ternyata gue kesiangan.
"Chim, kantin kuy!" ajak gue ke Jimin yang baru aja datang.
Gue beli permen susu lolipop sebanyak 5 batang seperti biasa di ibu kantin. Jimin yang menyadari hobi baru gue cuma bisa menggeleng. Kemudian gue buka satu lolipop di tangan gue.
"Lo bocah abis dah, Tae!" komentar Jimin.
Gue terkekeh mengangguk. "Naya just saved me from that little shit, Chim. I should thank her."
Lolipop ini sejak awal adalah cara Naya buat mengalihkan gue dari rokok. Bermaksud untuk nggak munafik, rokok itu nikmat.
"Ya ya, liat aja ntar kalo lo udah jauhan sama dia. Gue yakin lo nggak bakalan bisa nahan."
Gue lagi-lagi terkekeh, nggak tau deh nanti gimana. Masalahnya, sesekali gue memang masih sembunyi-sembunyi buat membakar lintingan tembakau itu. Sejak pertama kali gue mencobanya, jujur gue suka efek dan sensasi menenangkan dari benda kecil sialan itu. Tapi tenang ajalah, gue nggak dalam tahap kecanduan.
Pas baru mau balik ke kelas, gue lihat Naya baru datang dengan wajah kusut. Dia sedang berjalan dengan nggak ada anggun-anggunnya sama sekali. Naya nggak anggun, serius ya, dia bukan tipe cewek kalem yang sekali lihat orang-orang bakalan langsung suka sama wajah manisnya. Dia hanya akan terlihat sangat cantik melalui caranya, entah itu bermain basket, tertawa lepas atau saat dia lagi berubah sok serius.
Tapi gue sayang dia, gimana dong?
Cewek gue itu sedang berjalan lesu menuju koridor kelasnya. Otomatis gue melempar kode ke Jimin supaya dia duluan, sedangkan gue mau menghampiri Naya.
"Hei... Ngelamun aja," sapa gue ke Naya sambil merangkul dia, menyejajarkan langkahnya.
Naya menoleh kaget ke gue dan malah sewot, "Ini tuh lagi jalan, bukan ngelamun, Taehyung!"
Gue senyum-senyum ke dia sambil menyamakan langkah kecilnya menuju kelas dia. Sedangkan Naya hanya pasrah saat pundaknya terus gue rangkul sampai masuk kelas 10.4.
Gue lihat Jiwon udah lebih dulu duduk di bangku sebelah Naya. Seingat gue, mereka berdua memang duduk satu meja di kelasnya. Gue langsung duduk di bangku kosong punya Yugyeom yang ada di depan Naya. Mumpung orangnya belum datang.
"Jiwonie," sapa gue ke Jiwon.
Jiwon yang sedang membaca bukunya dengan kepala bersandar di meja, langsung mendelik ke arah gue.
"Nayaaaa.... Ini laki lo ngapain sih pagi-pagi rusuh di sini?" protes Jiwon.
Naya hanya meringis dan melihat buku yang sedang dibaca Jiwon. "Biologi?"
Jiwon berdecak kesal. "Nanti kuis kan? Lo udah belajar, Nay?"
"Udah nyicil dari minggu lalu sih, Ji. Materinya bikin mual, sumpah dah," ucap Naya malas.
Keren kan?! Pacar gue memang the best!
"Taehyung, balik kelas gih. Bentar lagi masuk," saran Naya ke gue.
"Hmm...." balas gue yang masih betah di kelasnya.
Tapi berhubung kelasnya udah mulai ramai dan hampir lebih mirip pasar setelah Mingyu masuk, kayaknya gue harus segera cabut dari sini. Gue juga mulai malas saat mendengar anak-anak kelasnya bergunjing tentang keberadaan gue di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Novela Juvenil[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...